Pengantar Ekonomi Rumahtangga TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengantar Ekonomi Rumahtangga

Model ekonomi rumahtangga pertanian agricultural household economics model lahir dari pemikiran bahwa di dalam satu unit rumahtangga petani terdapat keputusan produksi yang tidak terpisahkan dengan keputusan konsumsi. Pada rumahtangga petani seperti ini dalam mengambil keputusan produksi, maka hasil produksi ada yang dikonsumsi sendiri dan ada yang dijual Singh, et.al , 1986. Apabila hasil produksi petani sebagian besar atau seluruhnya dijual, maka keputusan yang diambil oleh rumahtangga petani tersebut adalah responsif terhadap signal pasar. Tetapi sebaliknya apabila hasil produksi petani sebagian kecil atau seluruhnya tidak dijual, maka keputusan produksi yang diambil oleh rumahtangga petani tidak responsif terhadap signal pasar Suprapto, 2001. Dalam penelitian ini komoditas yang diusahakan adalah kopi dan rumput-gajahsapi-perah susu-sapi yang relatif semua hasil- produksinya dijual ke pasar, karena produknya belum menjadi produk-olahan yang siap dikonsumsi oleh rumahtangga petani yang memproduksinya. Rumahtangga petani Farm household adalah satu unit kelembagaan yang setiap saat mengambil keputusan produksi pertanian, konsumsi, curahan tenaga kerja dan reproduksi. Rumahtangga petani dapat dipandang sebagai satu kesatuan unit ekonomi, mempunyai tujuan yang ingin dipenuhi dari sejumlah sumberdaya yang dimiliki. Pola perilaku rumahtangga petani dalam aktivitasnya dapat bersifat subsisten, semi-komersial sampai berorientasi pasar. Rumahtangga petani merupakan satu unit kelembagaan keluarga, hidup bersama yang setiap saat memutuskan secara bersama produksi pertanian, konsumsi, reproduksi dan kadang-kadang menyatukan pendapatan atau anggaran. Dalam rumahtangga petani terdapat keterkaitan antara kegiatan produksi dengan konsumsi dalam suatu sistem, maka model ekonomi rumahtangga petani dirumuskan dalam suatu sistem persamaan simultan yang terdiri atas sejumlah persamaan struktural dan identitas. Sesuai dengan prinsip ekonomi, rumahtangga petani dalam mengalokasikan sumberdaya umumnya bertindak rasional, mengkonsumsi barang dan jasa untuk memaksimumkan utilitas, serta sebagai produsen akan memaksimumkan keuntungan, seperti layaknya sebuah perusahaan dalam skala yang lebih besar. Dharmawan 2002 menjelaskan, bahwa terdapat 6 enam fungsi utama dari rumahtangga, yaitu : 1 mengalokasikan sumberdaya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan, 2 mencapai bermacam-macam tujuan, 3 memproduksi barang dan jasa, 4 mengambil keputusan mengenai penggunaan pendapatan dan konsumsi, 5 melakukan hubungan sosial, dan 6 reproduksi dan menjaga keamanan anggota rumahtangga. Aktivitas ekonomi rumahtangga dapat mempengaruhi kesejahteraan rumahtangga dan anggotanya. Untuk meningkatkan kesejahteraan rumahtangga dan anggotanya tersebut, maka perlu dukungan pemerintah. Intervensi pemerintah dapat dilakukan dalam bentuk kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas yang selanjutnya dapat meningkatkan pendapatan rumahtangga dan keluarganya. Kajian aktivitas ekonomi rumahtangga, mempelajari dampak kebijakan pemerintah terhadap keputusan rumahtangga melalui analisis simulasi.

2.2. Curahan Tenaga Kerja dan Pendapatan