Identifikasi dan Metode Pendugaan Model Validasi dan Simulasi Model

4.6. Identifikasi dan Metode Pendugaan Model

Rumus identifikasi model struktural berdasarkan order condition menurut Koutsoyiannis 1977 dan Gujarati 1978, adalah : G – g + K – M G – 1 atau K – M g – 1 Apabila : K – M = G – 1, maka model exactly identified K – M G – 1, maka model under identified K – M G – 1, maka model over identified dimana : K = Jumlah peubah predetermined di dalam model. M = Jumlah peubah predetermined endogen dan eksogen dalam persamaan. G = Jumlah persamaan di dalam model. g = Jumlah peubah endogen yang terdapat dalam persamaan. Jika sistem persamaan dalam model adalah over-identified, maka metode informasi terbatas Limited Information Methods 2SLS Two Stage Least Squares maupun 3SLS Three Stage Least Squares dapat digunakan. Dari spesifikasi model ekonometrika di atas, semua model rumahtangga petani PHBM Kopi dan rumahtangga petani PHBM Rumput-gajah Sapi- perah adalah over-identified, sehingga berdasarkan pertimbangan efisiensi, konsistensi dan kemudahan, metode pendugaan ekonometrika yang dipergunakan adalah metode 2SLS Two Stage Least Squares. Metode ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan proses pengolahan data yang efisien dalam penggunaan waktu Koutsoyiannis, 1977 dan Sarwoko, 2005. Pendugaan parameter model persamaan struktural dari Ekonomi Rumahtangga Petani Sekitar Hutan di wilayah Pangalengan dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan bantuan program aplikasi komputer Statistical Analysis System SAS versi 9.1.

4.7. Validasi dan Simulasi Model

Validasi model bertujuan untuk mengetahui tingkat representasi model dibandingkan dengan data aktual dunia nyata, sejauh mana model yang dibangun mampu menjelaskan fenomena yang sebenarnya. Dengan kata lain, validasi model bertujuan mengetahui apakah suatu model cukup baik untuk analisis simulasi. Validasi model dilakukan dengan menggunakan statistik Root Mean Squares Percented Error RMSPE dan uji statistik U-Theil. Untuk mengetahui apakah model yang dibangun cukup baik digunakan untuk simulasi, evaluasi dan peramalan dampak alternatif kebijakan, maka terlebih dahulu dilakukan validasi model. Suatu model valid apabila nilai-nilai dugaan peubah endogen yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan nilai-nilai aktualnya. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu model adalah Root Mean Squares Percentage Error RMSPE dan koefisien U- Theil, dimana semakin RMSPE dan U-Theil maka model semakin baik. Kedua ukuran tersebut dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut: dimana: T = Jumlah pengamatan dalam simulasi Y s t = Nilai simulasi dasar Y a t = Nilai pengamatan aktual Koefisien U-Theil digunakan untuk uji statistik dan berhubungan dengan error simulasi. Disamping itu juga digunakan untuk mengevaluasi hasil simulasi T RMSPE = [ 1T ∑ { Y s t - Y a t Y a t } 2 ] 0.5 t=1 historis Pindyck dan Rubinfeld, 1981. Proporsi bias U M , U S dan U C merupakan indikator bias berdasarkan sumbernya. U M menunjukkan indikasi terjadinya error sistem karena hanya mengukur deviasi nilai rata-rata hasil simulasi dari data aktualnya. Dengan demikian diharapkan nilai U M mendekati nol, berapapun nilai U-Theil yang diperoleh. U S mencerminkan kemampuan model untuk mengikuti perilaku data aktual dari peubah yang diamati, dimana semakin kecil nilai U S maka akan semakin baik daya prediksi model yang dibangun. U C merupakan bias residu dari U M dan U S , dan sering disebut sebagai error yang bukan berasal dari sistem nonsystematic error serta nilainya harus mendekati satu. T [ 1T ∑ Y s t - Y a t 2 ] 0.5 t=1 U-Theil = T T [1T ∑ Y s t 2 ] 0.5 + [1T ∑ Y a t 2 ] 0.5 t=1 t=1 Y s t - Y a t 2 U M = 1T ∑ Y s t - Y a t 2 σ s - σ a 2 U S = 1T ∑ Y s t - Y a t 2 21 - σ σ s σ a U C = 1T ∑ Y s t - Y a t 2 dimana : σ s , dan σ a masing-masing merupakan standar deviasi dari Y s t dan Y a t . Analisa simulasi dilakukan terhadap model ekonomi rumahtangga petani PHBM, terdiri atas 12 skenario, yaitu : 1. Kenaikan harga input produksi 2. Kenaikan upah tenaga kerja. 3. Kombinasi skenario 1 2 4. Kenaikan harga output 5. Kombinasi skenario 3 4 6. Penurunan proporsi nilai sharing produksi. 7. Kombinasi skenario 3 6 8. Penurunan suku bunga pinjaman 9. Kombinasi skenario 3 8 10. Kenaikan luas lahan usahatani 11. Kombinasi skenario 3 10 12. Kenaikan pendapatan akibat program BLT Bantuan Langsung Tunai Tujuan simulasi adalah untuk merancang kebijakan pemberdayaan petani PHBM baik oleh pemerintah maupun perusahaan, dan untuk mengukur ketahanan ekonomi rumahtangga petani menghadapi kemungkinan perubahan eksternal.

4.8. Definisi dan Konsep Pengukuran