Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Siswa Variabel No Indikator Nomor Soal Favorabel Unfavorabel Jumlah Motivasi 1 Keinginan mengikuti pembelajaran 1, 2, 5, 6, 7, 9, 16, 19 1, 2, 7, 19 5, 6, 9, 16 8 2 Keinginan menyelesaikan tugas 3, 10 3 10 2 3 Sikap menghadapi kesulitan belajar 4, 8, 12, 14, 15,18 4, 8, 12 14, 15, 18 6 4 Sikap menghadapi kegagalan 13, 20 20 13 2 5 Keinginan untuk berprestasi 11,17 17 11 2 Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kuesioner Motivasi Pilihan Jawaban Favorable item positif Unfavorable item negatif Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak setuju 2 3 Sangat tidak setuju 1 4 Menurut Likert dalam Mardapi, 2008:117 skala penilaian merupakan skala untuk menilai sesuatu yang pilihannya berjenjang, misalnya 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Skala Likert juga merupakan alat untuk mengukur mengumpulkan data dengan cara “mengukur- menimbang” yang “itemnya” butir-butir pertanyaannya berisikan memuat pilihan yang berjenjang. Adapun panduan penentuan penilaian dan skoringnya adalah sebagai berikut. Nilai skor tertinggi dikalikan dengan 4 jadi skor tertinggi = 16 100, skor terendah = 4 416 x 100 = 25, Range R = 100-25 = 75, Interval I = 752 = 37,5 sehingga kriteria penilaian = 100- 37,5 = 62,5 dimana kriteria cukup jika skor = 62,5 dan kurang 62,5. Sedangkan menurut Arikunto 1993:249 skala penilaian yang digunakan untuk mengambil rata-rata dari huruf yaitu dengan mentrasfer nilai huruf tersebut menjadi nilai angka terlebih dahulu, satu nilai huruf itu mewakili satu rentangan nilai angka. Berkaitan dengan data tersebut peneliti memodifikasi skala penilaian yang digunakan sebagai acuan penilaian pada kuesioner seperti: kriteria skor kuesioner, kriteria skor lembar pengamatan, kriteria validasi lembar kuesioner, kriteria validasi perangkat pembelajaran, menjadi sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Skor Kuesioner No Skor Kategori Keterangan 1 86-100 Sangat Baik Jumlah skor item positif ditambahkan skor item negatif 2 66-85 Baik 3 56-65 Cukup 4 0-55 Kurang Observasi atau pengamatan dari dekat tentang motivasi siswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah pada pembelajaran IPS dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Rubrik Pengamatan Motivasi Siswa No. Aspek yang diamati Skor I. Kesiapan belajar 1. Berdoa sebelum pelajaran dimulai 1 2 3 4 2. Mempersiapkan diri dengan datang tepat waktu 1 2 3 4 3. Mempersiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai 1 2 3 4 II. Motivasi siswa di dalam kelas 1. Memperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran 1 2 3 4 2. Bertanya apabila ada materi yang belum jelas 1 2 3 4 3. Percaya diri dalam mengemukakan pendapat di kelas saat pembelajaran 1 2 3 4 4. Menunjukkan sikap antusias dalam mengikuti pembelajaran 1 2 3 4 5. Menunjukkan rasa ingin tahu 1 2 3 4 III . Interaksi siswa dengan siswa 1. Menunjukkan rasa peduli terhadap teman lain 1 2 3 4 2. Berdiskusi dengan teman-teman dalam mengerjakan tugas 1 2 3 4

IV. Mengerjakan tugas

1. Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu 1 2 3 4 2. Tidak mengeluh saat diberi tugas 1 2 3 4 3. Mencari sumber-sumber lain untuk mengerjakan tugas 1 2 3 4 4. Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas 1 2 3 4 5. Tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru 1 2 3 4 Tabel 3.8 Kriteria Skor Lembar Pengamatan No Skor Kategori 1. 86-100 Sangat Baik 2. 66-85 Baik 3. 56-65 Cukup 4. 0-55 Kurang

2. Instrumen Prestasi Belajar

Data tentang prestasi belajar siswa diperoleh melalui tes atau evaluasi. Tes dirancang sesuai dengan standar kompetensi SK dan kompetensi dasar KD. Jenis tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda. Rincian pedoman penskoran yaitu jika jawaban benar mendapatkan skor 1 dan jika jawaban salah mendapatkan skor 0. Tes yang disusun mengacu pada kisi- kisi soal. Berikut ini merupakan kisi-kisi soal evaluasi pada siklus I dan siklus II. Tabel 3.9 Kisi-Kisi Soal Siklus I Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator No Item 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat, membaca dan menanya bedasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya dan makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatanya, dan benda – benda yang di jumpainya di rumah dan disekolah dan tempat bermain. 3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia. Mengetahui zona waktu dan ragam budaya Indonesia. 3, 14, 17 Mengetahui gejala alam mutakhir 2, 5, 6, 10, 11, 12, Mengetahui Macam -macam kenampakan alam dan buatan wilayah Indonesia. 1, 4, 7, 15, 16, Mengetahui keadaan ekonomi geografi di wilayah Indonesia. 8, 9, 13, 18,19, 20, Jumlah 20 Tabel 3.10 Kisi-Kisi Soal Siklus II Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator No Item 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat, membaca dan menanya bedasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya dan makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatanya, dan benda – benda yang di jumpainya di rumah dan disekolah dan tempat bermain. 3.2 Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya. Mengetahui contoh peninggalan kerajaan islam di Indonesia. 1, 10, 14,17 Menyebutkan pendiri dan tokoh kerajaan atau kesultanan di Indonesia. 2, 11, 15, 16, 18,19 Mengetahui letak kerajaan atau kesultanan. 3, 4, 7, 8, 9, 13 Mengetahui pengaruh agama lain terhadap bangunan kerajaan islam. 5, 6, 12, 20 Jumlah 20

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas

Masidjo 2010:242 mengemukakan bahwa validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Azwar 2008:5 mengemukakan validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dam melakukan fungsi dan ukurnya. Pendapat lain yang didefinisikan oleh Surapranata 2009:50 bahwa validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Maka dari itu suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur suatu yang akan diukur dan ketepatan malukan fungsi dan ukurnya. Surapranata 2009:51 berpendapat bahwa validitas memiliki empat macam bentuk yaitu: 1 validitas isi, 2 validitas konstruk, 3 validitas prediktif, 4 validitas konkuren. Validitas isi memiliki arti suatu alat ukur dikatakan valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Validitas konstruk adalah suatu alat ukur dikatakan valid jika cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes itu dibuat. Validitas prediksi adalah suatu kemampuan untuk memprediksi apa yang terjadi di masa datang. Validitas konkuren menunjuk kepada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Validasi instrumen soal pada penelitian ini ditempuh secara empiris dengan cara diujikan di lapangan. Sebelum di ujikan dilapangan, peneliti berkonsultasi kepada yang lebih ahli seperti dosen IPS dan guru kelas V A. Setelah peneliti mengkonsultasikan kepada para ahli, maka instrumen soal tersebut diujikan di lapangan.

a. Validasi Lembar Kuesioner

Validasi lembar kuesioner dilakukan dengan expert judgement yaitu divalidasikan kepada tiga orang ahli yaitu dosen ahli IPS PGSD, Kepala Sekolah SD Negeri Denggung Sleman, dan Guru Kelas V A SD Negeri Denggung. Kriteria validasi lembar kuesioner disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.11 Kriteria Validasi Lembar Kuesioner No Skor Kategori 1. 86-100 Sangat baik 2. 66-85 Baik 3. 56-65 Cukup 4. 0-55 Kurang Setelah kuesioner divalidasikan dengan tiga ahli, maka diperoleh hasil perhitungan dalam tabel berikut: Tabel 3.12 Skor Hasil Perhitungan Validasi kuesioner Rubrik Validator Hasil Kuesioner Dosen IPS 77,5 Kepsek SD Negeri Denggung Sleman 87,5 Guru Kelas V A SD Negeri Denggung Sleman 85 Rata-rata 83,33 Hasil validasi kuesioner menunjukkan kriteria “baik” dengan rata- rata penghitungan skor sebesar 83,33 maka dari itu kuesioner ini layak digunakan untuk mengamati motivasi siswa kelas V A SD Negeri Denggung.

b. Validasi Instrumen Soal

Instrumen prestasi belajar siswa berupa soal pilihan ganda. Peneliti membuat 35 soal pilihan ganda meteri memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia untuk

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRUNUH Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Trunuh Kec

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas III B SD Negeri Denggung.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV A SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD.

2 14 384

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V B SD Negeri Denggung.

0 1 290

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas V SD N Denggung tahun ajaran 2012/2013.

0 1 181

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS V SD N DENGGUNG TAHUN AJARAN 20122013 SKRIPSI

0 1 179