E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V A SD Negeri Denggung tahun pelajaran 20142015 dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut: a. Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Penulis menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan motivasi sebagai pendukungnya.
b. Pembagian Kelompok Penulis membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 anggota heterogen. c. Presentasi materi dari Guru
Penulis guru menyampaikan materi pembelajaran. d. Kegiatan Belajar dalam Tim kerja Tim
Penulis membagikan LKS untuk dikerjakan bersama-sama dengan kelompoknya.
e. Kuis Evaluasi Penulis memberikan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa. f.
Penghargaan Prestasi Tim Penulis memberikan kado “permen”.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan motivasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas
V A SD Negeri Denggung tahun pelajaran 20142015. 3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas V A SD Negeri Denggung tahun pelajaran 20142015.
32
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas dan
reliabilitas instrumen, teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian tindakan kelas. Peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas bertujuan
untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V A SD Negeri Denggung ajaran 20142015 dalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tujuan utama penelitian tindakan kelas menurut Sanjaya 2011:16 adalah upaya untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran secara praktis dan hasil belajar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian Kurt Lewin.
Model Kurt Lewin menurut Taniredja 2010:23 merupakan acuan pokok atau dasar dari berbagai model penelitian tindakan kelas PTK yang lain, dan
dalam satu siklus penelitian tindakan kelas PTK terdiri dari perencanaan planning, aksi atau tindakan acting, observasi observing dan refleksi
reflecting. Setelah siklus dilaksanakan harus ditindaklanjuti dengan melakukan refleksi dari semua kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Jika tidak ada peningkatan dapat dilakukan dengan merancang ulang pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya.