Tujuan IPS dalam Pendidikan
82,60 pada siklus II. Serta hasil belajar dari kondisi awal 39,19 menjadi 70,83 pada siklus I dan 87,5 pada siklus II.
Handrianto 2013 melakukan penelitian penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Keaktifan, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Kalongan Depok Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013” Hasil
penelitian menunjukkan peningkatan motivasi pada kondisi awal sebesar 25,46, dan pada kondisi akhir meningkat menjadi 86,44. Sedangkan
untuk prestasi belajar IPS kondisi awal yang lulus KKM hanya 8 anak 40, dan pada kondisi akhir yang lulus KKM ada 27 anak 100. Oleh karena
itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Sagita 2013 melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
Menggunakan Model Pembelajaran Koopertif Teknik Student Teams Achievement Division
STAD Pada Siswa Kelas V SDN Denggung Tahun Pelajaran 20122013”. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran IPS pada
materi jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan indonesia di kelas V dengan pembelajaran kooperatif teknik
STAD memiliki dampak positif bagi siswa yang ditandai dengan
meningkatnya keaktifan, motivasi dan prestasi belajar dari kondisi awal keaktifan 42,9 dan prestasi belajar 64,82. Peningkatan keaktifan menjadi
52,1 pada siklus I dan 71,0 pada siklus II. Sedangkan peningkatan prestasi belajar menjadi 74,4 pada siklus I dan 78,3 pada siklus II.
Puspitasari 2013 melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatkan Kreatifitas dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN
Caturtunggal 3 Yogyakarta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Metode STAD”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreatifitas siswa
dalam mempelajari mata pelajaran IPS. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan kreatifitas siswa dari kondisi awal sebesar 10,65
meningkat ketika diterapkan model kooperatif metode STAD, yaitu sebesar 54,61 di pertemuan pertama dan 71 di pertemuan ke dua dan peningkatan
prestasi belajar siswa dari kondisi awal sebesar 48,93 menjadi 78,62 di pertemuan pertama dan 84,4 di pertemuan ke dua.