Konsumsi Nasional Investasi Non-Minyak dan Gas Bumi

194 negatif. Respon nilai konsumsi non-BBM terhadap tingkat suku bunga bersifat inelastis, baik jangka panjang dan jangka pendek. Estimasi parameter jumlah penduduk Indonesia sebesar 6 422.242 dan mempunyai hubungan yang positif. Respon nilai konsumsi non-BBM terhadap jumlah penduduk Indonesia bersifat elastis, baik dalam jangka panjang dan jangka pendek. Ketika terjadi krisis ekonomi di Indonesia, nilai konsumsi non-BBM cenderung meningkat sebesar Rp. 99 778.84 miliar. Tampaknya fenomena ini terjadi karena inflasi yang tinggi, sehingga nilai konsumsi non-BBM dalam rupiah meningkat, meskipun konsumsi non-BBM dalam jumlah ternyata berkurang. Bedakala nilai konsumsi non-BBM berpengaruh nyata dengan besaran 0.56312.

2. Konsumsi Nasional

Nilai konsumsi nasional adalah penjumlahan dari nilai konsumsi BBM dan nilai konsumsi non-BBM. Persamaan nilai konsumsi nasional menjadi adalah: KOSNAS t = KOSCBM t + KOSNBM t

5.5.2. Investasi Nasional 1.

Investasi Minyak dan Gas Bumi Hasil estimasi parameter nilai investasi migas disajikan pada Tabel 37. Estimasi parameter perubahan tingkat suku bunga sebesar 413.781 dan mempunyai hubungan yang negatif. Respon nilai investasi migas terhadap perubahan tingkat suku bunga bersifat tidak elastis dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang.

2. Investasi Non-Minyak dan Gas Bumi

Hasil estimasi parameter nilai investasi non-migas disajikan pada Tabel 38. Estimasi parameter bedakala tingkat suku bunga sebesar 3 677.4 dan 195 mempunyai hubungan yang negatif. Respon nilai investasi non-migas terhadap bedakala tingkat suku bunga bersifat inelastis dalam jangka pendek dan menjadi elastis dalam jangka panjang. Tabel 37. Hasil Estimasi Parameter Investasi Minyak dan Gas Bumi Tahun 1986-2006 Variabel Parameter Estimasi Pr |t| Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept Intersep -60 545.3 0.6440 DINTRIL Perub. Tingk. Suku Bunga -413.781 0.0011 -0.0013 -0.0020 RFDINVS Rasio FDI dg. Lag FDI 199.603 0.5084 0.0120 0.0177 POPNAS Jumlah Penduduk Indonesia 400.891 0.6067 2.6925 3.9740 KRISIS Dummy Krisis Ekonomi 5 799.113 0.2486 TRENDD Tren Waktu 74.53277 0.9736 LINVRMG Lag Invest. Minyak dan Gas Bumi 0.322453 0.2347 Adj-R 2 = 0.91069; F-hitung = 33.29; Pr F bernilai 0.0001; DW = 1.858617 Tabel 38. Hasil Estimasi Parameter Investasi Non-Minyak dan Gas Bumi Tahun 1986-2006 Variabel Parameter Estimasi Pr |t| Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept Intersep 138 173.5 0.0005 LINTRIL Lag Tingkat Suku Bunga -3 677.4 0.0010 -0.1224 -4.1740 LNTUKRR Lag Nilai Tukar RpUS -16.4365 0.0043 -0.4970 -16.9480 TRENDD Tren Waktu 430.3034 0.7431 KRISIS Dummy Krisis Ekonomi -93 414.8 0.0013 LINVNMG Lag Invest.Non-MinyakGas Bumi 0.970674 .0001 Adj-R 2 = 0.89292; F-hitung = 32.69; Pr F bernilai 0.0001; DW = 2.460511 Estimasi parameter bedakala nilai tukar rupiah sebesar 16.4365 dan mempunyai hubungan yang negatif. Respon investasi non-migas terhadap bedakala nilai tukar rupiah bersifat tidak elastis dalam jangka pendek dan elastis dalam jangka panjang. Selain itu dengan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, maka nilai investasi non-migas akan cenderung menurun sebesar Rp. 93 414.8 miliar. Nilai 196 investasi non-migas dipengaruhi secara nyata oleh variabel bedakalanya dengan besaran 0.970674.

3. Investasi Nasional