180 0.001826 ribu liter, ceteris paribus. Dalam jangka pendek dan jangka panjang,
permintaan minyak tanah di sektor transportasi tidak responsif terhadap bedakala jumlah perahu motor tempel. Selain itu, permintaan minyak tanah untuk sektor
transportasi dipengaruhi secara nyata oleh variabel bedakalanya dengan besaran 0.705722.
Tabel 22. Hasil Estimasi Parameter Permintaaan Minyak Tanah oleh Sektor Transportasi Tahun 1986-2006
Variabel Parameter
Estimasi Pr |t|
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka
Panjang
Intercept Intersep 615.0396
0.0255 HJECKR Harga Jual Eceran Minyak Tanah
-0.23234 0.1099 -0.0675
-0.2293 LMTIKAN Lag Perahu Motor Tempel
0.001826 0.1593
0.0887 0.3014
LKOSJKRT Lag Kons. M. Tanah Sek.Transport 0.705722
.0001 Adj-R
2
= 0.87454; F-hitung = 45.15; Pr F bernilai 0.0001; DW = 2.109878
6. Permintaaan Minyak Tanah oleh Sektor Industri
Hasil estimasi parameter permintaan minyak tanah untuk sektor industri disajikan pada Tabel 23. Estimasi parameter bedakala kredit bank di sektor
industri sebesar 0.582187 dan mempunyai hubungan yang positif. Respon permintaan minyak tanah pada sektor industri terhadap bedakala jumlah kredit
bank di sektor industri bersifat tidak elastis dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. Permintaan minyak tanah untuk sektor industri dipengaruhi
secara nyata oleh variabel bedakalanya dengan besaran 0.729712.
7. Permintaaan Minyak Tanah oleh Sektor Rumahtangga dan
Komersial Hasil estimasi parameter permintaan minyak tanah untuk sektor
rumahtangga dan komersial disajikan pada Tabel 24. Estimasi parameter harga jual eceran minyak tanah sebesar 977.029 dan mempunyai hubungan yang negatif.
Respon permintaan minyak tanah pada sektor rumahtangga dan komersial
181 terhadap harga jual eceran minyak tanah bersifat tidak elastis dalam jangka
pendek dan dalam jangka panjang.
Tabel 23. Hasil Estimasi Parameter Permintaaan Minyak Tanah oleh Sektor Industri Tahun 1986-2006
Variabel Parameter
Estimasi Pr |t|
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka
Panjang
Intercept Intersep 97 382.2
0.1372 HJECKR Harga Jual Eceran Minyak Tanah
-52.7697 0.2867
-0.0733 -0.2714
LBANKID Lag Kredit Bank Sektor Industri 0.582187 0.0324
0.1400 0.5179 LKOSJKRI Lag Kons. M. Tanah Sek. Industri
0.729712 .0001
Adj-R
2
= 0.86535; F-hitung = 41.70; Pr F bernilai 0.0001; DW = 2.06525
Tabel 24. Hasil Estimasi Parameter Permintaaan Minyak Tanah oleh Sektor Rumahtangga dan Komersial Tahun 1986-2006
Variabel Parameter
Estimasi Pr |t|
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka
Panjang
Intercept Intersep -5 600 302
0.0111 HJECKR Harga Jual Eceran Minyak Tanah
-977.029 0.0059
-0.0689 -0.1057
DHJECKB Perub. Harga Jual Ec. Kayu Bakar 637.6862
0.5323 0.0014
0.0022 RHJLGKR Rasio H. J. Ec Elpiji dg. M. Tanah
78 488.42 0.3387
0.0261 0.0401
POPNAS Jumlah Penduduk Indonesia 60 321.3
0.0028 1.3260
2.0354 LKOSJKRK Lag Kons.M. Tanah RTKomers.
0.348502 0.0543
Adj-R
2
= 0.96916; F-hitung = 120.41; Pr F bernilai 0.0001; DW = 1.560575
Variabel jumlah penduduk Indonesia berpengaruh positif dan nyata terhadap variabel permintaan minyak tanah pada sektor rumahtangga dan
komersial. Respon permintaan minyak tanah pada sektor rumahtangga dan komersial terhadap jumlah penduduk Indonesia bersifat elastis dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang. Permintaan minyak tanah untuk sektor rumahtangga dan komersial dipengaruhi secara nyata oleh variabel bedakalanya
dengan besaran 0.348502.
182
8. Permintaaan Elpiji oleh Sektor Industri