Permintaaan Premium oleh Sektor Transportasi

175 PNWJSL t = PROJSL t + IMPJSL t - EKSJSL t PNWJKR t = PROJKR t + IMPJKR t - EKSJKR t PNWJLG t = PROJLG t + IMPJLG t - EKSJLG t PNWJBM t = PNWJPR t + PNWJSL t + PNWJKR t + PNWJBL t

5.2.2. Permintaan Bahan Bakar Minyak

Hasil estimasi persamaan permintaan BBM di sektor transportasi, industri, dan rumahtangga dan komersial, menunjukkan semua persamaan memiliki daya penjelas tinggi, terlihat dari nilai koefisien determinasi R 2 yang bernilai antara 0.86535 hingga 0.99690, artinya keragaman variabel-variabel penjelas dalam persamaan-persamaan tersebut mampu menjelaskan 86.54 hingga 99.69 persen keragaman variabel-variabel endogennya. Dilihat dari hasil statistik uji-F, semua persamaan mempunyai nilai Pr F bernilai alpha 0.01, yang menunjukkan bahwa pada setiap persamaan variabel penjelas secara bersama-sama dapat menjelaskan keragaman variabel endogennya secara nyata.

1. Permintaaan Premium oleh Sektor Transportasi

Hasil estimasi parameter permintaan premium untuk sektor transportasi disajikan pada Tabel 18. Data statistik tidak membedakan antara kendaraan roda empat yang menggunakan bahan bakar bensin dan yang bermesin diesel. Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa semua kendaraan roda empat menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Premium bukan substitusi minyak solar dan sebaliknya, serta penggunaannya bergantung pada jenis mesin kendaraan. Estimasi parameter harga jual eceran premium sebesar 404.767 dan mempunyai hubungan yang negatif. Namun demikian, respon permintaan premium pada sektor transportasi terhadap harga jual eceran premium bersifat 176 tidak elastis dalam jangka pendek dan jangka panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan yang dikemukakan oleh Storchmann 2005 bahwa elastisitas jangka panjang permintaan gasoline premium terhadap harganya berkisar antara -0.8 – -1.0, juga temuan Wheaton, 1982 dalam Storchmann, 2005 yaitu sebesar - 0.74, dan temuan Johansson dan Schipper, 1997 dalam Storchmann, 2005 yaitu sebesar -0.70. Tabel 18. Hasil Estimasi Parameter Permintaaan Premium oleh Sektor Transportasi Tahun 1986-2006 Variabel Parameter Estimasi Pr |t| Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept Intersep 1 089 813 0.1068 HJECPR Harga Jual Eceran Premium -404.767 0.0912 -0.0642 -0.8775 RHJECPX Rasio Harga Pertamax 25 360.13 0.9132 0.0026 0.0350 KRODA6 Kendaraan Roda Dua dan Empat 51.52939 0.0243 0.0863 1.1803 LKOSJPRT Lag Kons. Premium Sek.Transport. 0.926845 .0001 Adj-R 2 = 0.99690; F-hitung = 1530.79; Pr F bernilai 0.0001; DW = 1.781738 Estimasi parameter jumlah kendaraan roda dua dan empat sebesar 51.529 dan mempunyai hubungan yang searah. Variabel jumlah kendaraan roda dua dan empat berpengaruh nyata terhadap permintaan premium pada sektor transportasi dengan elastisitas jangka pendek 0.0863 dan jangka panjang 1.1803. Selain itu permintaan premium untuk sektor transportasi dipengaruhi secara nyata oleh variabel bedakalanya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kendaraan masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena tingginya pengaruh faktor bedakala tersebut.

2. Permintaaan Minyak Solar oleh Sektor Transportasi