Kekuatan gel pati gel strength Wattanachant et al. 2002 dengan modifikasi

3.3.2.6. Analisis kadar amilosa amilopektin AOAC, 1984; Riley et al., 2006

Lemak dari patitepung diekstrak dengan heksan AOAC, 1990. Sebanyak 100 mg patitepung bebas lemak did ispersikan didalam 1,0 ml etanol dan 9,0 ml NaOH 1 M . Vo lu me ditepatkan men jadi 100 ml dengan menggunakan air destilat. Sebanyak 5 ml aliquot ditransfer kedalam labu takar 50 ml yang berisi 25 ml air destilat. Sebanyak 0,5 ml asam asetat 1 M dan 1 ml larutan iod 0,2 iod dalam 2 potasium iodida ditambahkan kedalam labu takar. Vo lu me a liquot ditepatkan sampai tanda tera dengan menggunakan aquades. Aliquot diukur absorbansinya pada panjang gelombang 620 n m. Sebagai standar digunakan amilosa mu rni dari kentang. Ka ndungan amilopektin dalam sampel dih itung berdasarkan selisih antara total kandungan pati dengan amilosa.

3.3.2.7. Analisis protein terlarut tepung kacang tunggak metode Lowry Owusu, 2002

Campuran dari larutan Cu2+ sulfat dan NaK-Tartarat bereaksi dengan protein. Kemud ian reagen Folin ciocalteau ditambahkan. Warna biru keunguan akan terbentuk dan diukur pada panjang gelombang 750n m. Tahapan pertama adalah menyiapkan larutan reagen A, B, C dan E. reagen A dibuat dengan cara melarutkan 2 g Na2CO3 dalam 100 ml NaOH 0,1 M . Reagen B dibuat dengan cara menambahkan 0.5 g tembaga sulfat CuSO4 dan 1 g Tartarat dalam 100 ml air destilata. Reagen C adalah campuran antara reagen A dan Reagen B dengan cara mencampurkan 50 m l Reagent A dan 1ml Reagent B. Reagen C harus dibuat pada hari yang sama dengan hari pengukuran. Reagen E adalah reagen folin ciocalteau ko mersial 2N yang dilarutkan dengan air destilata dengan perbandingan 1:1. Pengukuran sampel dilaku kan dengan cara menimbang sampel tepung kacang tunggak sebanyak 0.1 g dan dilarutkan dalam 100 ml air destilat dalam labu takar. Suspens i kemudian disentrifus pada kecepatan 4000 rp m selama 15 menit. Supernatan dikumpulkan dan diamb il 0,2 ml larutan sampel kedalam labu takar, d itambahkan 1 ml Reagen C, kemudian diinkubasi selama 10 men it pada suhu ruang. Kemudian ditambahkan 0,1 ml reagen E fo lin , aduk cepat, diamkan 30 men it dan baca hasilnya pada panjang gelombang 750n m. Sebagai standar digunakan BSA.

3.3.3. Analisis Karakteristik Pemasakan dan Karakteristik Fisik Mi Kering

3.3.3.1. Analisis lama pemasakan optimal Ahmad, 2009

Waktu pemasakan diuku r dengan cara merebus 5 g mi dengan ukuran 2-3 cm d idalam 200 ml air mendid ih. Mi diamb il setiap 30 detik dan ditekan d iantara 2 batang gelas pengaduk. Waktu pemasakan optimu m tercapai ket ika bagian tengah mi sudah terehidrasi sempurna.

3.3.3.2. Analisis berat rehidrasi dan kehilangan padatan akibat pemasakan KPAP