Elastisitas mi Springiness Analisis Tekstur Mi
pada Tabel 12. Perbedaan proporsi bahan dalam 16 formu lasi tepung komposit untuk mi memb erikan
hasil yang berbeda nyata pada nilai elastisitas.
Optimasi dilakukan pada nilai elastisitas mi dan ditunjukkan pada Gambar 25 yang berupa
grafik tiga dimensi respon permu kaan. Optimasi dilakukan dengan penetapan target yang didapat dari analisis mi terigu 100. Nilai yang didapat adalah 0.71 sebagai target optimasi. Hal in i dilaku kan
karena sifat yang terlalu elastis tidak diingin kan dalam sifat terkstur mi. Bila mi terlalu elastis maka mi akan lama hancur didalam mu lut dan menyulitkan pengecilan u ku ran.
Gambar 25. Hasil optimasi variabel respon elastisitas mi s pringiness
Dari Gambar 25 terlihat bahwa grafik tiga dimensi men inggi kearah sudut pati ganyong
dengan proporsi terkecil. Grafik tiga dimensi respon permukaan meninggi dengan semakin menurunnya proporsi pati ganyong, meningkatnya proporsi tepung terigu dan tepung kacang tunggak.
Hal in i d ikarenakan pati ganyong tidak memiliki protein gluten yang dapat membentuk tekstur yang ko mpak dan elastis. Hal ini yang menyebabakan pemilihan pati ganyong terpilh sebelumnya adalah
pati ganyong yang profil gelatinisasinya tidak memiliki nilai breakdown atau bahkan viskositasnya cenderung meningkat selama pemanasan dan pendinginan. Seperti yang dilaporkan oleh Indrawuri
2010, bahwa dengan tidak adanya breakdown pada tepung jagun g HMT menunjukkan bahwa granula pati stabil dan dapat meningkat kan ke ko mpakan serta elastisitas mi jagung.
Optimasi Formula Tepung Komposit
Hasil optimasi dari 16 formu la pada tiap respon yang telah dianalisis ragam kemudian dioptimasi secara numerical. Optimasi numerical dilakukan program dengan menganalisis tingkat
desirability dari tiap-tiap
respondengan target yang telah ditentukan. Program akan mengko mb inasikan desirability yang didapat dari tiap-tiap respon menjadi satu nilai dan mencari
desirability secara keseluruhan. Program akan mencari perbandingan komposisi yang memiliki
desirability keseluruhan paling tinggi dan menghasilkan fo rmula optimu m.
Target variabel respon yang diinginkan didapat dari n ilai variabel respon mi berbahan baku 100 tepung terigu. Cara pembuatan mi terigu sama dengan cara pembuatan mi g anyong namun tidak
melalui tahap gelatinisasi sebagian tepung, melainkan langsung dilakukan penambahan air karena tepung terigu memiliki gluten sebagai pengikat. Perbandingan komposisi dari formula optimal yang
direko mendasikan o leh metode RSM dapat dilihat pada Tabel 13.
A 50.000 B 0.000
B 50.000 C 0.000
C 50.000
0.642 0.6615
0.681 0.7005
0.72
E la
s ti
s it
a s
m m
A 0.000
X1 = A: Tepung terigu X2 = B: Pati ganyong HMT
X3 = C: Tepung kacang tunggak
Tabel 13 . Formula terpilih hasil optimasi dengan RSM
Komposisi For mula Opti mal
Juml ah
Tepung Terigu 50
Pati ganyong HMT 17,72
Tepung kacang tunggak 32,28
Formula optimal yang direko mendasikan response surface method RSM menggunakan tepung terigu sebanyak 50, pati ganyong HMT sebanyak 17,72, dan tepung kacang tunggak
sebanyak 32,28 dari total berat keseluruhan tepung. Formu la tersebut diprediksikan dapat menghasilkan mi yang memiliki variabel respon dengan nilai KPAP sebesar 8,20, lama pemasakan
cooking time selama 9,81 men it, kekuatan tarik sebesar 28,68gf, n ilai kekerasan sebesar 1173,11gf, kelengketan sebesar 0,07 mJ, elastisitas 0,71 mm, berat rehidrasi 233,89, dan persen peman jangan
sebesar 24,46. Formu la tersebut memiliki n ilai desirability 0,821. Variabel response yang digunakan
berupa parameter pemasakan dan tekstur dengan menggunakan texture profil analysis. Tabel 14
menunjukkan prediksi n ilai variabel responnya.
Tabel 14. Nilai prediksi variabel respon dari formu la optimal
Vari abel Respon Nilai Pre diksi
Lama pemasakan menit 9.81
KPAP 8.20
Berat rehidrasi 233.89
Kekuatan tarik gf 28.68
Persen pemanjangan 24.46
Kekerasan gf 1173.11
Kelengketan mJ 0.07
Elastisitas mm 0.71
Nilai desirability menunjukkan kesesuaian antara nilai variabel respon yang diinginkan dengan nilai variabel respon yang diprediksi dari formu la optimal yang direko mendasikan Respon Surface
Method
RSM. Gambar 26 menunjukkan desirability yang diperoleh dari hasil optimasi.
Nilai desirability pada optimasi berkisar antara 0 hingga 1. Nilai yang mendekati 1 berart i formula yang didapat paling sesuai dengan karakteristik parameter respon yang diinginkan. Namun,
tujuan optimasi bukan hanya sekedar mencari desirability dengan nilai 1, tetapi juga mencari kod isi optimal dari semua fungsi dari variabel respon.
Optimasi dilakukan dengan penetapan target nilai variabel yang didapat berdasarkan pengukuran variabel tersebut terhadap sampel mi berbahan baku terigu . Dalam pengukuran tersebut
didapat nilai variabel untuk waktu pemasakan selama 10 men it, kekuatan tarik 30.83 gf, kekerasan1208 gf, kelengketan 0.045 mJ, dan elastisitas 0.71mm. Variabel KPAP dan berat rehidrasi
dimin imu mkan sedangkan persen pemanjangan dimaksimu mkan.
Gambar 26
. Grafik desirability optimasi fo rmula