Analisis kekuatan tarik tensile strength dan pemanjangan elongasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. KARAKTERISTIK PATI GANYONG ALAMI DAN PATI GANYONG HMT

4.1.1. Morfologi Granula Pati Bentuk, ukuran, dan sifat Birefringence

Morfologi granula pati ganyong alami dan termodifikasi dilihat dengan menggunakan mikroskop polarisasi. Bentuk granula pati ganyong baik alami maupun termodifikasi adalah bulat hingga lonjong Gambar 8. Bentuk yang sama ini menunjukkan HMT tidak merubah bentuk granula pati. Namun, terdapat perbedaan ukuran pati ganyong alami dan termod ifikasi secara u mu m. Secara u mu m pati ganyong termodifikasi HMT memiliki ukuran granula pati yang lebih besar dari ukuran granula pati ganyong alami. Pati ganyong alami memiliki rata-rata u kuran granula 24.87 μm, sedangkan pati ganyong HMT memiliki rata-rata ukuran granula pati 29.95 μm . Pati ganyong memiliki ukuran granula yang termasuk dalam golongan sedang 15-49 μm dengan sebaran yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Pati ganyong memiliki u kuran granula pati yang sangat beragam dan menyebar. Hal in i mungkin dikarenakan pati ganyong dihasilkan dari se mua bagian u mbi. Menurut Puncha-arnon 2007 pada tanaman yang tua, umbi ganyong memiliki beberapa segmen. Segmen -segmen tersebut memiliki tingkat kematangan yang berbeda sehinga menyebabkan tingkat ukuran granula yang berbeda pula. Hal itu juga yang memungkinkan ukuran pati ganyong yang tidak seragam. Ketidakseragaman ukuran granula membuat parameter ukuran granula tidak dipert imbangkan dalam pengamb ilan keputusan optimasi perlakuan HMT. Pati ganyong memiliki sifat birefringence yang ditunjukkan dengan warna biru-kuning pada pati Gambar 8. Pati ganyong termodifikasi dengan kadar air 20 dan 25 pada semua perlakuan suhu dan waktu modifikasi tidak memperlihatkan adanya kerusakan granula pati, namun hanya terjadi pelemahan sifat birefringence yang mulai me mudar pada HMT kadar air 25. Pati hasil modifikasi HMT dengan kadar air 30 pada semua perlakuan suhu dan waktu modifikasi memperlihatkan terjadinya kerusakan pati. Sebagian pati HMT dengan perlakuan kadar air 30, telah kehilangan sifat birefringence dan telah pecah. Pecah dan rusaknya granula ini disebabkan oleh terjadinya proses gelatinisasi akibat kadar air yang mencukupi untuk gelatinisasi. 100 o C,4jam,20 100 o C,4jam,25 100 o C,4jam,30 Gambar 8. Granula pati ganyong alami, dan pati ganyong termodifikasi HMT