Pendekatan Masalah METODOLOGI PENELITIAN

2. Perumusan Masalah Pada tahap ini ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan, penetapan tujuan, penetapan sasaran yang hendak dicapai, batasan-batasan terhadap penyelesaian masalah, dan asumsi yang diperlukan dalam pengembangan dan penyelesaian masalah. 3. Pengembangan Alternatif Penyelesaian Pengembangan alternatif penyelesaian berdasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi masalah, peubah, batasan, dan asumsi. 4. Pemilihan solusi Pemilihan solusi optimum melalui analisis alternatif-alternatif. 5. Hasil Akhir Membuktian penyelesaian optimum melalui tahapan implementasi, kemudian dilakukan pembuatan kendali yang tepat untuk mendeteksi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan mempengaruhi penyelesaian keputusan.

C. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul pada tahap pengumpulan data. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan:

1. Metode Perbandingan Eksponensial dalam Penentuan Lokasi

Manning 1984 menjelaskan Metode perbandingan eksponensial MPE, sebagai salah satu metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan, dari beberapa alternatif keputusan dengan kriteria majemuk. Pengembangan metode lebih lanjut adalah dengan cara merubah penilaian kualitatif menjadi kuantitatif. Tahapan dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial adalah:  Menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih  Menentukan kriteria atau pertimbangan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi  Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria  Melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria  Menghitung skor atau nilai total setiap alternatif dan  Menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif. Eriyatno 1998 menyatakan bahwa Metode Perbandingan Eksponensial MPE digunakan sebagai pembantu bagi individu mengambil keputusan untuk menggunakan rancang bangun yang telah terdefinisi dengan baik tiap tahap proses. MPE digunakan untuk membandingkan beberapa alternatif dengan menggunakan sejumlah kriteria yang ditentukan berdasarkan hasil survei dengan pakar terkait. MPE adalah salah satu metode pengambilan keputusan yang mengkuantitaskan pendapat seseorang atau lebih dalam skala tertentu. Metode ini mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisis. Nilai skor menggambarkan urutan prioritas menjadi besar fungsi eksponensial ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata. Menurut Marimin 2004 dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi, menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria, melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, menghitung skor atau nilai total pada setiap alternatif, dan menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif. Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metoda perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut : Keterangan : Tni = Total nilai alternatif ke-i RKij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i TKK =Derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj 0;bulat n = Jumlah pilihan keputusan m = Jumlah kriteria keputusan Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat sedangkan penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar nilai alternatif, semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial Marimin, 2004.

2. Metode Prakiraan Bahan Baku

Menurut Makridakis et , al 1991, metode peramalan atau prakiraan forecasting merupakan suatu teknik untuk menduga atau memperkirakan perihal yang terjadi pada masa yang akan dating. Teknik prakiraan dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dapat dibagi menjadi metode time series deret berkala dan metode kausal sebab akibat. Metode kualitatif dapat dibagi menjadi metod eksploratif dan metode normative. Makridakis et, al. 1991 juga menyatakan bahwa metode prakiraan kuantitatif dapat diaplikasikan apabila terdapat kondisi a. Tersedianya informasi tentang masa lalu b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numeric dan c. Beberapa aspek polakeadaan masa lalu diasumsikan akan berlanjut terus dimasa datang. Kelompok analisa deret berkala time series adalah metode prakiraan yang disusun dengan menggunakan suatu analisa statistic terhadap datan masa lalu. Asumsi dasar yang dipakai adalah nilai masa lalu dan masa kini mempunyai pola yang sama dan terus berlanjut di masa yang akan datang, sehingga prediksi nilai dimasa yang akan datang bias dilakukan dengan dasar nilai masa lalu dan masa kini. Makridakis et, al. 1991, menyatakan metode prakiraan deret berkala yang sering digunakan adalah metode permulusan dan analisa trend dengan regresi, metode permulusan merupakan metode prakiraan deterministik dengan pemberian pembobotan penghalus terhadap data masa lalu. Metode analisa trend merupakan pencocokan suatu persamaan garis matematis terhadap data dan memproyeksinya ke masa yang akan datang. Teknik yang dapat digunakan adalah i regresi liner, ii perataan bergerak yang meliputi bergerak tunggal Single Moving Average dan ganda Double Moving Average, dan iii Pemulusan Esponensial tunggal Exponential Smoothing dan ganda Double Exponential Smoothing. a. Metode Time Series Metode time series adalah teknik statistik yang menggunakan data-data historis yang dikumpulkan sepanjang periode tertentu. Metode time series berasumsi bahwa apa yang telah