Lingkungan Aspek Lingkungan dan Legalitas

umumnya dapat terurai secara alami sehingga dapat dibuang langsung ke lingkungan. Selain limbah padat yang dihasilakn dari proses pengolahan, kemasan pun dapat menjadi sumber limbah industri. Misalnya kemasan bocor atau rusak maka akan menjadi potensi dihasilkannya limbah padat. Limbah berupa kemasan akan ditampung dan dibuang secara berkala ke tempat pembuangan sampah.

2. Legalitas

Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak terkait, dalam hal ini pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan industri tersebut dan memberikan kemudahan dalam perjalanan melakukan kegiatan usaha, mendapatkan dukungan serta terikat pada kebijakan yang berlaku pada daerah tertentu. Untuk melegalisasi pendirian dan pengoperasian industri LCM serbuk sawit perlu dibentuk menjadi badan usaha. a. Badan Usaha Perusahaan yang ada di Indonesia terdapat dalam beberapa bentuk, yaitu Perseroan Terbatas PT, Persekutuan Komanditer CV, Koperasi, Firma, Kongsi, Yayasan dan bentuk usaha tetap. Dalam hal pemilikan, bentuk perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ukuran perusahaan, jenis perusahaan, pembagian laba, resiko yang akan ditanggung, pembagian pengawasan dan aturan penguasaan perusahaan. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka bentuk perusahaan yang sesuai untuk industri LCM serbuk sawit ini adalah Perseroan Terbatas PT. Pemilihan ini dilakukan dengan alasan modal investasi yang dibutuhkan relatif cukup besar. b. Perizinan Untuk mendirikan suatu industri, menurut Keputusan Menteri Negara Investasi Menives No. 38SK1999 pada Bab I tentang Ketentuan Umum, diperlukan izin-izin dan persyaratan legalitas sebagai berikut : 1. Persetujuan fasilitas dan izin pelaksanaan penanaman modal yang dikeluarkan MenivesKepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BPKM atau Ketua BPKMD terdiri dari :  Persetujuan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk dan fasilitas perpajakan atas pengimporan barang modal.  Persetujuan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk atas pengimporan bahan baku danatau bahan penolong untuk keperluan produksi 2 dua tahun berdasarkan kapasitas terpasang.  Persetujuan pemberian fasilitas pajak penghasilan yang ditanggung oleh pemerintah untuk usaha industri tertentu.  Angka Pengenal Importir Terbatas APIT.  Keputusan tentang Rencana Penggunaan Tenaga Kerja warga Negara asing pendatang RPTK.  Keputusan tentang Izin Kerja Tenaga Kerja Warga Negara Asing pendatang IKTA.  Izin Usaha Tetap IUT, Izin Usaha Perluasan dan Pembaharuan IUT. 2. Izin pelaksanaan penanaman modal yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah KabupatenKota terdiri dari :  Izin lokasi  Izin Undang-undang Gangguan UUGHO  Izin Mendirikan Bangunan IMB Menurut Ariyoto 1990, minimal diperlukan izin-izin dan persyaratan legalitas sebagai berikut :  Persetujuan prinsip mendirikan industri  Surat Izin Umum Perusahaan SIUP  Tanda Daftar Perusahaan TERDAPAT  Akta Pendirian Perusahaan Persyaratan izin Undang-undang gangguan HO dan izin tempat usaha adalah sebagai berikut:  Mengisi formulir permohonan dan materai Rp.3000 sebanyak 2  Surat persyarataan tidak keberatan dari tetangga  Rekomendasi pertimbangan dari Camat  Berita acara pemeriksaan lapangan dari kecamatan setempat  Gambar lokasi ruangan yang akan dipergunakan  Keterangan Kartu Tanda Penduduk KTP  Pas photo hitam putih ukuran 3 x 4 sebanyak 6 lembar  Akta Pendirian Perusahaan, bagi yang berbadan hukum  Surat keterangan tanda bukti pemilikanpenyewaan bangunan  Pajak Bumi dan Bangunan PBB  Izin Mendirikan Bangunan IMB  Surat Keterangan SEKRI bagi keturunan asing  Rekomendasi dari instansi yang sesuai dengan jenis yang dimohon Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia. Perseroan memperoleh status sebagai badan hukum setelah akta pendirian persero disyahkan oleh menteri kehakiman Republik Indonesia. Berdasarkan UU Republik Nomor 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas PT, pasal delapan menyatakan bahwa akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain, seperti :  Nama lengkap, tempat tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan kewarganegaraan pendiri  Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan anggota direksi dan komisaris yang pertama kali diangkat  Nama pemegang saham yang mengambil bagian saham pada saat pendirian Anggaran Dasar perseroan memuat sekurang-kurangnya :  Nama dan tempat kedudukan perseroan  Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan  Jangka waktu berdirinya perseroan  Besarnya jumlah modal  Susunan, jumlah dan nama anggota direksi dan komisaris  Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, direksi perseoan wajib mendaftarkan perusahaan. Hal-hal yang harus didaftarkan :  Akta pendirian beserta surat pengesahan menteri kehakiman RI  Akta perubahan Anggaran Dasar beserta laporan kepada menteri kehakiman RI