Kemudahan menjual hasil limbah Kualitas kayu yang dihasilkan
b. Pihak industri Ketersediaan bahan baku yang stabil
Sentra produksi dan jumlah produksi bahan baku batang kelapa sawit Kemudahan distribusi pemasaran
c. Investor Lokasi potensial penanaman modal pabrik pengolahan
Prospek pengembangan diversifikasi produk d. Pemerintah
Proyek dapat menambah devisa negara Kelestarian lingkungan terjaga
Tata niaga sektor pertanian terkontrol Taraf kehidupan petani meningkat
Kontinuitas pengadaan bahan baku Menciptakan persaingan yang sehat
2. Formulasi Masalah
Keberhasilan dalam mengembangkan suatu proyek memerlukan perencanaan yang baik, pengetahuan serta intuisi yang tepat dalam pengambilan keputusan. Perencanaan dilakukan
berdasarkan analisa dari faktor internal dan eksternal, serta asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang. Penerapan sistem dari perencanaan industri sebaiknya mengintegrasikan beberapa sub-
sektor yang terlibat didalamnya seperti pengolahan limbah dan perdagangan. Permasalahan yang paling mendasar dalam kajian ini adalah pemanfaatan limbah yang tepat dengan membangun suatu
sistem yang dapat mengolah dan merencanakan suatu industri yang belum ada guna mendapat nilai tambah. Adanya model sistem untuk perencanaan industri yang dapat membantu dalam proses
pengambilan keputusan secara sistematis, cepat, efisien, dan efektif diharapkan dapat menjadi penunjang tercapainya pemenuhan kebutuhan dari tiap komponen dalam sistem.
3. Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap sistem yang dikaji, berupa rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan antar komponen-komponen.
Tujuan akhir dari identifikasi sistem yaitu menghasilkan spesifikasi yang terperinci tentang peubah yang menyangkut rancangan dan proses konrrol, yang ditentukan dan ditandai
dengan adanya determinasi kriteria jalannya sistem yang akan mebantu dalam evaluasi alternatif sistem Eriyatno, 1999. Indentifikasi sistem dapat dijabarkan dalam bentuk diagram inpu-output.
Diagram input-output yang menggambarkan sistem yang dikaji dapat dilihat pada Gambar 15 berikut.
Gambar 15 . Diagram input output sistem perencanaan industri pengolahan batang kelapa sawit menjadi serbuk sawit.
4. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sitem merupakan proses transformasi desain sistem menjadi sebuah sistem aplikatif atau perangkat lunak. Implementasi SPKPalmpowder 1.0 pada tahap desain sistem
menggunakan Microsoft Visio 2003 Microsoft 2002 dan Sybase Power Designer 15.3 sedangkan Sistem Penunjang
Keputusan Perencanaan Industri Pengolahan
Batang Kelapa Sawit Menjadi Serbuk Sawit
Manajemen Perencanaan Industri Pengolahan Batang Kelapa Sawit
Menjadi Serbuk Sawit 1.
Kebijakan Pemerintah
2. Kelangsungan
wilayah penghasil limbah batang
kelapa sawit
Input Lingkungan
1. Permintaan Pasar
2. Biaya Pendirian
industri dan biaya pengolahan
Input Tak Terkendali
1. Lokasi yang sesuai
2. Ketersediaan bahan
baku yang cukup 3.
Teknologi pengolahan 4.
Optimasi penjadwalan penebangan
5. Analisis Kelayakan
Finansial
Output Dikehendaki
1. Kebutuhan Limbah
batang kelapa sawit yang akan diolah
2. Pasar yang akan diambil
3. Teknologi pengolahan
dan jumlah produksi 4.
Struktur biaya
Input Terkendali
1. Tingkat permintaan
rendah 2.
Biaya produksi tinggi 3.
Teknologi produksi yang tidak efisien
4. Kualitas menurun
Output Tak Dikehendaki
pada tahap pembuatan paket program menggunakan perangkat lunak Borland Delphi 7 Borland 2002. Sedangkan Microsoft Acces 2007 dan MySQL Oracle 2009 digunakan sebagai sistem
manajamen basis data dinamis.
5. Verifikasi Sistem