Metode Prakiraan Bahan Baku

nilai total masing-masing alternatif. Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metoda perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut : Keterangan : Tni = Total nilai alternatif ke-i RKij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i TKK =Derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj 0;bulat n = Jumlah pilihan keputusan m = Jumlah kriteria keputusan Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat sedangkan penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar nilai alternatif, semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial Marimin, 2004.

2. Metode Prakiraan Bahan Baku

Menurut Makridakis et , al 1991, metode peramalan atau prakiraan forecasting merupakan suatu teknik untuk menduga atau memperkirakan perihal yang terjadi pada masa yang akan dating. Teknik prakiraan dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dapat dibagi menjadi metode time series deret berkala dan metode kausal sebab akibat. Metode kualitatif dapat dibagi menjadi metod eksploratif dan metode normative. Makridakis et, al. 1991 juga menyatakan bahwa metode prakiraan kuantitatif dapat diaplikasikan apabila terdapat kondisi a. Tersedianya informasi tentang masa lalu b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numeric dan c. Beberapa aspek polakeadaan masa lalu diasumsikan akan berlanjut terus dimasa datang. Kelompok analisa deret berkala time series adalah metode prakiraan yang disusun dengan menggunakan suatu analisa statistic terhadap datan masa lalu. Asumsi dasar yang dipakai adalah nilai masa lalu dan masa kini mempunyai pola yang sama dan terus berlanjut di masa yang akan datang, sehingga prediksi nilai dimasa yang akan datang bias dilakukan dengan dasar nilai masa lalu dan masa kini. Makridakis et, al. 1991, menyatakan metode prakiraan deret berkala yang sering digunakan adalah metode permulusan dan analisa trend dengan regresi, metode permulusan merupakan metode prakiraan deterministik dengan pemberian pembobotan penghalus terhadap data masa lalu. Metode analisa trend merupakan pencocokan suatu persamaan garis matematis terhadap data dan memproyeksinya ke masa yang akan datang. Teknik yang dapat digunakan adalah i regresi liner, ii perataan bergerak yang meliputi bergerak tunggal Single Moving Average dan ganda Double Moving Average, dan iii Pemulusan Esponensial tunggal Exponential Smoothing dan ganda Double Exponential Smoothing. a. Metode Time Series Metode time series adalah teknik statistik yang menggunakan data-data historis yang dikumpulkan sepanjang periode tertentu. Metode time series berasumsi bahwa apa yang telah terjadi diwaktu yang lalu akan terjadi pula di masa depan. Sesuai penamaannya yakni deret waktu, metode ini membuat peramalan dengan hanya memperhitungkan satu faktor yaitu waktu. Metode ini berasumsi bahwa pola historis yang dapat diidentifikasikan atau tren permintaan sepanjang waktu akan terjadi berulang-ulang sepanjang waktu. Model-model peramalan dalam metode time series meliputi moving averages, exponential smoothing, dan linear trend lin. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Institute of Business Forecasting pada tahun 2002, 60 perusahaan di manca negara menggunakan metode time series. Hal ini menjadikan metode time series sebagai metode peramalan yang paling populer sejauh ini. Alasan mengapa metode time series sangat populer adalah karena metode ini relatif lebih mudah dipahami dan digunakan. Survey tersebut juga menunjukkan bahwa metode time series yang paling banyak digunakan adalah moving averages dan exponential smoothing. b. Metode Regresi Metode regresi merupakan metode terpopuler kedua yang paling banyak digunakan oleh perusahaan setelah metode time series. Regresi digunakan untuk peramalan dengan membangun hubungan matematis diantara dua atau lebih variabel. Jika terdapat suatu faktor yang mempengaruhi perilaku permintaan dimasa lalu, maka hal tersebut dapat dicari keterkaitannya, sehingga ketika hal yang sama terjadi lagi di masa depan, maka perilaku permintaannya dapat diprediksi. Bentuk yang paling sederhana dari metode regresi adalah linear regression, yang juga digunakan untuk mengembangkan model linear trend line untuk peramalan.

3. Metode Perhitungan Analisis Finansial