Metode Analisis Pasar dan Pemasaran Metode Analisis Teknis dan Teknologis

Analisis proyek biasanya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian dan perubahan yang akan terjadi di masa mendatang. Suatu proyek dapat berubah- ubah sebagai akibat empat permasalahan utama yaitu perubahan harga jual produk, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya, dan perubahan volume produksi Gittinger, 1986.

4. Metode Analisis Pasar dan Pemasaran

Aspek-aspek yang dikaji pada analisis pasar dan pemasaran meliputi analisis potensi pasar dan strategi pemasaran untuk mencapai pangsa pasar serbuk sawit. Semua aspek tersebut diukur dengan teknik yang sesuai dengan kebutuhan penelitian dan sumber data yang diperoleh. Setelah diketahui potensi pasar yang dapat diraih, maka diperlukan strategi pemasaran targetting, dan penentuan posisi di pasar positioning, serta bauran pemasaran marketing mix. Diagram alir proses analisis pasar dan pemasaran dapat dilihat pada Gambar 8 berikut. Gambar 8. Diagram alir proses analisis pasar dan pemasaran

5. Metode Analisis Teknis dan Teknologis

Analisis teknis dan teknologis meliputi ketersediaan bahan baku, penentuan kapsitas produksi dan lokasi, pemilihan teknologi proses, mesin dan peralatan, neraca massa dan energi, dan perencanaan tata letak, dan kebutuhan luas ruangan produksi dari produksi tersebut. Diagram alir proses analisis teknis dan teknologis dapat dilihat pada Gambar 9 dibawah ini. Tidak Ya Mulai Pencarian data Data cukup? Analisis potensi pasar LCM serbuk sawit Penentuan strategi pembentukan dan pengembangan pasar Penentuan strategi bauran pemasaran Selesai Gambar 9. Diagram alir proses analisis teknis dan teknologis Ketersediaan bahan baku limbah batang kelapa sawit dianalisis dengan mengkaji data luar areal perkebunan kelapa sawit yang berada pada provinsi Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. Jika kebutuhan limbah batang kelapa sawit tidak terpenuhi maka dilakukan pencarian alternatif tempat bahan baku diperoleh. Penentuan kapasitas produksi dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan bahan baku limbah batang kelapa sawit dan kemampuan menyerap pasar serbuk sawit. Kedua komponen tersebut dianalaisi sehingga didapatkan kapasitas produksi industri pengolaha batang kelapa sawit menjadi serbuk sawit. Pemilihan jenis teknologi proses produksi didasarkan pada kemudahan proses produksi dan perkiraan biaya produksi. Pemilihan mesin dan peralatan ditentukan berdasarkan teknologi dan proses produksi yang dipilih. Neraca massa disusun untuk melihat laju alir, jumlah input, dan jumlah output masing-masing komponen bahan pada setiap proses. Mulai Pencarian Pakar Penyebaran kuisioner MPE lokasi pabrik Penentuan kapasitas produksi Pemilihan teknologi proses, mesin, dan peralatan Penyusunan neraca massa dan energi Penyusunan diagram keterkaitan antaraktivitas, kebutuhan luas ruang produksi Penyusunan tata letak pabrik Selesai Pengolahan data hasil kuisioner Penentuan tata letak pabrik dilakukan dengan menganalisis keterkaitan antar aktivitas, kemudian menentukan kebutuhan luas ruang dan alokasi area. Untuk menganalisis keterkaitan antar aktivitas, perlu ditentukan derajat hubungan aktivitas. Derajat hubungan aktivitas diberi tanda sandi sebagai berikut: 1. A absolutely necessary menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berdekatan dan bersebelahan. 2. E especially important menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus bersebelahan 3. I important menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan cukup berdekatan 4. O Ordinary important menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan tidak harus saling berdekatan. 5. U unimportant menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan tidak harus saling berdekatan 6. X undesirable menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berjauhan atau tidak boleh saling berdekatan. Sandi derajat hubungan aktivitas diletakkan pada bagian dalam kotak bagan keterkaitan antar aktivitas. Alasan-alasan yang mendukung kedekatan hubungan meliputi keterkaitan produksi, keterkaitan pekerja, dan aliran informasi. Alasan keterkaitan produksi meliputi urutan aliran kerja, penggunaan peralatan, catatan dan ruang yang sama, kebisingan, kotor, debu, getaran, serta kemudahan pemindahan barang. Alasan keterkaitan pekerja meliputi penggunaan karyawan yang sam, pentingnya berhubungan, jalur perjalanan, kemudahan pengawasan, pelaksanaan pekerjaan serupa, perpindahan pekerja, dang gangguan pekerja. Alasan informasi meliputi penggunaan catatan yang sama, hubungan kertas kerja, dan penggunaan alat komunikasi yang sama Apple, 1990. Kebutuhan luas ruang produksi tergantungan pada jumlah mesin dan peralatan, tenaga kerja atau operator yang menangani fasilitas produksi, serta jumlah dan jenis sarana yang mendukung kegiatan produksi. Metode yang digunakan dalam menentukan kebutuhan luas ruang produksi adalah metode pusat produksi. Pusat produksi terdiri dari mesin dan semua perlengkapan untuk mendukung proses produksi serta luasan untuk melaksanakan operasi Machfud dan Agung, 1990.

6. Metode Analisis Manajemen