Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
25
Faktor fisiologi meliputi kondisi fisik dan panca indera. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia
akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah ataupun ada gangguan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
b Faktor Psikologi Faktor psikologi meliputi: bakat, minnat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan
kognitif. 2 Faktor Eksternal
a Faktor lingkungan sosial. Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan sosial sekolah dan limgkungan
sosial siswa. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas. Adapun lingkungan sosial siswa diantaranya
masyarakat dan tetangga juga teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Namun lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan letak rumah,
semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa.
b Faktor lingkungan non sosial. Faktor lingkungan non sosial meliputi kurikulum atau bahan pelajaran, sarana
dan pasilitas, metode pembelajaran, administrasi dan manajemen. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempegaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersifat conserving terhadap ilmu pengetahuan
atau bermotif ekstrinsik faktor eksternal umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seseorang yang
berintelegensi tinggi faktor internal dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya faktor eksternal mungkin akan memilih pendekatan yang lebih mementingkan
kualitas hasil pembelajaran. Jadi, karena faktor-faktor di ataslah, muncul siswa-siswa yang berprestasi tinggi dan siswa
–siswa yang berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan professional diharapkan mampu
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang
26
menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.