Tempat Penelitian Waktu Penelitian

34 Keterangan : γpbi = koefisien korelasi biserial Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya Mt = rerata skor total St = standar deviasi dari skor total P = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab q = 1 – p Setelah dilakukan uji coba, dari 35 soal yang diujicobakan dalam penelitian ini ternyata soal yang valid adalah sebanyak 25 soal, sedangkan soal yang tidak valid adalah sebanyak 10 soal. Lihat lampiran 2 b . Reliabilitas Selain pengujian validitas, sebuah tes juga harus memiliki reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen atau tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. 9 Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R.20 sebagai berikut ; 10 = Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan P = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah q= 1-p = jumlah hasil perkalian p dan q n = banyaknya item s = standar deviasi tes Apabila diperoleh r hitung r tabel, maka instrumen tes yang digunakan reliabel. 9 Ibid, h. 86 10 Ibid, h.100 35 Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Sedang 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Reliabilitas soal yang telah diuji coba mencapai 0,85, hal ini menunjukkan bahwa soal uji coba tersebut memiliki taraf kepercayaan yang cukup tinggi dalam memberikan hasil yang tetap sama kapanpun tes tersebut akan diberikan.

c. Tingkat Kesukaran

Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Rumus untuk mencari indeks kesukaran suatu soal adalah sebagai berikut: 11 Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah peserta tes Adapun tingkat kesukaran soal dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tabel 3.3 Kelompok Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran Nilai p Sukar Sedang Mudah 0,00 - 0,25 0,26 - 0,75 0,76 - 1,00 11 Ibid, h. 208

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X DI MAS AL-WASHLIYAH 12 PERBAUNGAN TP 2016/2017.

0 3 29