43
Dari ketiga pertemuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencapaian indikator berlangsung meningkat dan stabil. Hal ini dapat terlihat dari persentase ketercapaian
indikator dari angka 77,3 pada pertemuan pertama meningkat menjadi 88 pada pertemuan ketiga. Walaupun demikian ada beberapa hal yang menjadi evaluasi dari
pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tersebut, yaitu belum terbiasanya siswa dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada pertemuan pertama, sehingga harus diberikan penjelasan secara jelas kepada siswa mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan, hal ini
mengakibatkan alokasi waktu yang disediakan menjadi kurang optimal. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami
peningkatan pada konsep Rangka dan Panca Indera Manusia tersebut.
E. Hasil Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi untuk mengetahui tingkat ketercapaian proses pembelajaran. Indikator yang diobservasikan
dalam penelitian ini terdiri dari tujuh indikator yang dilakukan dalam 3 kali pertemuan pelaksanaan pembelajaran. Kriteria penilaian observasi dan hasil penilaian observasi
yang dilakukan terdapat pada lampiran 13. Berikut hasil penilaian kegiatan siswa di kelas eksperimen:
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Kegiatan Siswa di Kelas Eksperimen
No Indikator
Pertemuan Skor Total
1 2
3
1 2
3 1
2 3
1 2
3
1 Cara mengemukakan pendapat
- 4 1 - 2 3 - 1 4 84
2 Cara mengajukan pertanyaan
- 2 3 - 2 3 - - 5
91 3
Cara menghargai pendapat orang lain
- 4 1 - 1 4 - - 5
89
4 Kualitas jawaban yang diberikan
- 3 2 - 4 1 - 3 2 78
5 Cara menarik kesimpulan
- 4 1 - 3 2 - 4 1 73
44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest kelas
eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil posttest kelas kontrol dan pada uji-t didapat nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
4,149 2,0205. Hasil observasi juga menunjukkan pelaksanaan pembelajaran di kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berhasil dengan baik, ini dibuktikan dengan persentase pencapaian indikator keseluruhan total pertemuan yang mencapai angka
88.
B. Saran-saran
1. Dalam menyusun soal diskusi sebaiknya jumlah butir soal tidak terlalu banyak karena akan banyak menyita waktu bagi siswa untuk menyelesaikan tugas
diskusinya, artinya guru lebih baik mengutamakan kualitas soal dari pada kuantitas soal.
2. Dalam membentuk kelompok dituntut kepiawaian guru untuk membagi kelompok secara merata dari segi kecerdasan siswa, agar setiap kelompok dapat mengikuti
pembelajaran model jigsaw dengan baik dan menyenangkan.