26
menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.
c. Pengukuran Hasil Belajar
Hasil belajar ini dapat diketahui dari proses penilaian, yaitu kegiatan membandingkan hasil pengukuran skor sifat suatu objek dengan acuan yang relevan
sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas kuantitatif. Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya
yaitu pengukuran secara tertulis, pengukuran secara lisan dan pengukuran melalui observasi. Setiap caraprosedur memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Prosedur mana yang harus dipilih tergantung pada berbagai faktor yaitu: jenis kemampuan yang diukur, jumlah siswa, dan waktu yang tersedia.
Dalam pembelajaran IPA, prosedur lisan pada umumnya jarang dilakukan, mengingat jumlah siswa yang banyak sedangkan waktunya terbatas. Adapun prosedur
yang banyak dilakukan ialah prosedur tertulis dan observasi. Prosedur tertulis dipakai untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya kognitif dan afektif. Sedangkan prosedur
observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya psikomotor. Setiap pengukuran, baik melalui prosedur tertulis maupun prosedur observasi,
memerlukan alat ukur tertentu yang tetap. Alat ukur dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar yakni “tes” dan “bukan tes”. Tes adalah kumpulan pertanyaan atau
soal yang harus dijawab oleh siswa dengan menggunakan pengetahuan-pengetahuan serta kemampuan penalarannya.
Alat ukur yang bukan tes mencakup angket, skala sikap, dan sebagainya. Tes dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan yakni tes uraian dan tes obyektif.
Perbedaannya ialah tes uraian meminta jawaban uraian siswa yag disusun siswa dengan memilih salah satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan atau
membutuhkan satu atau beberapa kata atau symbol untuk melengkapi pernyataan yang belum sempurna.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian pendukung yang dimaksud yaitu hasil penelitian penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran IPA, antara lain:
27
1. Fauziyati, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan Kenampakan
Permukaan Bumi.” Hasil analisis datanya menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diberikan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih
tinggi yaitu sebesar 76,50 dari pada hasil belajar IPA siswa yang tidak diberi perlakuan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu sebesar 62,33.
Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji-t, diperoleh sebesar 4,78 dan
sebesar 2,81. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa.
31
2. Zuhriyah, dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning Dengan Teknik Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa”, yang mengembangkan perangkat pembelajaran metode jigsaw pada pelajaran Biologi, menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan hasil nilai siswa
yang diajarkan dengan menggunakan jigsaw dengan siswa yang tidak diajarkan dengan metode jigsaw. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran tipe jigsaw lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini terbukti dari rata-
rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif yaitu 73,9 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional adalah 49,9.
32
3. Abdul Fatah, dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Metode Cooperative Learning Teknik Jigsaw Dengan Mengintegrasikan Nilai-nilai Terhadap Hasil
Belajar Biologi”, membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dengan
mengintegrasikan nilai-nilai terhadap peningkatan hasil belajar Biologi siswa. Pengaruh ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata hasil belajar yang diperoleh
antara kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol, yakni terdapat selisih rata-rata
31
Fauziyati, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi, Skripsi pada Program Dual Mode System,
Jurusan PGMI, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 47, Tidak dipublikasikan
32
Zuhriyah, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif cooperative Learning dengan Teknik Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa, Skripsi pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2005, h. 54. Tidak dipublikasikan