Membuat Tempat Perlindungan Gelanggang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas 11 Khairul Hadziq Milka Nurfitri 2010

Gambar 18.4 Berkemah hendaknya dilakukan dekat sumber air, misalnya sungai Sumber: www.travelkamchatka.com

2. Mencari Sumber Air dan Makanan

Kebutuhan air sangat vital. Jika tubuh kekurangan air, dapat menyebabkan dehidrasi bahkan menyebabkan kematian. Air yang dapat dikonsumsi memliki ciri isik jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Air seperti ini dapat dicari di tempat-tempat sumber air, seperti di sungai, dari mata air yang keluar, air hujan, air embun, dan air hasil galian tanah. Oleh karena itu, berkemah hendaknya dilakukan di tempat yang dekat dengan sumber-sumber air tersebut. Penjelajah juga dapat memperoleh air dari tumbuhan yang ada di alam, seperti buah kelapa, rotan yang dipotong, atau dengan banyak memakan tumbuhan yang memiliki kandungan air tinggi. Sumber makanan dapat dicari di alam bebas. Sumber makanan dapat berasal dari tumbuhan atau binatang. Namun, Anda harus mengetahui jenis tumbuhan dan binatang yang dapat dimakan. Bagian tumbuhan yang dapat dimakan biasanya adalah bagian akar, batang, buah, atau umbi-umbian bergantung pada jenis tanamannya. Hindari tumbuhan atau buah yang berwarna mencolok. Cobalah terlebih dahulu pada bagian tubuh yang sensitif seperti kulit. Biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menyebabkan efek gatal, kulit menjadi merah, atau terasa panas. Binatang liar juga merupakan sumber protein dan lemak yang dapat djadikan bahan makanan darurat. Binatang yang dapat dikonsumsi adalah jenis unggas, ikan, serangga, reptil, dan mamalia. Pelajaran 18 Penjelajahan Bukit 219

3. Melakukan Tindakan Penyelamatan

Jika ada anggota penjelajahan yang terkena penyakit atau mengalami kecelakaan, harus dilakukan pertolongan secepatnya. Berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi atau mengatasi berbagai macam kondisi.

a. Luka

Jika ada anggota yang mengalami luka seperti lecet, tergores benda tajam, atau ranting pohon, segera obati. Bersihkan bagian tubuh atau kulit yang luka dengan air bersih. Selanjutnya gunakan obat antiseptik, lalu balut dengan perban yang steril. Ganti balutan perban selama 24 jam sekali.

b. Pingsan

Ketika seseorang mengalami pingsan, cepat lakukan tindakan dengan membaringkan penderita. Usahakan posisi kaki lebih tinggi dari tubuh. Longgarkan bagian pakaian yang terlalu ketat. Kompres bagian dahi dengan air dingin dan berikan bau-bauan yang menyengat. Setelah sadar, penderita akan merasa pusing. Biarkan penderita beristirahat tidur selama satu jam atau lebih.

c. Keracunan

Hati-hati dalam mengonsumsi makanan. Biasanya keracunan diakibatkan oleh konsumsi makanan yang kadaluwarsa atau salah minum obat. Gejala yang timbul adalah pusing, mual, muntah, sakit perut, kulit dingin, dan tampak kebiruan. Segera lakukan pertolongan pada penderita dengan mengistirahatkannya. Kemudian, usahakan si penderita agar muntah dan jaga agar kondisi tubuhnya tetap hangat serta beri obat antiracun. Jika memungkinkan, segera bawa ke perkampungan untuk meminta bantuan penduduk atau langsung ke dokter. Oleh karena itu, setiap melakukan penjelajahan peralatan P3K harus selalu dibawa. Hal ini untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.

4. Menghindari Tempat Binatang Buas

Biasanya, di hutan masih terdapat binatang-binatang buas. Untuk itu, ketika mendirikan tenda atau tempat perlindungan harus menghindari jalur atau tempat biasanya binatang mencari makan. Hal ini dapat diketahui dari sisa kotoran yang ditinggalkannya. Binatang yang harus diwaspadai dan dihindari adalah harimau, gajah, beruang, kucing hutan, dan reptil. Ketika tidak sengaja bertemu dengan binatang tersebut, usahakan agar tetap tenang dan menghindar perlahan-lahan. Biasanya binatang liar sangat takut pada keberadaan manusia. Namun, pada kondisi tertentu binatang tersebut dapat bersifat agresif. Misalnya, pada saat musim kawin, sedang mengasuh anak, atau sedang mencari makan. Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMAMA Kelas XI 220