Pada tampilan halaman siswa berisi beberapa fasilitas, seperti: informasi pelajaran, konten, tes, daftar istilah, forum, dan sebagainya. Adapun kelebihan
menggunakan efront adalah sebagai berikut: 1
Dukungan yang baik well supported. Efront merupakan program yang secara profesional dirancang dan didukung oleh perangkat lainnya. Meskipun
rancangan efront ada yang tergolong desain lama, namun setiap orang mampu menggunakannya dengan mudah;
2 Mudah digunakan Easy to use. Efront dirancang untuk merangsang
pengetahuan agar pengguna lebih mudah dalam menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia;
3 Terbuka untuk umum open in nature. Efront merupakan platform berbasis
Learning Management System LMS yang terbuka untuk umum sehingga para pengguna dapat memanfaatkan dan menggunakan fasilitas efront secara
terbuka.
2.6 Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 9 November 2013 di SMK N 2 Purwodadi yang terletak di Jl.M.H.Thamrin 50, Kel. Danyang
Purwodadi, diketahui bahwa ada beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran KKPI, khususnya di kelas XI. Kendala tersebut diantaranya:
penyampaian materi yang belum tuntas disampaikan oleh guru di dalam kelas, adanya tuntutan pemahaman materi yang cukup banyak baik secara teori maupun
praktik, dan kurang seimbangnya penguasaan kompetensi teori dan praktik yang
dikuasai siswa. Hal ini terjadi karena kurangnya inovasi model pembelajaran yang dapat mengkonstruksikan ide-ide dan pengetahuan siswa, mengkombinasikan
antara teori dan praktik, serta mengoptimalkan penyampaian materi secara tuntas sehingga siswa dapat belajar mandiri tanpa harus menunggu keberadaan guru.
Adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai di SMK N 2 Purwodadi, tentu memberikan peluang yang cukup tinggi untuk pemanfaatan
dan pengelolaan pembelajaran yang lebih optimal. Berkenaan dengan itu, perlu adanya model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam
mengembangkan kompetensinya. Salah satu upaya untuk mengatasi kendala- kendala di atas adalah mengembangkan dan mengimplementasikan model
pembelajaran blended learning yang mengintegrasikan antara face to face dan online learning. Dalam penelitian ini dikembangkan dan diimplementasikan
pembelajaran dengan model blended learning yang merujuk pada beberapa tahap, yaitu menyusun perencanaan pembelajaran, mengimplementasikan
pembelajaran, dan menguji keefektifan pembelajaran dengan model blended learning.
Tahap perencanaan model pembelajaran blended learning mencakup kegiatan merencanakan perangkat pembelajaran, berupa silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP. Hasil dari perencanaan pembelajaran yang didesain diuji kelayakannya yang kemudian digunakan sebagai pedoman
kegiatan pembelajaran dalam tahap implementasi model pembelajaran blended learning pada tahap selanjutnya.
Tahap implementasi dilakukan dengan melakukan uji coba eksperimen penggunaan model blended learning pada pembelajaran KKPI.
Implementasi ini melibatkan sejumlah siswa dengan menggunakan langkah- langkah kegiatan pembelajaran yang telah didesain dalam tahap perencanaan
pembelajaran dengan model blended learning. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan model blended learning, meliputi: orientasi,
organisasi, investigasi, presentasi, dan analisis serta evaluasi. Tahap keefektifan model pembelajaran blended learning ini ditinjau
dari segi hasil berupa hasil belajar siswa berdasarkan nilai ulangan harian dan segi proses dari angket siswa tentang keaktifan dan motivasi belajar siswa.
Penilaian hasil belajar ini dilihat dari hasil belajar siswa baik sebelum maupun sesudah dilaksanakannya pembelajaran. Sedangkan penilaian dari segi angket
keaktifan belajar dilihat dari keterlibatan siswa dalam pembelajaran, serta motivasi belajar dilihat dari dorongan siswa dalam keikutsertaan pada
pembelajaran dengan model blended learning. Berdasarkan hasil belajar dan hasil angket keaktifan serta motivasi belajar siswa akan diambil kesimpulan
mengenai keefektifan atau ketidakefektifan pembelajaran dengan model blended learning.
Adapun kerangka berpikir dari penelitian dan pengembangan model pembelajaran blended learning ini tergambar dalam bagan berikut.
Bagan 2.7. Alur berpikir penelitian dan pengembangan model
pembelajaran blended learning
2.7 Hipotesis Penelitian