nampak berupa perubahan tingkah laku, berdaya guna, dan tahan lama ataukah tidak.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dikatakan efektif apabila aktivitas pembelajaran dapat memudahkan siswa belajar,
menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan dengan optimal. Adapun tolok ukur tingkat keefektifan pembelajaran dapat dilihat
dari segi proses dan hasil. Berikut ini dijelaskan keefektifan pembelajaran berdasarkan segi hasil berupa hasil belajar siswa dan segi proses berupa keaktifan
serta motivasi belajar siswa.
2.2.5.1 Hasil Belajar
Hasil belajar didefinisikan sebagai perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan Purwanto, 2011: 49.
Hasil belajar atau perubahan perilaku menimbulkan kemampuan dapat berupa hasil utama pengajaran instructional effect maupun hasil sampingan pengiring
nurturant effect. Achmad Rifai dan Catharina 2009: 85 mendefinisikan hasil belajar sebagai perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah
mengalami kegiatan belajar. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sebagai
kemampuan dan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
dan hasil pembelajaran menurut Achmad Rifai dan Catharina 2009: 85 adalah sebagai berikut:
1 kondisi internal, mencakup kesehatan organ tubuh, kondisi psikis seperti:
kemampuan intelektual dan emosional, dan kondisi sosial seperti: kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan;
2 kondisi eksternal, seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar
stimulus yang dipelajari direspon, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyaakat.
Sementara itu, Purwanto 2011: 49 menggambarkan domain hasil belajar pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1. Domain Hasil Belajar
INPUT PROSES
OUTPUT
Siswa: 1.Kognitif 2. Afektif
3. Psikomotorik Proses belajar-mengajar
Siswa: 1.Kognitif 2. Afektif
3. Psikomotorik Potensi perilaku yang
dapat diubah Usaha
mengubah perilaku
Perilaku yang
telah berubah: efek pengajaran
efek pengiring Taksonomi hasil belajar adalah sebagai berikut:
1 Taksonomi hasil belajar kognitif menurut Bloom dalam Purwanto 2011: 50,
meliputi: hafalan C
1
, pemahaman C
2
, penerapan C
3
, analisis C
4
, sintesis C
5
, dan evaluasi C
6
; 2
Taksonomi hasil belajar afektif menurut Krathwohl dalam Purwanto 2011: 51, meliputi: penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan internalisasi;
3 Taksonomi hasil belajar psikomotorik menurut Simpson dalam Purwanto
2011: 53, meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, dan kreativitas.
Adapun keberhasilan pengajaran dari segi hasil mempunyai asumsi dasar bahwa proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal
pula. Makin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran, makin tinggi pula hasil atau produk dari pengajaran itu Nana Sudjana, 2009: 37.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran serta taksonomi hasil belajar. Oleh
karena itu, pendidik seharusnya memperhatikan kemampuan internal peserta didik dan situasi stimulus yang berada di luar peserta didik untuk mencapai
keberhasilan belajar.
2.2.5.2 Keaktifan Belajar Siswa