Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa

dapat menawarkan satu level lebih tinggi daripada pengalaman pada pembelajaran tatap muka sebagaimana teori dari Dziuban, Hartman, dan Moskal 2004: 3. Pembelajaran dengan model blended learning dapat meningkatkan komunikasi dengan siswa dan pengalaman belajar yang lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional. Hal ini memberikan ruang dan keleluasaan bagi siswa dan guru untuk berkomunikasi lebih leluasa sehingga mampu memberikan ruang pengkonstruksian ide-ide serta menambah pengalaman belajar yang lebih tinggi. Adapun hasil belajar pada kelompok yang menggunakan model blended learning yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model blended learning merupakan salah satu kelebihan dan dampak dari pengorganisasian pengalaman belajar blended learning. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model blended learning dinyatakan efektif dilaksanakan dengan baik yang dilihat dari segi hasil berupa hasil belajar siswa.

4.2.3.2. Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa

Meninjau dari hasil tabel 4.27 dan bagan 4.11 halaman 155 menunjukkan bahwa pembelajaran KKPI dengan model blended learning telah dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari bagan keaktifan dan motivasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dari pertemuan 3-4 hingga 5-6. Peningkatan ini dilihat dari laju grafik yang semakin naik dari pertemuan sebelumnya. Adapun keaktifan belajar siswa yang termasuk kategori sangat baik yaitu sebesar 85,3 pada pertemuan 3-4 dan 87,4 pada pertemuan 5-6 menggambarkan keefektifan pembelajaran, yaitu siswa selalu aktif dalam kegiatan fisik berupa bertanya, mengerjakan tugas, menanggapi pertanyaan, menjawab pertanyaan, berlatih keterampilan, serta kegiatan psikis berupa memecahkan masalah, membandingkan konsep, dan menyimpulkan hasil percobaan sebagaimana teori Dimyati dan Mudjiono 2009: 45. Keaktifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran baik secara fisik maupun psikis menunjukkan bahwa siswa terlibat aktif pada aktivitas belajar. Dalam hal ini, siswa merasa senang dan selalu ingin tahu untuk terlibat aktif dalam aktivitas pembelajaran. Sedangkan dari motivasi belajar siswa termasuk kategori sangat baik yaitu sebesar 86,6 pada pertemuan 3-4 dan 89,9 pada pertemuan 5-6 menggambarkan keefektifan pembelajaran, dimana siswa mempunyai usaha gerak yang kuat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditinjau dari indikator motivasi belajar siswa, meliputi: hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, serta lingkungan belajar yang kondusif Hamzah B.Uno, 2011: 23. Adanya hasrat dan keinginan yang kuat untuk berhasil dalam pembelajaran KKPI dengan model blended learning dapat dilihat dari antusiasme siswa saat mengikuti pembelajaran. Dorongan dan kebutuhan belajar yang dilihat dari motivasi siswa untuk memenuhi kompetensi diri. Adanya harapan, cita-cita, pengalaman belajar, dan penghargaan dalam pembelajaran dengan motivasi belajar siswa yang kuat untuk menggali dan mengembangkan kompetensinya, serta motivasi yang tinggi terhadap kegiatan dan lingkungan belajar yang kondusif dengan pembelajaran KKPI model blended learning. Senada dengan teori Hamzah B.Uno 2011: 23, motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan model blended learning juga sesuai pada teori Dimyati dan Mudjiono 2009: 80 yang ditinjau dari 3 komponen motivasi, diantaranya: kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti pembelajaran KKPI dengan model blended learning karena kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran KKPI dengan model blended learning terbukti efektif ditinjau dari segi hasil berupa hasil belajar siswa dan segi proses berupa keaktifan dan motivasi belajar siswa. Hal ini menggambarkan kriteria keberhasilan pengajaran menurut Nana Sudjana 2009: 34 yang ditinjau dari segi proses dan hasil tercapai. Hasil kriteria keberhasilan pengajaran pada pembelajaran KKPI dengan model blended learning yang efektif, memberikan gambaran bahwa pembelajaran dilaksanakan dengan situasi yang menarik, menyenangkan, dan didukung oleh guru serta lingkungan belajar yang efektif sehingga sesuai dengan teori Suyono dan Hariyanto 2011: 212. Selain itu, pembelajaran KKPI dengan model blended learning terbukti efektif dan sesuai dengan teori Benny A.Pribadi 2010: 183 yaitu dengan adanya fasilitasi aktivitas belajar untuk mencapai tingkat kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang optimal.

4.3 Kendala dan Solusi

Pelaksanaan proses penelitian pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Purwodadi tidak luput dari kendala yang dihadapi di lapangan. Kendala-kendala tersebut tidak menghalangi peneliti melakukan penelitian tersebut. Adapun kendala tersebut adalah sebagai berikut: 1 Peneliti awalnya tidak menguasai implementasi pembelajaran dengan model blended learning. Model blended learning merupakan model pembelajaran yang baru dan masih jarang diimplementasikan untuk pendidikan di Indonesia, khususnya pada tingkat SMK; 2 Peneliti awalnya mempunyai kesulitan dalam menerapkan akses e-learning yang dapat diakses secara optimal oleh seluruh siswa dengan serempak, terkait dengan terbatasnya bandwith. 3 Pada implementasi pembelajaran synchronous online belum dapat dilaksanakan video conference dan audio converence karena terbatasnya bandwith dan kapasitas e-learning yang disediakan oleh sekolah. Adapun solusi yang dilakukan peneliti dalam mengatasi kendala-kendala tersebut adalah: 1 Peneliti berusaha untuk bisa memahami model blended learning dengan melakukan studi pustaka melalui jurnal penelitian nasional dan internasional, serta referensi lainnya yang terkait; 2 Peneliti berusaha menyediakan akses e-learning secara optimal dalam pembelajaran dengan melakukan akses secara kelompok dalam synchronous

Dokumen yang terkait

PERBAIKAN PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE DAN REVIEW (SQ3R) PADA SISWA KELAS XII SMK ISLA

0 6 99

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) PADA SISWA KELAS XI DI SMK TEXMACO PEMALANG

0 41 183

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS SISWA KELAS XII TKJ SMK WALISONGO PE

3 14 175

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI SMK NEGERI 3 MEDAN.

0 3 43

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI DI SMK NEGERI 9 PADANG.

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KELAS XI TKJ DI SMK NEGERI 1 SINE.

0 9 255

PELAKSANAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) (STUDI KASUS PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN ELEKTRO SMK NEGERI 2 KENDAL).

0 1 157

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 193

Materi KKPI Kelas XII SMK

0 0 32

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

0 0 8