model blended learning dengan kelompok
yang tidak
menggunakan model
blended learning
dalam pembelajaran
KKPI. Dari tabel 4.23 menunjukkan bahwa
pada posttest UH 1 sebesar 2,228 sedangkan
pada posttest UH 2 sebesar 4,541, dan adalah
1,47. Karena ,
sehingga yang berbunyi ada perbedaan antara
hasil belajar kelompok yang menggunakan model blended learning dengan kelompok yang tidak menggunakan model blended learning dalam pembelajaran
KKPI diterima. Secara lebih detail dapat dilihat pada lampiran 40 halaman 295 untuk UH 1 dan lampiran 46 halaman 306 untuk UH 2.
4.1.3.3 Hasil Angket Keaktifan Belajar Siswa dan Motivasi Belajar Siswa
4.1.3.3.1 Validitas dan Reliabilitas Angket
Berdasarkan hasil uji coba angket keaktifan dan motivasi belajar siswa, diperoleh hasil validitas dan reliabilitas sebagai berikut.
Tabel 4.26. Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa
Aspek Jumlah
butir Komposisi
validitas item Reliabilitas
total Alpha
Keaktifan Siswa 10
10 butir valid 0,609
reliabel Motivasi belajar siswa
10 10 butir valid
0,488 reliabel
Jumlah total 20
20 butir valid
Dari tabel 4.26 menunjukkan bahwa 20 butir valid dan reliabel dengan reliabilitas
keaktifan belajar siswa sebesar 0,609 serta motivasi
belajar siswa lebih tinggi daripada 0,320. Dengan demikian, angket
keaktifan dan motivasi belajar siswa dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang keefektifan pembelajaran. Adapun secara terperinci validitas dan
reliabilitas angket keaktifan belajar siswa pada lampiran 48 halaman 309 sedangkan validitas dan reliabilitas angket motivasi belajar siswa pada lampiran
49 halaman 310.
4.1.3.3.2 Hasil Deskriptif Persentase Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa
Dari hasil pengumpulan data tentang keefektifan pembelajaran, khususnya pada keaktifan dan motivasi belajar siswa diperoleh hasil seperti
tercantum dalam tabel berikut. Tabel 4.27. Hasil Analisis Angket Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa
Pertemuan Aspek
Ket.
3-4 Keaktifan Belajar
Siswa 85,3
Sangat baik 5-6
87,4 Sangat baik
3-4 Motivasi belajar
siswa 86,6
Sangat baik 5-6
89,9 Sangat baik
Secara lebih detail dapat dilihat dari bagan berikut.
Bagan 4.11. Hasil Analisis Angket Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan tabel 4.27 dan bagan 4.11 menunjukkan bahwa keaktifan dan motivasi belajar siswa mulai dari pertemuan 3-4 hingga 5-6 mengalami
peningkatan. Dari hasil keaktifan belajar siswa pada pertemuan 3-4 mencapai 85,3 dalam kategori sangat baik dan pada pertemuan 5-6 mencapai 87,4
dalam kategori sangat baik pula. Hal ini menunjukkan bahwa: 1
siswa aktif bertanya, mengerjakan tugas, menanggapi pertanyaan, dan menjawab pertanyaan yang dilihat dari tingkat keseringan dan keterlibatan
siswa dalam melakukan aktivitas kegiatan pembelajaran secara fisik; 2
siswa aktif mengembangkan keterampilan, memecahkan masalah, mencari solusi, membandingkan konsep, melakukan percobaan, dan menyimpulkan
hasil percobaan yang dilihat dari tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik secara tatap muka maupun online. Aktivitas siswa ini tidak
hanya dilihat secara fisik secara keseluruhan namun juga dilihat melalui pengamatan secara psikis.
Sedangkan hasil motivasi belajar siswa pada pertemuan 3-4 mencapai 86,6 dalam kategori sangat baik dan pada pertemuan 5-6 mencapai 89,9
dalam kategori sangat baik pula. Hal ini menunjukkan bahwa: 1
siswa mempunyai hasrat dan keinginan yang kuat untuk berhasil dalam pembelajaran KKPI dengan model blended learning dilihat dari antusiasme
siswa dalam mengikuti pembelajaran; 2
siswa mempunyai dorongan dan kebutuhan belajar yang kuat pada pembelajaran KKPI dengan model blended learning dilihat dari motivasi
adanya pemenuhan kompetensi diri;
3 siswa mempunyai harapan, cita-cita, pengalaman belajar, dan penghargaan
dalam pembelajaran KKPI dengan model blended learning dilihat dari motivasi belajar siswa yang kuat untuk menggali dan mengembangkan
kompetensinya dalam pembelajaran; 4
siswa mempunyai motivasi yang tinggi dilihat dari kegiatan pembelajaran dan lingkungan belajar yang kondusif pada pembelajaran KKPI dengan model
blended learning. Berdasarkan hasil dan deskripsi di atas, maka pembelajaran KKPI
dengan model blended learning mampu memberikan ruang bagi siswa untuk terlibat aktif dan mempunyai motivasi yang tinggi dalam aktivitas kegiatan
pembelajaran. Hal ini memberikan gambaran tentang penerapan pembelajaran KKPI dengan model blended learning dapat dilaksanakan dengan sangat baik.
Adapun hasil angket keaktifan dan motivasi belajar secara lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 50 halaman 311 dan 51 halaman 312.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Perencanaan Model Pembelajaran
Berdasarkan hasil uji kelayakan dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran pada materi pengoperasian software presentasi dengan pokok
bahasan editing sederhana untuk membuat presentasi dan efek yang menarik pada file presentasi dibuat dengan model blended learning. Penyusunan perencanaan
pembelajaran ini dibuat dengan memperhatikan karakteristik, kunci, dan komponen model blended learning. Adapun perencanaan pembelajaran dengan