Karakteristik Blended learning Blended learning

Adapun pada pembelajaran tatap muka, guru dan siswa lebih aktif untuk berdiskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui web dengan akses internet. Dengan demikian, fungsi dari pembelajaran jarak jauh dan tatap muka adalah saling melengkapi. 3 Web enhanced course Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Adapun peran guru dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing siswa dalam menemukan situs-situs yang relevan dengan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, dan melayani bimbingan serta komunikasi melalui internet. Adapun fungsi dari internet dalam pembelajaran ini adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara siswa dan guru, sesama siswa, anggota kelompok, atau siswa dengan narasumber. Ketiga pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet tersebut pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi, pola dan pendekatannya dalam pembelajaran.

2.3.4 Karakteristik Blended learning

Merujuk pada definisi blended learning oleh Uwes A.Chaeruman 2011 yaitu pembelajaran yang mengkombinasikan setting pembelajaran synchronous dan asynchronous secara tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka karakteristik model blended learning dengan pendekatan konstruktif constructive approach ini memiliki dua setting pembelajaran, yaitu pembelajaran synchronous dan asynchronous. Adapun karakteristik blended learning ini digambarkan dalam bagan berikut. Bagan 2.5. Karakteristik dan setting blended learning dengan pendekatan konstruktif Dari bagan di atas, dijelaskan deskripsi dari masing-masing kuadran karakteristik dan setting blended learning dalam tabel berikut. Tabel 2.3. Karakteristik dan setting blended learning pada setiap kuadran No Kuadran Deskripsi 1. Kuadran 1 live synchronous a. dilaksanakan dalam pembelajaran tatap muka dengan strategi dan metode pembelajaran; b. strategi pembelajaran dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis masalah problem based learning; c. metode pembelajaran, meliputi: ceramah, praktik, diskusi, presentasi, demonstrasi, dan lain-lain:  ceramah yang digunakan adalah ceramah konstruktif di awal pembelajaran;  praktik dalam blended learning lebih diarahkan pada kegiatan pemecahan masalah dari pengetahuan;  diskusi dalam blended learning lebih diarahkan pada kegiatan menggali ide-ide untuk mengkonstruksikan pengetahuan;  presentasi lebih diarahkan dengan menunjukan hasil karya berdasarkan hasil pengkonstruksian ide-ide dan pengetahuan. 2. Kuadran 2 virtual synchronous a. pembelajaran dilakukan dalam waktu yang bersamaan namun dalam dimensi ruang yang samaberbeda, meliputi: video conference, audio converence, chatting; b. virtual synchronous merupakan perluasan live synchronous dengan memanfaatkan teknologi untuk mengambil peran pada pembelajaran online. 3. Kuadran 3 asynchronous mandiri a. pembelajaran dilakukan dalam dimensi ruang dan waktu yang berbeda kapan saja dan dimana saja melalui media pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri; b. media pembelajaran dapat berbentuk cetak maupun digital yang memperkenankan siswa memilih dan mempelajari sensiri materi;  media cetak dapat berupa buku, majalah, modul, dan sebagainya;  media digital dapat dikemas dalam bentuk doc, ppt, pdf, html, flv, dan sebagainya. 4. Kuadran 4 asynchronous kolaboratif a. pembelajaran yang dilakukan dalam dimensi ruang dan waktu yang berbeda kapan saja dan dimana saja, tetapi peristiwa belajarnya melibatkan lebih dari satu orang atau berkolaborasi; b. meliputi: project work, mailinglist, forum diskusi; c. memberikan kesempatan pada siswa dan guru untuk diskusi, mengamati, menginvestigasi, dan menganalisis masalah terkait materi pada pembelajaran online. Berdasarkan uraian di atas, menjelaskan bahwa pembelajaran dengan setting blended learning akan memberikan ruang bagi siswa untuk aktif dalam meningkatkan kompetensinya baik secara teori maupun praktik.

2.3.5 Lima Kunci Blended learning

Dokumen yang terkait

PERBAIKAN PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE DAN REVIEW (SQ3R) PADA SISWA KELAS XII SMK ISLA

0 6 99

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) PADA SISWA KELAS XI DI SMK TEXMACO PEMALANG

0 41 183

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS SISWA KELAS XII TKJ SMK WALISONGO PE

3 14 175

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI SMK NEGERI 3 MEDAN.

0 3 43

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI DI SMK NEGERI 9 PADANG.

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KELAS XI TKJ DI SMK NEGERI 1 SINE.

0 9 255

PELAKSANAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) (STUDI KASUS PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN ELEKTRO SMK NEGERI 2 KENDAL).

0 1 157

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 193

Materi KKPI Kelas XII SMK

0 0 32

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

0 0 8