Hasil Uji Hipotesis Hasil Penelitian
kelas kontrol hanya mengalami peningkatan sebesar 0,45. Hal ini diperkuat dengan hasil angket siswa, 77,22 siswa menolak pernyataan “materi fluida statis
sulit dipahami jika disajikan dengan aplikasi augmented reality”. Selain itu juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukhlis Yuzti Perdana yang
menyatakan bahwa sebesar 80 siswa menyatakan media pembelajaran AR membantu dalam memahami materi pembelajaran.
2
Kemampuan C3 menerapkan mengalami peningkatan yang lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Kelas eksperimen mengalami
peningkatan sebesar 0,57 sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,48. Hal ini juga diperkuat dengan hasil angket siswa, 82,78 siswa menolak
“penerapan konsep fluida statis yang ditampilkan dengan aplikasi augmented reality tidak menarik”.
Kemampuan C4 menganalisis mengalami peningkatan yang lebih tinggi pada kelas kontrol dibandingkan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol
kemampuan C4 mengalami peningkatan sebesar 0,5 sedangkan pada kelas eksperimen kemampuan C4 mengalami peningkatan sebesar 0,43. Hal ini terjadi
karena kelas kontrol mendapatkan hasil pretest pada jenjang C4 lebih kecil dari kelas eksperimen, sehingga peningkatan kelas kontrol pada jenjang kognitif C4
lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Peningkatan-peningkatan pada kelas eksperimen tersebut juga dapat
disebabkan karena selama proses pembelajaran siswa merasa termotivasi untuk belajar, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil
angket siswa, sebanyak 82,8 siswa menyetujui pernyataan “penggunaan aplikasi augmented reality dapat menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi
belajar”. Selain itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh TM Zaini yang menyatakan bahwa 80 responden menjawab bahan ajar berbasis augmented
reality memotivasi pengguna untuk lebih mempelajarinya.
3
2
Mukhlis Yuzti Perdana, Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia pada Smartphone Android, Jurnal Teknik Informatika, Vol 1, 2012, hal 1-11.
3
TM Zaini, Ossy D, Boby Bahri, Penerapan Teknologi Augmented Reality pada Media Pembelajaran, Jurnal Informatika, Vol 13, 2013, hal 169-179.
Dari hasil validasi ahli media, didapatkan aspek desain visual pada animasi 3D dan video dengan skor rata-rata 4 pada semua indikator. Hal ini membuktikan
bahwa desain visual animasi 3D dan video pada LKS CTL berbantuan augmented reality ini berada pada kategori baik. Hasil angket siswa juga membuktikan bahwa
81,7 siswa menolak pernyataan “tampilan animasi 3D dan video pada augmented reality tidak menarik”.
Berdasarkan paparan diatas maka LKS berbantuan augmented reality dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar, namun masih terdapat beberapa
kekurangan. Kekurangan tersebut diantaranya cakupan materi fluida statis masih kurang, selain itu soal-soal analisis pada LKS berbantuan augmented reality perlu
dilengkapi dengan animasi agar dapat membantu siswa memecahkan persoalan yang mengandung kemampuan C4 sehingga peningkatan pada jenjang kognitif C4
lebih baik. Selain itu, karena aplikasi ini membutuhkan smartphone Android maka siswa dengan mudah membuka aplikasi lain yang tidak berkaitan dengan proses
pembelajaran.