Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lembar Kerja Siswa LKS Berbantuan
Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bahan ajar berupa LKS yang terdapat di sekolah kurang dapat menyajikan
hubungan antara materi yang dipelajari dengan fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa merasa bosan terhadap bahan ajar berupa LKS yang terdapat disekolah
hanya menyajikan tulisan dan gambar 2D. 3.
Hasil belajar fisika siswa khususnya pada konsep fluida statis rendah 4.
Fenomena pada konsep fluida statis sulit dihadirkan di kelas, sehingga dibutuhkan media yang dapat menghadirkannya di dalam kelas
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti karena banyaknya masalah yang ada dan agar pembahasannya tidak meluas, maka
masalah yang akan diteliti dibatasi pada: 1.
LKS yang digunakan berbantuan augmented reality yang berjenis marker based AR
2. Aplikasi augmented reality ini dapat dioperasikan pada smartphone berbasis
Android minimal versi 4.0 Ice Cream Sandwich. Program yang digunakan dalam pembuatan LKS berbantuan AR adalah Unity 3D, Vuforia dan
Blender. 3.
Penelitian mengukur hasil belajar, menggunakan soal-soal yang mencakup ranah kognitif dari C2-C4.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul yang dibuat, rumusan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan ini yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh lembar kerja siswa berbantuan augmented reality
terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida statis?
2. Bagaimana peningkatan pada setiap jenjang kognitif dengan menggunakan
lembar kerja siswa berbantuan augmented reality pada konsep fluida statis? 3.
Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan lembar kerja siswa berbantuan augmented reality pada konsep fluida statis?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1.
Mengetahui pengaruh lembar kerja siswa berbantuan augmented reality
terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida statis.
2. Mengetahui peningkatan pada setiap jenjang kognitif dengan menggunakan
lembar kerja siswa berbantuan augmented reality ada konsep fluida statis. 3.
Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja siswa berbantuan augmented reality pada konsep fluida statis.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang bermanfaat, antara lain:
1. Membantu guru dalam mengatasi keterbatas alat peraga.
2. Menumbuhkan minat serta motivasi siswa dalam pembelajaran fisika
khususnya pada konsep fluida statis dengan memanfaatkan teknologi augmented reality.
3. Menjadi salah satu dorongan bagi guru untuk meningkatkan kreatifitas serta
inovasinya dalam menyusun bahan ajar khususnya lembar kerja siswa.
6
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Lembar Kegiatan Siswa LKS
a. Pengertian Lembar Kegiatan Siswa
Terdapat beberapa pandangan yang dapat menjadi rujukan tentang pengertian LKS. “Lembar Kegiatan Siswa student work sheet adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.”
1
Menurut pandangan lain, LKS merupakan Lembar Kerja Siswa berisi materi ajar yang
sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.
2
LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Komponen-komponen LKS meliputi judul
eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan, serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi.
3
LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum, LKS
merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran. LKS dapat berisi materi pembelajaran maupun
tugas-tugas yang harus dijawab oleh siswa. Tugas-tugas yang diberikan juga harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya, serta tugas yang diberikan dapat
berupa tugas teoritis maupun praktis.
4
Pada dasarnya, baik Lembar Kegiatan Siswa maupun Lembar Kerja Siswa memiliki pemahaman yang sama yaitu berupa lembaran-lembaran yang berisi
panduan belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang maksimal. Oleh karena itu, penulis mengambil
1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran : Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011, hal 176
2
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Yogyakarta: Divapress, 2012, hal 204
3
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010, hal 111-112
4
Abdul Majid, Op.Cit., hal 176-177
kepanjangan Lembar Kegiatan Siswa sebagai kepanjangan dari LKS dalam penelitian ini.
b. Macam-macam Bentuk Lembar Kegiatan Siswa LKS
Lembar Kegiatan Siswa LKS terdapat dalam beberapa macam bentuk, diantaranya:
5
1 LKS Penemuan Konsep
“LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik, meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis.” Di dalam LKS ini perlu dirumuskan
langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik untuk melakukan pengamatan. Setelah itu, kita berikan pertanyaan-pertanyaan analisis agar mereka
mampu mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang mereka miliki. 2
LKS Penerapan Konsep Setelah peserta didik berhasil menemukan konsep, peserta didik kemudian
dilatih untuk menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan memberikan tugas kepada mereka untuk melakukan diskusi, kemudian
meminta mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.
3 LKS Penuntun Belajar
LKS bentuk ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya ada di dalam buku. Jadi peserta didik akan dapat mengerjakan soal jika mereka membaca
buku tersebut. Fungsi LKS ini adalah membantu peserta didik menghafal dan memahami pembelajaran, selain itu juga berfungsi sebagai remediasi.
4 LKS Penguatan
LKS bentuk ini diberikan setelah peserta didik selsesai mempelajari topik tertentu. Sehingga, dalam LKS ini materi pembelajaran lebih mengarah pada
pendalaman materi. Selain sebagai pembelajaran pokok, LKS ini juga cocok untuk pengayaan.
5
Andi Prastowo, op.cit., hal 209-211