Hasil Penelitian yang Relevan

yang memiliki banyak keterkaitan dengan fenomena sehari-hari siswa. Konsep ini dipilih karena fenomena-fenomena fluida statis seperti mesin hidrolik pengangkat mobil dan kapal selam, sulit dihadirkan di dalam kelas. Sehingga membutuhkan media yang dapat menghadirkannya di dalam kelas. Fenomena-fenomena yang berkaitan dengan konsep fluida statis dapat ditampilkan secara animasi 3D dengan menggunakan teknologi AR. Alur kerangka berpikir pada penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.8 dibawah ini: Gambar 2.8 Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah lembar kerja siswa berbantuan augmented reality terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Peningkatan Hasil Belajar Siswa LKS kurang menyajikan hubungan antara materi dengan fenomena kehidupan sehari-hari serta hanya menyajikan tulisan dan gambar 2D Memodifikasi LKS konvensional menjadi LKS berbantuan AR pada konsep fluida statis Siswa lebih tertarik, mudah mengimajinasikan serta memahami materi Siswa kurang tertarik, merasa bosan dan kurang berimajinatif serta sulit memahami materi Salah satu bahan ajar, yaitu LKS memiliki kelemahan 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei, semester genap tahun ajaran 2015-2016 di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan yang berlokasi di Komplek Pamulang Permai I, Jl. Pendidikan No. 2, Kec. Pamulang, Tangerang Selatan.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan, yaitu metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Metode eksperimen semu quasi experimental mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah non equivalent control group design. Pada desain ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada masing-masing kelompok akan diberikan tes awal pre test untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar yang telah mereka miliki pada konsep fluida statis. Selanjutnya keduanya akan diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok kontrol akan diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan LKS konvensional, sedangkan kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan LKS berbantuan augmented reality. Setelah diberi perlakuan, kedua kelompok akan diberikan tes akhir post test untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan dari masing-masing kelompok. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta,2014, hal 114 Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretest Treatment Postest Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2 Keterangan : O 1 = Tes awal pre test sebelum diberikan perlakuan O 2 = Tes akhir post test setelah diberikan perlakuan X 1 = Penerapan LKS berbantuan augmented reality X 2 = Penerapan LKS Konvenisonal

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu LKS berbantuan augmented reality, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini, yaitu hasil belajar siswa pada konsep fluida statis.

E. Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Populasi dari penelitian ini, yaitu seluruh siswa SMAN 6 Kota Tangerang Selatan, dengan populasi terjangkau seluruh siswa kelas X di sekolah tersebut. Sampel adalah sebagian dari populasi itu. 4 Sampel dari penelitian ini, yaitu kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol dan X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 36 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan, yaitu purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan cara 2 Ibid., hal 60. 3 Ibid., hal. 297 4 Ibid.,