2.00 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Banjir Impor

jagung, atau bahan pangan olahan seperti mie instan dan kue, kondisi ini menyebabkan penurunan volume konsumsi beras. Diduga, sebenarnya keputusan impor bukanlah didasarkan atas pemenuhan kebutuhan konsumsi namun atas dasar kondisi dan situasi tertentu, sehingga perubahan peningkatan volume impor tidak searah dengan perubahan peningkatan volume konsumsi.

6.3.25. Respon Harga Produsen Terhadap Guncangan Volume Impor

Respon harga produsen beras, harga produsen jagung dan harga produsen kedele Indonesia sebagai akibat guncangan volume impor Indonesia pada masing-masing komoditas selama enam puluh bulan ke depan ditunjukkan oleh Gambar 44. Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24 Gambar 44. Respon Harga Produsen Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Volume Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa guncangan volume impor beras Indonesia sebesar seratus persen pada bulan pertama belum menimbulkan pengaruh. Pengaruh akan mulai terjadi pada bulan kedua dan akan menyebabkan -5.00 -4.00 -3.00 -2.00 -1.00 0.00

1.00 2.00

3.00 4.00

1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759 Nila i Respo n P er sen Periode Bulan Ke - Beras Jagung Kedele penurunan harga produsen beras Indonesia sebesar 2.96 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan dicapai sekitar bulan ketiga puluh enam yaitu dimana guncangan volume impor beras relatif sudah tidak berpengaruh lagi terhadap harga produsen beras Indonesia. Tabel 65. Hasil Analisis Respon Harga Produsen Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Volume Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Periode Nilai Respon Komoditas Beras Jagung Kedele 1 0.00 0.00 0.00 3 -2.96 2.70 -1.47 6 -3.18 1.72 -3.19 9 -3.35 0.99 -3.96 12 -3.33 0.75 -3.93 18 -2.83 0.73 -2.88 24 -2.31 0.79 -1.91 36 -1.61 0.77 -1.13 48 -1.20 0.65 -0.77 60 -0.93 0.52 -0.49 Nilai Rata-rata -2.00 0.85 -1.71 Nilai Median -1.82 0.75 -1.27 Nilai Maksimum 0.00 2.70 0.00 Nilai Minimun -3.37 0.00 -4.02 Nilai Standar deviasi 0.90 0.52 1.18 Nilai Maksimum Periode Ke- 1 3 1 Nilai Minimum Periode Ke- 10 1 10 Stabil Mulai Periode Ke- 36 16 38 Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24 Pada komoditas jagung, pada bulan pertama saat terjadinya guncangan volume impor jagung sebesar seratus persen juga belum menimbulkan pengaruh terhadap harga produsen jagung. Pengaruh mulai akan terjadi pada bulan kedua dan akan menyebabkan peningkatan harga produsen jagung Indonesia sebesar 2.70 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan keenam belas hingga selanjutnya, dimana guncangan volume impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume impor jagung Indonesia. Pada komoditas kedele, guncangan volume impor kedele Indonesia sebesar seratus persen juga belum menimbulkan pengaruh dan pengaruh mulai akan terjadi pada bulan kedua yang akan menyebabkan penurunan volume impor kedele Indonesia sebesar 1.47 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan ketiga puluh delapan hingga selanjutnya, dimana guncangan volume impor kedele Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap harga produsen kedele Indonesia. Berdasarkan Tabel 65, dapat dilihat bahwa peningkatan volume impor akan membawa pengaruh terhadap penurunan harga produsen pada komoditas beras dan kedele, dan hal ini sesuai dengan teori ekonomi. Namun demikian untuk komoditas jagung peningkatan volume impor justru menyebabkan pengaruh peningkatan harga produsen. Kondisi ini diduga karena volume impor jagung yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri terus-menerus mengalami peningkatan dan pasar jagung Indonesia masih membutuhkan pasokan dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan permintaan industri pengolahan jagung. Pengembangan kerjasama industri pengolahan jagung dengan para petani jagung membawa pengaruh apabila harga jagung produsen meningkat karena adanya penurunan produksi, maka industri pengolahan jagung mengambilkan keputusan untuk melakukan impor sehingga perkembangan harga jagung searah dengan perkembangan volume impor.

6.3.26. Respon Volume Produksi Terhadap Guncangan Volume Impor

Respon volume produksi beras, volume produksi jagung dan volume produski kedele Indonesia sebagai akibat guncangan volume impor Indonesia pada masing-masing komoditas selama enam puluh bulan ke depan ditunjukkan oleh Gambar 45. Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24 Gambar 45. Respon Volume Produksi Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Volume Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Pada komoditas beras, guncangan volume impor beras Indonesia sebesar seratus persen pada horizon pertama akan menyebabkan penurunan volume impor Indonesia sebesar 1.11 persen dan penurunan 3.03 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan dicapai sekitar bulan kedua puluh dua dimana guncangan volume impor beras relatif sudah tidak berpengaruh lagi terhadap volume produksi beras Indonesia. Pada komoditas jagung, bulan pertama saat terjadinya guncangan volume impor jagung sebesar seratus persen akan menyebabkan penurunan volume produksi jagung Indonesia sebesar 12.94 persen dan penurunan 10.34 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan ketiga puluh empat hingga selanjutnya, dimana guncangan volume impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume produksi jagung Indonesia. Pada komoditas kedele, guncangan volume impor kedele Indonesia sebesar seratus persen akan menurunkan volume produksi kedele Indonesia sebesar 9.04 -20.00 -15.00 -10.00 -5.00

0.00 5.00

1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759 Nila i Respo n P er sen Periode Bulan Ke- Beras Jagung Kedele persen pada bulan pertama dan penurunan 8.42 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan keempat puluh empat hingga selanjutnya, dimana guncangan volume impor kedele Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume produksi kedele Indonesia. Berdasarkan Tabel 66, dapat dilihat bahwa peningkatan volume impor akan membawa pengaruh terhadap penurunan volume produksi pada komoditas beras, jagung dan kedele, dan hal ini sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa peningkatan volume impor akan menekan produksi dalam negeri. Tabel 66. Hasil Analisis Respon Volume Produksi Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing- masing Volume Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Periode Nilai Respon Komoditas Beras Jagung Kedele 1 -1.11 -12.94 -9.04 3 -3.03 -10.34 -8.42 6 0.15 -4.84 -2.24 9 0.46 -1.75 -1.78 12 -0.01 -0.42 -1.40 18 -0.45 0.35 -0.65 24 -0.45 0.50 -0.08 36 -0.35 0.50 0.33 48 -0.27 0.42 0.25 60 -0.21 0.36 0.16 Nilai Rata-rata -0.40 -0.75 -0.88 Nilai Median -0.33 0.41 0.17 Nilai Maksimum 0.53 0.52 0.33 Nilai Minimun -3.88 -12.94 -16.91 Nilai Standar deviasi 0.78 3.34 3.35 Nilai Maksimum Periode Ke- 8 29 37 Nilai Minimum Periode Ke- 2 1 2 Stabil Mulai Periode Ke- 22 34 44 Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24

6.4. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Banjir Impor

Setelah berhasil diidentifikasi melalui VAR Granger Block Exogenity TestWald Test , analisis Decomposition of Forecasting Error Variance DFEV digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir impor. Analisis DFEV digunakan untuk mengetahui terutama bagaimana peranan harga dunia, tarif impor, harga impor, dan volume impor dalam menjelaskan fluktuasi harga impor, volume impor, harga konsumen, volume konsumsi, harga produsen, dan volume produsen serta berapa besar persentase kontribusi masing- masing guncangan variabel yang mempengaruhi banjir impor tersebut dalam mempengaruhi harga impor, volume impor, harga konsumen, volume konsumsi, harga produsen, dan harga produsen pada masing-masing komoditas beras, jagung, dan kedele. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan bukti terjadinya banjir impor juga akan dapat diketahui secara pasti dari derajat pass-through yang diperoleh dari hasil analisis efek perubahan pass-through effect harga dunia, harga impor, tarif impor dan volume impor terhadap harga konsumen, volume konsumsi, harga produsen, dan volume produksi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besaran pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi banjir impor.

6.4.1. Analisis Simulasi Dekomposisi Varian Harga Impor

Hasil analisis dekomposisi varian harga impor beras, harga impor jagung dan harga impor kedele diringkas pada Tabel 67, yang menunjukkan bahwa fluktuasi harga impor beras di Indonesia saat bulan pertama relatif kuat dipengaruhi oleh harga dunia beras 70.93 persen dan harga impor beras itu sendiri 22.69 persen. Hingga bulan keenam puluh harga dunia beras`dan harga impor beras memberikan kontribusi terbesar dalam mempengaruhi fluktuasi harga harga impor beras di Indonesia, yaitu masing-masing 26.49 persen dan 36.70 persen. Sekalipun relatif kecil marjin perdagangan antara konsumen dan produsen beras 12.17 persen, volume produksi beras 9.53 persen dan harga konsumen beras 5.92 persen memberikan kontribusi terkuat ketiga, keempat dan kelima dalam mempengaruhi fluktuasi harga impor beras di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dan perilaku harga impor sangat dipengaruhi oleh perubahan harga dunia, harga impor itu sendiri dan relatif dipengaruhi konodisi dan situasi perilaku pedagang perantara dan pengolah beras, produksi beras dalam negeri dan harga konsumen. Pada komoditas jagung, fluktuasi harga impor jagung terbesar dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Pada bulan pertama harga impor jagung memberikan kontribusi terhadap dirinya sendiri sebesar 96.30 persen, namun nilai tersebut berangsur turun seiring dengan menguatnya kontribusi pengaruh tarif impor jagung, marjin perdagangan antara importir dan konsumen jagung, marjin perdagangan antara konsumen dan produsen jagung, volume konsumsi jagung dan harga produsen jagung. Perubahan harga impor jagung sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan harga impor itu sendiri dan relatif kuat dipengaruhi oleh perubahan tarif impor jagung, perilaku importir, pedagangan pengecer, pedagang perantara dan industri pengolahan jagung, volume konsumsi jagung dan harga produsen jagung dalam negeri. Hal yang sama juga terjadi padi komoditas kedele, dimana harga impor kedele sangat dipengaruhi oleh perubahan dari dirinya sendiri. Pada bulan pertama harga impor kedele memberikan kontribusi terhadap dirinya sendiri sebesar 96.39 persen, namun nilai tersebut berangsur turun seiring dengan menguatnya kontribusi pengaruh tarif impor kedele, marjin perdagangan antara importir dan konsumen kedele dan volume konsumsi kedele. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan harga impor kedele sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan harga impor kedele itu sendiri dan relatif kuat dipengaruhi oleh perubahan tarif impor kedele, perilaku importir dan pedagangan pengecer dan industri pengolahan jagung dan volume konsumsi kedele dalam negeri. Tabel 67. Hasil Analisis Dekomposisi Varian Harga Impor Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Komoditas Periode PW TM1 PM QM TM2 PC QC TM3 PF QF Beras 1 76.93 0.38 22.69 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3 59.24 0.98 31.60 0.17 0.12 0.68 1.37 2.06 0.75 3.02 6 44.22 0.68 37.24 0.64 0.38 1.92 1.70 5.30 1.25 6.66 9 37.34 0.53 39.21 1.01 0.48 2.59 1.73 7.19 1.18 8.75 12 33.80 0.47 39.90 1.25 0.52 3.06 1.79 8.32 1.04 9.84 18 30.49 0.48 39.96 1.55 0.55 3.84 2.00 9.67 0.92 10.54 24 29.01 0.58 39.42 1.76 0.60 4.47 2.23 10.47 0.98 10.49 36 27.61 0.88 38.19 2.06 0.73 5.27 2.58 11.37 1.26 10.06 48 26.90 1.13 37.28 2.26 0.86 5.69 2.78 11.86 1.50 9.73 60 26.49 1.30 36.70 2.38 0.97 5.92 2.88 12.17 1.65 9.53 Jagung 1 1.03 2.66 96.30 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3 0.84 7.17 77.22 0.78 9.58 1.18 0.40 1.54 1.26 0.03 6 0.61 10.37 56.60 1.14 19.94 2.17 1.24 5.06 2.80 0.05 9 0.52 11.84 47.93 1.13 23.33 2.29 2.04 7.23 3.66 0.04 12 0.48 12.69 44.04 1.10 24.16 2.20 2.80 8.23 4.21 0.10 18 0.45 13.50 40.78 1.06 23.89 2.05 4.22 8.76 4.81 0.48 24 0.45 13.77 39.21 1.05 23.27 1.97 5.45 8.74 5.07 1.03 36 0.52 13.90 37.27 1.04 22.23 1.93 7.21 8.50 5.24 2.14 48 0.64 13.99 35.93 1.06 21.50 1.94 8.33 8.30 5.30 3.03 60 0.78 14.14 34.90 1.08 20.98 1.94 9.03 8.16 5.32 3.67 Kedele 1 3.27 0.34 96.39 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3 1.60 2.67 91.91 0.76 1.84 1.08 0.00 0.07 0.06 0.00 6 1.34 11.00 72.97 1.96 8.18 3.94 0.19 0.27 0.14 0.00 9 0.96 19.79 57.14 3.04 12.96 4.98 0.68 0.26 0.18 0.01 12 0.79 26.28 47.69 3.82 15.02 4.67 1.29 0.21 0.19 0.02 18 0.69 32.37 39.80 4.52 15.51 3.90 2.67 0.35 0.17 0.02 24 0.66 33.07 37.52 4.58 15.12 4.01 4.26 0.53 0.22 0.04 36 0.69 31.53 35.59 4.36 14.59 4.27 7.71 0.55 0.57 0.13 48 0.69 30.10 33.97 4.16 14.26 4.28 10.93 0.53 0.87 0.21 60 0.68 28.90 32.59 4.00 13.95 4.29 13.72 0.52 1.07 0.28 Keterangan : PW = Harga Dunia; TM1 = Tarif Impor; PM = Harga Impor; QM = Volume Impor; TM2 = Marjin Perdagangan Importir dan Konsumen; PC = Harga Konsumen; QC = Volume Konsumsi; TM3 = Marjin Perdagangan Konsumen dan Produsen; PF = Harga Produsen dan QF = Volume Produksi Sumber : Lampiran 25 hingga Lampiran 27

6.4.2. Analisis Simulasi Dekomposisi Varian Volume Impor

Hasil analisis dekomposisi varian volume impor beras, harga impor jagung dan harga impor kedele diringkas dan ditampilkan pada Tabel 68. Tabel 68. Hasil Analisis Dekomposisi Varian Volume Impor Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Komoditas Periode PW TM1 PM QM TM2 PC QC TM3 PF QF Beras 1 0.07 0.21 2.17 97.55 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3 0.17 0.19 4.97 93.28 0.23 0.02 0.44 0.13 0.01 0.55 6 0.90 0.20 8.09 87.24 0.36 0.07 1.04 0.44 0.01 1.63 9 1.39 0.25 9.49 83.62 0.35 0.31 1.55 0.59 0.04 2.40 12 1.57 0.26 9.99 81.58 0.41 0.64 1.93 0.63 0.08 2.90 18 1.63 0.27 10.12 79.63 0.53 1.17 2.40 0.64 0.24 3.38 24 1.64 0.34 10.03 78.75 0.55 1.48 2.66 0.64 0.42 3.48 36 1.66 0.52 9.90 77.83 0.55 1.80 2.92 0.65 0.71 3.46 48 1.68 0.65 9.83 77.29 0.58 1.95 3.01 0.71 0.86 3.44 60 1.70 0.72 9.79 76.93 0.61 2.04 3.05 0.80 0.94 3.42 Jagung 1 0.76 0.37 0.09 98.78 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3 1.04 0.55 0.12 94.34 1.09 1.22 0.02 0.73 0.45 0.41 6 1.31 1.48 0.95 86.49 3.13 2.82 0.18 1.77 1.40 0.46 9 1.44 1.85 2.00 81.92 4.54 3.21 0.47 2.16 1.89 0.52 12 1.50 1.94 2.61 79.61 5.33 3.21 0.82 2.26 2.06 0.66 18 1.52 1.97 2.89 77.87 5.81 3.15 1.48 2.26 2.15 0.89 24 1.52 1.99 2.88 77.19 5.83 3.12 1.99 2.24 2.18 1.06 36 1.50 2.04 2.88 76.20 5.76 3.11 2.66 2.22 2.24 1.40 48 1.50 2.10 2.90 75.38 5.71 3.11 3.10 2.21 2.28 1.70 60 1.52 2.19 2.93 74.71 5.68 3.11 3.40 2.21 2.32 1.93 Kedele 1 0.20 1.46 0.01 98.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3 0.66 10.01 0.17 87.73 0.38 0.25 0.27 0.08 0.45 0.00 6 0.63 15.49 0.22 80.60 0.65 0.48 0.62 0.10 1.20 0.00 9 0.73 16.41 0.41 78.19 0.72 0.50 1.00 0.33 1.72 0.01 12 0.80 16.32 0.52 76.96 0.75 0.49 1.42 0.64 2.09 0.01 18 0.86 15.99 0.55 75.29 0.84 0.53 2.21 1.10 2.59 0.02 24 0.90 15.92 0.55 73.95 0.89 0.67 2.82 1.35 2.92 0.03 36 0.95 16.24 0.63 71.83 0.88 0.98 3.64 1.54 3.28 0.03 48 0.97 16.62 0.70 70.49 0.86 1.11 4.22 1.58 3.42 0.04 60 0.98 16.80 0.73 69.73 0.86 1.14 4.68 1.59 3.45 0.04 Keterangan : PW = Harga Dunia; TM1 = Tarif Impor; PM = Harga Impor; QM = Volume Impor; TM2 = Marjin Perdagangan Importir dan Konsumen; PC = Harga Konsumen; QC = Volume Konsumsi; TM3 = Marjin Perdagangan Konsumen dan Produsen; PF = Harga Produsen dan QF = Volume Produksi Sumber : Lampiran 25 hingga Lampiran 27 Berdasarkan Tabel 68, dapat dilihat bahwa fluktuasi volume impor beras terbesar disebabkan oleh fluktuasi volume impor beras itu sendiri yaitu sebesar 97.55 persen dan berangsur menurun hingga 76.93 pada bulan keenam puluh. Harga impor beras memberikan kontribusi terbesar kedua dalam fluktuasi volume impor beras, dimana kontribusi pangaruh hanya 2.17 persen pada bulan pertama dan berangsur meningkat hingga 9.79 persen pada bulan keenam puluh, sementara variabel lainnya hanya memberikan kontribusi sangat kecil di bawah 5 persen. Dengan demikian berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa perubahan volume impor beras sangat kuat dipengaruhi oleh volume impor itu sendiri dan relatif dipengaruhi oleh perubahan harga impor. Pada komoditas jagung, volume impor jagung juga memberikan kontribusi paling besar terhadap fluktuasi volume impor jagung itu sendiri, yaitu 98.78 persen pada bulan pertama dan berangsur menurun hingga mencapai 74.91 persen pada bulan keenam puluh. Variabel yang memberikan kontribusi terbesar kedua adalah marjin perdagangan antara importir dan konsumen jagung, sekalipun pada bulan pertamanya kontribusinya sangat kecil, pada bulan-bulan berikut meningkat hingga mencapai 5.68 persen pada bulan keenam puluh. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume impor jagung sangat kuat dipengaruhi oleh volume impor jagung itu sendiri dan relatif dipengaruhi oleh perilaku importir, pedagang pengecer dan industri pengolahan jagung. Pada komoditas kedele, variabel yang memberikan kontribusi terbesar dalam fluktuasi volume impor kedele adalah volume impor kedele itu sendiri yaitu sebesar 98.33 persen pada bulan pertama dan berangsur menurun pada menjadi sekitar 69.73 persen pada bulan keenam puluh. Tarif impor kedele memberikan kontribusi 1.40 persen pada bulan pertama, namun demikian terus menunjukkan peningkatan kotribusi terhadap fluktuasi volume impor kedele dan pada bulan keenam puluh kontribusinya mencapai 16.80 persen. Variabel lainnya hanya memberikan kontribusi pengaruh terhadap volume impor kedele di bawah 5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume impor kedele sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan volume impor jagung itu sendiri dan relatif dipengaruhi oleh kebijakan tarif dan perilaku importir kedele.

6.4.3. Analisis Simulasi Dekomposisi Varian Harga Konsumen

Berdasarkan Tabel 69, dapat diketahui bahwa harga dunia beras memberikan kontribusi sebesar 60.00 persen terhadap fluktuasi harga konsumen beras pada bulan pertama dan kotribusi harga dunia beras terhadap fluktuasi harga konsumen beras terus menurun hingga hanya mencapai 25.82 persen pada bulan keenam puluh. Sekalipun pada bulan-bulan pertama kotribusi terbesar pertama yang mempengaruhi perubahan harga konsumen beras adalah harga dunia beras, namun mulai pada bulan kedua belas dan selanjutnya harga impor beras memiliki kontribusi yang cukup besar dan menjadi yang terbesar pada bulan kedua puluh empat hingga keenam puluh yaitu antara 30.33 persen hingga 31.31 persen. Pada bulan pertama fluktuasi harga konsumen beras dipengaruhi oleh perubahan harga konsumen beras sendiri sebesar 32.79 persen. Namun demikian pada bulan ketiga, telah menurun menjadi 19.12 persen dan terus menurun hingga hanya 5.76 persen pada bulan keenam puluh. Marjin perdagangan konsumen dan produsen beras menunjukkan kontribusi pengaruh yang cukup besar terhadap fluktuasi harga konsumen beras mulai bulan keenam yang mencapai 9.52 persen dan berangsur meningkat hingga mencapai 20.45 persen pada bulan keenam puluh. Marjin perdagangan importir dan konsumen beras mulai menunjukkan kontribusi pengaruh yang cukup besar pada bulan ketiga dan mencapai kontribusi yang terbesar pada bulan ke sembilan sebesar 11.03 persen. Pada bulan keenam puluh kontribusi marjin perdagangan importir dan konsumen beras terhadap fluktuasi harga konsumen beras sebesar 8.01 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan harga konsumen beras sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan harga dunia, harga impor dan perilaku importir, pedagang pengecer dan industri pengolahan beras dan relatif dipengaruhi oleh perubahan harga konsumen itu sendiri. Pada komoditas jagung, pada bulan pertama harga konsumen jagung sebesar 52.77 persen dipengaruhi oleh fluktuasi harga konsumen jagung itu sendiri. Namun kontribusi perubahan harga konsumen jagung terus menunjukkan penurunan hingga hanya mencapai 13.26 persen pada bulan keenam puluh. Marjin perdagangan antara importir dan konsumen jagung memberikan kontribusi sebesar 24.51 persen pada bulan pertama dan terus menunjukkan peningkatan hingga mencapai 25.65 persen pada bulan keenam puluh. Tarif impor jagung pada awalnya memberikan kontribusi 7.33 persen terhadap fluktuasi harga konsumen jagung dan terus menunjukkan peningkatan hingga mencapai 30.84 persen pada bulan keenam puluh. Marjin perdagangan antara konsumen dan produsen jagung tidak memberikan kontribusi pengaruh pada bulan pertama dan pengaruhnya di bawah 5 persen hingga bulan ketiga. Namun demikian mulai bulan keenam, marjin perdagangan antara konsumen dan produsen jagung memberikan kontribusi pengaruh 9.79 persen terhadap fluktuasi harga konsumen jagung dan terus meningkat hingga mencapai 14.84 persen pada bulan keenam puluh. Tabel 69. Hasil Analisis Dekomposisi Varian Harga Konsumen Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Komoditas Periode PW TM1 PM QM TM2 PC QC TM3 PF QF Beras 1 60.00 0.89 1.52 0.00 4.80 32.79 0.00 0.00 0.00 0.00 3 55.73 1.56 8.24 0.71 9.52 19.12 0.46 3.20 1.36 0.09 6 44.77 1.25 16.57 1.45 11.03 11.64 0.56 9.52 2.95 0.27 9 37.65 0.98 21.88 1.72 10.65 8.76 0.55 13.72 3.47 0.61 12 33.42 0.85 25.22 1.80 10.02 7.37 0.53 16.18 3.56 1.05 18 29.20 0.74 28.79 1.80 9.04 6.20 0.47 18.56 3.42 1.79 24 27.42 0.69 30.33 1.77 8.51 5.82 0.44 19.54 3.26 2.23 36 26.23 0.66 31.24 1.78 8.13 5.68 0.42 20.21 3.09 2.57 48 25.93 0.66 31.34 1.80 8.04 5.72 0.45 20.39 3.05 2.63 60 25.82 0.68 31.31 1.83 8.01 5.76 0.47 20.45 3.05 2.63 Jagung 1 12.03 7.33 3.37 0.00 24.51 52.77 0.00 0.00 0.00 0.00 3 11.18 13.90 4.84 0.34 10.49 52.38 0.01 4.12 0.04 2.69 6 8.70 17.28 4.78 0.45 18.29 35.82 0.02 9.79 0.08 4.80 9 7.77 19.64 4.26 0.46 23.61 26.70 0.08 12.41 0.14 4.92 12 7.49 21.80 3.72 0.48 25.93 22.00 0.18 13.61 0.22 4.57 18 7.50 25.12 2.99 0.51 26.96 17.79 0.35 14.48 0.35 3.94 24 7.69 27.20 2.66 0.53 26.75 16.00 0.47 14.72 0.39 3.59 36 8.01 29.35 2.38 0.55 26.17 14.40 0.64 14.83 0.40 3.26 48 8.20 30.34 2.27 0.55 25.84 13.65 0.77 14.85 0.39 3.14 60 8.30 30.84 2.21 0.55 25.65 13.26 0.88 14.84 0.38 3.09 Kedele 1 5.47 6.50 39.03 0.00 4.77 44.23 0.00 0.00 0.00 0.00 3 3.67 6.24 39.24 1.54 2.04 46.94 0.00 0.03 0.24 0.04 6 2.25 10.03 34.97 2.62 2.97 46.18 0.01 0.10 0.83 0.03 9 1.62 16.05 30.10 3.33 5.33 41.94 0.02 0.10 1.44 0.07 12 1.40 22.07 26.34 3.89 6.72 37.44 0.03 0.09 1.91 0.11 18 1.25 29.78 22.53 4.51 6.98 32.11 0.05 0.21 2.43 0.15 24 1.20 32.21 21.48 4.69 6.69 30.59 0.08 0.33 2.59 0.15 36 1.23 32.71 21.21 4.71 6.64 30.19 0.17 0.35 2.64 0.15 48 1.24 32.73 21.17 4.71 6.62 30.11 0.27 0.36 2.65 0.15 60 1.24 32.73 21.14 4.70 6.61 30.06 0.37 0.36 2.65 0.15 Keterangan : PW = Harga Dunia; TM1 = Tarif Impor; PM = Harga Impor; QM = Volume Impor; TM2 = Marjin Perdagangan Importir dan Konsumen; PC = Harga Konsumen; QC = Volume Konsumsi; TM3 = Marjin Perdagangan Konsumen dan Produsen; PF = Harga Produsen dan QF = Volume Produksi Sumber : Lampiran 25 hingga Lampiran 27 Harga dunia jagung memberikan kontribusi pengaruh hingga lebih dari 10 persen hingga lima bulan pertama, dan menunjukkan pengaruh yang semakin menurun hingga hanya mencapai 8.30 persen pada bulan keenam puluh. Kontribusi variabel lainnya terhadap fluktuasi harga konsumen jagung di bawah 5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan harga konsumen jagung sangat kuat dipengaruhi oleh tarif impor jagung, dan perilaku importir, pedagang pengecer, pedagang perantara dan industri pengolahan jagung, serta harga konsumen jagung itu sendiri. Disamping itu, perubahan harga konsumen jagung juga relatif kuat dipengaruhi oleh perubahan harga dunia jagung. Pada komoditas kedele, fluktuasi harga konsumen kedele dipengaruhi oleh fluktuasi harga konsumen kedele itu sendiri sebesar 44.23 persen pada bulan pertama dan terus berangsur menurun hingga mencapai 30.06 persen pada bulan keenam puluh. Harga impor kedele memberikan kontribusi terbesar kedua yang mencapai 39.03 persen terhadap fluktuasi perubahan harga konsumen kedele pada bulan pertama dan mengalami peningkatan kontribusi pengaruh hingga bulan keempat. Namun demikian kontribusi perubahan harga impor kedele terhadap fluktuasi harga konsumen kedele menunjukkan penurunan hingga mencapai 21.14 persen pada bulan keenam puluh. Tarif impor kedele memberikan kontribusi sekitar 6.50 persen pada bulan pertama, namun demikian kontribusi terus menunjukkan peningkatan hingga mencapai yang terbesar 32.73 persen pada bulan keenam puluh. Dalam delapan bulan pertama, marjin perdagangan importir dan kosumen kedele memberikan kontribusi pengaruh terhadap fluktuasi harga konsumen kedele di bawah 5 persen. Namun demikian mulai bulan ke sembilan pengaruh marjin perdagangan importir dan konsumen menunjukkan peningkatan menjadi 5.33 persen pada bulan ke sembilan dan meningkat hingga mencapai 6.61 persen pada bulan keenam puluh. Harga dunia kedele memberikan kontribusi pengaruh terhadap perubahan harga konsumen kedele lebih dari 5 persen hanya pada bulan pertama dan kedua. Selanjutnya kontribusi harga dunia kedele terhadap fluktuasi harga konsumen kedele di bawah 5 persen, sama seperti volume impor kedele, volume konsumsi kedele, marjin perdagangan konsumen dan produsen kedele, harga produsen kedele dan volume produksi kedele. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan harga konsumen kedele sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan tarif impor kedele, harga impor kedele dan harga konsumen kedele itu sendiri dan perilaku importir dan pedagang pengecer, serta relatif dipengaruhi oleh perubahan perilaku importir dan pedagang pengecer kedele.

6.4.4. Analisis Simulasi Dekomposisi Varian Volume Konsumsi

Berdasarkan Tabel 70, dapat dilihat bahwa fluktuasi volume konsumsi beras, 94.02 persen dipengaruhi oleh fluktuasi dirinya sendiri pada bulan pertama dan terus berangsur menurun hingga mencapai 36.24 persen pada bulan keenam puluh. Pada bulan pertama harga konsumen beras relatif tidak memberikan kontribusi pengaruh terhadap volume konsumsi. Namun demikian pada bulan- bulan berikutnya peningkatan kontribusi pengaruh hingga mencapai 17.06 persen pada bulan keenam puluh. Sama seperti harga konsumen beras, tarif impor beras, harga produsen beras, volume impor beras, harga dunia beras dan marjin perdagangan konsumen dan produsen beras juga relatif tidak memberikan kontribusi pengaruh. Secara perlahan pengaruh variabel tersebut terhadap fluktuasi volume konsumsi beras menunjukkan peningkatan, sehingga pada bulan keenam puluh tarif impor beras memberikan kontribusi pengaruh 10.74 persen, harga produsen beras memberikan kontribusi pengaruh 8.82 persen, volume impor beras memberikan kontribusi pengaruh 6.28 persen, harga dunia beras memberikan kontribusi pengaruh 6.06 persen dan marjin perdagangan konsumen dan produsen beras memberikan kontribusi pengaruh 6.02 persen terhadap fluktuasi volume konsumsi beras. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume konsumsi beras sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan volume konsumsi beras itu sendiri, harga konsumen beras dan tarif impor beras dan relatif kuat dipengaruhi oleh perubahan harga petani, harga dunia, harga impor, dan marjin perdagangan antara konsumen dan produsen atau perubahan perilaku pedagang pengecer, pedagang perantara dan pengolahan gabah menjadi beras. Pada komoditas jagung fluktuasi volume konsumsi jagung, 93.47 persen dipengaruhi oleh fluktuasi dirinya sendiri pada bulan pertama, dan terus menurun hingga mencapai 36.98 persen pada bulan keenam puluh. Pada bulan pertama volume produksi jagung relatif tidak memberikan kontribusi pengaruh, namun demikian pada bulan-bulan berikutnya menunjukkan peningkatan kontribusi pengaruh hingga mencapai 24.95 persen pada bulan kedua belas, 27.23 persen pada bulan kedelapan belas, 27.46 persen pada bulan kedua puluh empat dan 24.74 persen pada bulan keenam puluh. Harga konsumen jagung memberikan kontribusi pengaruh 5 persen atau lebih hanya hingga di bawah tiga puluh enam bulan. Sementara itu, tarif impor jagung memberikan kontribusi pengaruh diatas 5 persen setelah satu tahun, hingga bulan keenam puluh kontribusinya mencapai 13.72 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume konsumsi jagung sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan volume konsumsi jagung itu sendiri, perubahan volume produksi jagung dan perubahan tarif impor jagung. Pada komoditas kedele yang memberikan pengaruh terhadap fluktuasi volume konsumsi kedele adalah volume konsumsi kedele itu sendiri yang mencapai 93.59 persen pada bulan pertama dan masih mencapai 87.53 persen pada bulan keenam puluh. Variabel lainnya hanya memberikan kontribusi pengaruh terhadap fluktuasi volume konsumsi kedele dibawah 5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume konsumsi kedele sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan volume konsumsi kedele itu sendiri. Tabel 70. Hasil Analisis Dekomposisi Varian Volume Konsumsi Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Komoditas Periode PW TM1 PM QM TM2 PC QC TM3 PF QF Beras 1 0.59 0.67 0.04 0.03 4.52 0.14 94.02 0.00 0.00 0.00 3 2.56 5.50 2.84 1.29 2.93 7.11 77.37 0.00 0.11 0.30 6 4.48 7.92 4.30 2.91 2.24 10.99 63.96 0.00 1.07 2.14 9 5.32 8.50 4.47 3.79 1.92 12.73 57.45 0.02 2.47 3.34 12 5.69 8.82 4.35 4.31 1.73 13.99 53.50 0.10 3.83 3.69 18 5.90 9.47 3.98 4.93 1.60 15.66 48.48 0.60 5.92 3.48 24 5.91 10.02 3.69 5.35 1.67 16.51 45.08 1.40 7.24 3.13 36 5.93 10.61 3.48 5.87 2.06 17.07 40.58 3.26 8.44 2.70 48 6.00 10.75 3.57 6.15 2.42 17.12 37.88 4.87 8.77 2.47 60 6.06 10.74 3.77 6.28 2.65 17.06 36.24 6.02 8.82 2.34 Jagung 1 0.37 2.36 0.09 0.00 3.19 0.52 93.47 0.00 0.00 0.00 3 0.67 2.79 0.47 0.01 2.79 3.21 84.04 0.05 0.25 5.74 6 1.01 3.50 1.30 0.07 1.99 5.95 69.29 0.08 1.05 15.75 9 1.29 4.22 1.83 0.25 1.40 6.75 60.59 0.06 1.84 21.78 12 1.55 4.93 2.25 0.44 1.04 6.72 55.59 0.07 2.46 24.95 18 2.03 6.36 3.00 0.74 0.92 6.08 50.05 0.30 3.29 27.23 24 2.44 7.74 3.58 0.94 1.28 5.47 46.62 0.68 3.80 27.46 36 3.09 10.17 4.16 1.17 2.28 4.63 42.08 1.44 4.34 26.63 48 3.60 12.13 4.33 1.29 3.15 4.10 39.12 2.06 4.59 25.63 60 4.00 13.72 4.34 1.37 3.86 3.73 36.98 2.56 4.70 24.74 Kedele 1 1.04 0.94 0.80 0.08 3.46 0.09 93.59 0.00 0.00 0.00 3 1.20 0.88 0.66 0.04 3.25 0.36 92.70 0.04 0.00 0.88 6 1.40 0.84 0.57 0.04 3.08 0.68 91.88 0.21 0.03 1.26 9 1.51 0.76 0.58 0.04 2.97 0.87 91.35 0.41 0.09 1.42 12 1.55 0.68 0.65 0.04 2.93 0.95 90.92 0.59 0.17 1.51 18 1.56 0.58 0.86 0.03 3.07 0.95 90.17 0.85 0.33 1.60 24 1.50 0.53 1.05 0.02 3.35 0.92 89.53 0.98 0.47 1.64 36 1.39 0.49 1.25 0.02 3.89 0.95 88.58 1.04 0.71 1.67 48 1.31 0.43 1.32 0.01 4.23 1.07 87.98 1.02 0.94 1.69 60 1.26 0.37 1.34 0.01 4.45 1.20 87.53 0.98 1.15 1.70 Keterangan : PW = Harga Dunia; TM1 = Tarif Impor; PM = Harga Impor; QM = Volume Impor; TM2 = Marjin Perdagangan Importir dan Konsumen; PC = Harga Konsumen; QC = Volume Konsumsi; TM3 = Marjin Perdagangan Konsumen dan Produsen; PF = Harga Produsen dan QF = Volume Produksi Sumber : Lampiran 25 hingga Lampiran 27

6.4.5. Analisis Simulasi Dekomposisi Varian Harga Produsen

Hasil analisis simulasi dekomposisi varian harga produsen selam enam puluh bulan ke depan disajikan pada Tabel 71. Berdasarkan Tabel 71, dapat diketahui bahwa fluktuasi harga produsen beras 15.09 persen dipengaruhi oleh harga produsen beras sendiri pada bulan pertama. Pada bulan berikutnya hingga bulan bulan keenam puluh kontribusi harga produsen beras terus menunjukkan penurunan hingga hanya 2.57 persen. Pada bulan pertama, harga dunia beras beras memberikan kontribusi pengaruh terhadap fluktuasi harga produsen beras sebesar 15.94 persen, marjin perdagangan importer dan konsumen beras 15.33 persen, dan harga konsumen beras 47.56 persen. Pada bulan keenam puluh, harga dunia beras yang hanya memberikan kontribusi 10.32 persen, marjin perdagangan importer dan konsumen beras memberikan kontribusi 13.33 persen dan harga konsumen beras 7.66 persen terhadap fluktuasi harga produsen beras. Namun demikian harga impor beras dan marjin perdagangan antara produsen dan konsumen beras menunjukkan hal yang sebaliknya dengan kontribusi pengaruh yang terus meningkat. Hingga bulan keenam puluh kontribusi harga impor beras mencapai 20.06 persen dan kontribusi marjin perdagangan antara produsen dan konsumen beras mencapai 39.17 persen terhadap fluktuasi perubahan harga produsen beras. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan harga produsen beras sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan marjin perdagangan antar konsumen dan produsen, perubahan harga impor beras, perubahan marjin perdagangan antara importir dan konsumen beras dan harga dunia beras, dan relatif kuat dipengaruhi oleh perubahan harga konsumen beras. Tabel 71. Hasil Analisis Dekomposisi Varian Harga Produsen Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Komoditas Periode PW TM1 PM QM TM2 PC QC TM3 PF QF Beras 1 15.94 1.47 0.30 0.00 15.33 47.56 0.00 4.31 15.09 0.00 3 19.91 2.57 3.45 0.56 20.70 25.75 0.93 13.22 10.69 2.23 6 16.96 1.83 7.70 1.00 19.90 15.10 0.70 25.20 6.69 4.93 9 14.22 1.39 10.88 1.27 18.24 11.48 0.53 32.10 4.91 4.97 12 12.66 1.26 13.25 1.51 17.02 9.79 0.45 35.67 4.04 4.36 18 11.29 1.15 16.40 1.82 15.49 8.31 0.36 38.45 3.23 3.51 24 10.78 1.09 18.19 2.00 14.59 7.76 0.33 39.20 2.88 3.18 36 10.46 1.09 19.67 2.18 13.71 7.53 0.35 39.38 2.61 3.02 48 10.36 1.14 20.02 2.29 13.37 7.58 0.42 39.27 2.56 2.98 60 10.32 1.20 20.06 2.35 13.23 7.66 0.49 39.17 2.57 2.95 Jagung 1 1.63 1.27 16.88 0.00 45.19 5.61 0.00 8.77 20.65 0.00 3 2.51 9.89 14.80 0.53 31.03 15.19 0.15 6.09 19.40 0.41 6 2.93 21.98 9.86 0.74 22.72 19.97 0.30 6.50 13.74 1.25 9 3.08 28.49 7.61 0.64 20.64 18.73 0.29 8.72 10.24 1.56 12 3.28 32.32 6.66 0.56 19.73 16.98 0.26 10.20 8.45 1.57 18 3.77 36.47 5.83 0.49 18.82 14.60 0.20 11.57 6.82 1.41 24 4.27 38.48 5.34 0.47 18.51 13.25 0.18 12.16 6.06 1.28 36 5.05 40.17 4.69 0.48 18.52 11.77 0.19 12.69 5.30 1.14 48 5.54 40.81 4.34 0.50 18.68 11.01 0.21 12.91 4.93 1.06 60 5.82 41.11 4.15 0.51 18.80 10.60 0.24 13.03 4.72 1.03 Kedele 1 2.20 5.60 40.21 0.00 1.05 24.71 0.00 0.38 25.85 0.00 3 3.05 13.92 29.94 0.26 0.55 26.69 0.02 0.21 25.31 0.06 6 2.36 26.54 20.24 1.14 1.48 24.85 0.15 0.53 22.59 0.12 9 1.69 35.89 15.15 2.07 1.90 21.67 0.32 0.64 20.52 0.15 12 1.35 42.01 12.43 2.75 1.79 19.09 0.45 0.61 19.37 0.16 18 1.12 47.79 10.06 3.42 1.44 16.28 0.66 0.53 18.55 0.15 24 1.14 49.38 9.26 3.62 1.41 15.30 0.84 0.51 18.40 0.14 36 1.22 49.76 8.78 3.70 1.41 14.97 1.13 0.58 18.33 0.13 48 1.23 49.85 8.61 3.73 1.36 14.88 1.34 0.62 18.26 0.12 60 1.23 49.88 8.54 3.73 1.34 14.80 1.50 0.64 18.21 0.12 Keterangan : PW = Harga Dunia; TM1 = Tarif Impor; PM = Harga Impor; QM = Volume Impor; TM2 = Marjin Perdagangan Importir dan Konsumen; PC = Harga Konsumen; QC = Volume Konsumsi; TM3 = Marjin Perdagangan Konsumen dan Produsen; PF = Harga Produsen dan QF = Volume Produksi Sumber : Lampiran 25 hingga Lampiran 27 Pada bulan pertama, harga produsen jagung memberikan kontribusi 20.65 persen terhadap fluktuasi perubahan harga jagung itu sendiri. Dalam waktu yang sama, harga impor jagung memberikan kontribusi 16.88 persen, marjin perdagangan importer konsumen jagung 45.19 persen, marjin perdagangan konsumen produsen jagung 8.77 persen, dan harga konsumen jagung 5.16 persen. Kontribusi harga produsen jagung terhadap fluktuasi dirinya sendiri menurun dan hingga bulan keenam puluh hanya tinggal 4.72 persen. Demikian pula untuk harga impor jagung dan marjin perdagangan antara importir dan konsumen jagung, juga menunujukkan penurunan dimana pada bulan keenam puluh kontribusi harga impor jagung hanya tinggal 4.15 persen dan marjin perdagangan antara importir dan konsumen jagung 18.80 persen. Kontribusi pengaruh marjin perdagangan antara konsumen dan produsen jagung dan harga konsumen jagung terhadap fluktuasi harga produsen jagung menunjukkan peningkatan hingga masing-masing mencapai 13.03 persen dan 10.60 persen pada bulan keenam puluh. Kontribusi tarif impor hanya mencapai 1.27 persen dan harga dunia jagung hanya 1.63 persen kontribusinya terhadap fluktuasi harga produsen jagung pada bulan pertama, menunjukkan kontribusi pengaruh yang semakin meningkat hingga masing-masing mencapai 41.11 persen untuk tariff impor jagung dan 5.82 persen untuk harga dunia jagung. Fluktuasi harga produsen kedele 25.85 persen dipengaruhi oleh perubahan harga produsen kedele sendiri pada bulan pertama dan terus menunjukkan penurunan hingga hanya mencapai 18.21 persen pada bulan keenam puluh. Dalam waktu berasamaan, harga impor kedele memberikan kontribusi pengaruh terhadap fluktuasi harga produsen kedele sebesar 40.21 persen dan terus menunjukkan penuruan hingga mencapai 8.54 persen pada bulan keenam puluh. Pada bulan pertama harga konsumen kedele memberikan kontribusi pengaruh 24.71 persen terhadap fluktuasi harga produsen kedele dan terus menunjukkan penurunan hingga hanya mencapai 14.80 persen pada bulan keenam puluh. Tarif impor kedele pada bulan pertama hanya memberikan kontribusi pengaruh sebesar 5.60 persen, namun demikian terus menunjukkan kontribusi yang semakin meningkat hingga mencapai 49.88 persen pada bulan keenam puluh. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan harga produsen kedele sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan tarif impor kedele, perubahan harga impor, perubahan harga konsumen kedele dan perubahan harga produsen kedele itu sendiri.

6.4.6. Analisis Simulasi Dekomposisi Varian Volume Produksi

Berdasarkan Tabel 72, dapat diketahui bahwa fluktuasi volume produksi beras 30.03 persen dipengaruhi oleh volume produksi beras sendiri pada bulan pertama dan terus menunjukkan penurunan pengaruh hingga hanya mencapai 24.87 persen pada bulan keenam puluh. Pada bulan pertama, harga konsumen beras memberikan kontribusi pengaruh terhadap fluktuasi volume produksi beras sebesar 52.61 persen dan terus menunjukkan penurunan hingga mencapai 41.47 persen pada bulan keenam puluh. Marjin perdagangan antara konsumen produsen beras memberikan kontribusi pengaruh terhadap fluktuasi volume produksi beras sebesar 8.90 persen dan terus menunjukkan peningkatan hingga mencapai 10.80 persen pada bulan keenam puluh. Harga produsen beras memberikan kontribusi pengaruh 6.12 persen terhadap fluktuasi volume produksi beras pada bulan pertama dan memiliki kecenderungan meningkat hingga mencapai 6.88 persen pada bulan keenam puluh. Harga dunia beras dan tarif impor beras pada bulan pertama relatif tidak memberikan kontribusi pengaruh terhadap volume produksi beras, namun demikian secara perlahan kontribusinya menunjukkan peningkatan hingga mencapai masing-masing 5.73 persen dan 5.45 persen terhadap fluktuasi volume produksi beras pada bulan keenam puluh. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume produksi beras sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan harga konsumen, volume produksi itu sendiri dan marjin perdagangan antara konsumen dan produsen, dan relatif kuat dipengaruhi oleh harga dunia, harga impor dan harga produsen beras. Pada bulan pertama, volume produksi jagung memberikan kontribusi 87.88 persen terhadap fluktuasi dirinya sendiri dan mengalami penurunan hingga mencapai 76.46 persen pada bulan keenam puluh. Volume impor jagung dan harga konsumen jagung pada bulan pertama relatif tidak memberikan kontribusi pengaruh terhadap volume produksi jagung, namun demikian secara perlahan kontribusinya menunjukkan peningkatan hingga mencapai masing-masing 5.64 persen, dan 5.51 persen terhadap fluktuasi volume produksi jagung pada bulan keenam puluh. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume produksi jagung sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan produksi jagung itu sendiri dan relatif kuat dipengaruhi oleh perubahan volume impor, harga konsumen dan volume konsumsi. Pada komoditas kedele, volume produksi kedele memberikan kontribusi 95.44 persen terhadap fluktuasi dirinya sendiri pada bulan pertama dan mengalami penurunan hingga mencapai 78.88 persen pada bulan keenam puluh. Volume impor kedele dan volume konsumsi kedele pada bulan pertama relatif tidak memberikan kontribusi pengaruh terhadap volume produksi kedele, namun demikian secara perlahan kontribusinya menunjukkan peningkatan hingga mencapai masing-masing 5.61 persen, dan 7.88 persen terhadap fluktuasi volume produksi kedele pada bulan keenam puluh. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya perubahan volume produksi kedele sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan volume produksi kedele itu sendiri dan relatif kuat dipengaruhi perubahan volume impor dan volume konsumsi. Tabel 72. Hasil Analisis Dekomposisi Varian Volume Produksi Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan Komoditas Periode PW TM1 PM QM TM2 PC QC TM3 PF QF Beras 1 0.54 0.00 0.61 0.02 1.06 52.61 0.12 8.90 6.12 30.03 3 3.49 2.54 0.41 0.22 1.91 45.38 1.47 10.39 6.78 27.43 6 5.34 5.12 0.39 0.22 2.06 42.53 1.48 10.45 7.00 25.40 9 5.69 5.50 0.47 0.22 2.08 42.01 1.49 10.35 6.98 25.21 12 5.73 5.49 0.58 0.22 2.09 41.86 1.50 10.42 6.95 25.16 18 5.72 5.47 0.72 0.22 2.10 41.70 1.50 10.59 6.92 25.05 24 5.72 5.46 0.80 0.23 2.11 41.62 1.50 10.67 6.90 24.98 36 5.72 5.45 0.87 0.25 2.12 41.53 1.50 10.75 6.89 24.91 48 5.73 5.45 0.90 0.26 2.12 41.49 1.51 10.78 6.89 24.88 60 5.73 5.45 0.91 0.26 2.13 41.47 1.51 10.80 6.88 24.87 Jagung 1 0.02 0.14 0.63 3.37 0.10 2.25 3.65 0.21 1.76 87.88 3 0.01 0.18 0.42 5.05 0.07 1.51 3.47 0.15 2.02 87.12 6 0.03 0.26 0.39 6.00 0.24 2.81 3.36 0.51 2.07 84.36 9 0.05 0.30 0.44 6.03 0.73 4.47 3.28 1.00 2.02 81.67 12 0.09 0.32 0.55 5.91 1.24 5.30 3.24 1.31 1.97 80.07 18 0.18 0.37 0.62 5.79 1.65 5.67 3.27 1.47 1.93 79.05 24 0.29 0.49 0.62 5.77 1.66 5.68 3.35 1.47 1.92 78.76 36 0.47 0.91 0.65 5.72 1.76 5.62 3.46 1.53 1.93 77.94 48 0.61 1.35 0.67 5.68 1.92 5.56 3.52 1.63 1.94 77.12 60 0.71 1.71 0.68 5.64 2.06 5.51 3.56 1.72 1.96 76.46 Kedele 1 2.37 0.11 0.00 1.14 0.00 0.00 0.28 0.08 0.58 95.44 3 2.83 0.15 0.05 5.65 0.07 0.04 0.84 0.08 0.59 89.70 6 2.93 0.46 0.20 5.91 0.12 0.13 1.75 0.08 0.72 87.70 9 2.89 0.69 0.39 5.95 0.26 0.28 2.40 0.09 0.80 86.25 12 2.90 0.84 0.49 5.96 0.40 0.35 2.95 0.13 0.84 85.13 18 2.95 0.96 0.51 5.92 0.54 0.36 3.91 0.28 0.89 83.68 24 2.97 0.96 0.52 5.86 0.54 0.39 4.73 0.42 0.92 82.68 36 2.95 1.14 0.58 5.75 0.56 0.46 6.03 0.55 0.97 81.03 48 2.93 1.34 0.62 5.67 0.58 0.46 7.04 0.58 0.98 79.80 60 2.91 1.43 0.65 5.61 0.61 0.46 7.88 0.60 0.97 78.88 Keterangan : PW = Harga Dunia; TM1 = Tarif Impor; PM = Harga Impor; QM = Volume Impor; TM2 = Marjin Perdagangan Importir dan Konsumen; PC = Harga Konsumen; QC = Volume Konsumsi; TM3 = Marjin Perdagangan Konsumen dan Produsen; PF = Harga Produsen dan QF = Volume Produksi Sumber : Lampiran 25 hingga Lampiran 27

6.5. Analisis Efek Perubahan atau Pass-Through Effect Analysis