tidak akan mempengaruhi permintaan jagung dan kedele baik yang berasal dari produksi domestik maupun impor. Hal ini berbeda dengan komoditas beras,
dimana komsumsi sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi langsung. Dengan demikian apabila terjadi peningkatan tarif impor, dengan kondisi
pemerintah tidak melakukan kuota impor maka volume impor akan menurun dan menyebabkan penurunan konsumsi dalam negeri karena sebagian kebutuhan
konsumsi dipenuhi dari impor.
6.3.13. Respon Harga Produsen Terhadap Guncangan Tarif Impor
Respon harga produsen beras, harga produsen jagung dan harga produsen
kedele Indonesia sebagai akibat guncangan tarif impor Indonesia pada masing- masing komoditas selama enam puluh bulan ke depan ditunjukkan oleh Gambar
32.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 32. Respon Harga Produsen Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Tarif Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
-4.00 -2.00
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 Nila
i Respo
n P
er sen
Periode Bulan Ke - Beras
Jagung Kedele
Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa guncangan tarif impor beras Indonesia sebesar seratus persen pada bulan pertama akan menyebabkan
peningkatan harga produsen beras Indonesia sebesar 4.02 persen dan 4.69 persen pada bulan ketiga. Respon peningkatan terjadi hingga bulan keenam dan bulan
ketujuh respon menunjukkan penurunan. Keseimbangan terjadi sekitar bulan ketiga puluh dua, dimana guncangan tarif impor beras relatif sudah tidak
berpengaruh lagi terhadap harga produsen beras Indonesia. Pada komoditas jagung, pada bulan pertama saat terjadinya guncangan tarif impor jagung sebesar
seratus persen akan menyebabkan peningkatan harga produsen jagung Indonesia sebesar 4.10 persen dan 11.45 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan
terjadi pada bulan keempat puluh sembilan dan selanjutnya, dimana guncangan tarif impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap harga
produsen jagung Indonesia. Pada komoditas kedele, guncangan tarif impor kedele Indonesia sebesar
seratus persen akan meningkatkan harga produsen kedele Indonesia sebesar 4.47 persen pada bulan pertama, dan 8.89 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan
akan terjadi pada bulan keempat puluh tujuh hingga selanjutnya, dimana guncangan tarif impor kedele Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh
terhadap harga produsen kedele Indonesia. Berdasarkan Tabel 53, dapat dilihat bahwa peningkatan tarif akan efektif untuk melindungi harga produsen untuk
komoditas jagung dan kedele dan hal ini sesuai dengan teori ekonomi, namun tidak terjadi pada komoditas beras. Kontrol ketat terhadap komoditas beras,
seringnya dilakukan kebijakan kuota impor, kebijakan operasi pasar dan
pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah HPP beras dan gabah diduga merupakan penyebab peningkatan tarif impor tidak efektif untuk meningkatkan
harga produsen beras. Tabel 53.
Hasil Analisis Respon Harga Produsen Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Tarif
Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Periode Nilai Respon Komoditas
Beras Jagung
Kedele 1
4.02 4.10
4.47 3
4.69 11.45
8.89 6
0.60 13.91
13.08 9
-1.41 13.66
14.38 12
-1.70 12.69
13.66 18
-1.27 10.57
9.85 24
-1.04 8.89
6.54 36
-0.97 6.66
3.88 48
-0.93 5.15
2.67 60
-0.83 4.02
1.71 Nilai Rata-rata
-0.62 8.10
6.30 Nilai Median
-0.97 7.38
4.53 Nilai Maksimum
5.23 13.97
14.38 Nilai Minimun
-1.70 4.02
1.71 Nilai Standar deviasi
1.57 3.21
4.20 Nilai Maksimum Periode Ke-
2 8
9 Nilai Minimum Periode Ke-
11 60
60 Stabil Mulai Periode Ke-
32 49
47
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
6.3.14. Respon Volume Produksi Terhadap Guncangan Tarif Impor
Respon volume produksi beras, volume produksi jagung dan volume
produksi kedele Indonesia sebagai akibat guncangan tarif impor Indonesia pada masing-masing komoditas selama enam puluh bulan ke depan ditunjukkan oleh
Gambar 33. Pada komoditas beras, guncangan tarif impor beras Indonesia sebesar seratus persen pada horizon pertama akan menyebabkan peningkatan volume
produksi Indonesia sebesar 0.57 persen, dan selanjutnya mengalami peningkatan
13.81 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan dicapai sekitar bulan kedua puluh lima dimana guncangan tarif impor beras relatif sudah tidak berpengaruh lagi
terhadap volume produksi beras Indonesia.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 33. Respon Volume Produksi Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Tarif Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Pada komoditas jagung, pada bulan pertama saat terjadinya guncangan tarif impor jagung sebesar seratus persen akan menyebabkan peningkatan volume
produksi jagung Indonesia sebesar 2.60 persen dan peningkatan 1.61 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan keempat puluh satu hingga
selanjutnya, dimana guncangan tarif impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume produksi jagung Indonesia. Pada komoditas
kedele, guncangan tarif impor kedele Indonesia sebesar seratus persen akan peningkatan volume produksi kedele Indonesia sebesar 2.75 persen pada bulan
pertama, dan peningkatan sebesar 1.81 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan keempat puluh tujuh hingga selanjutnya, dimana
-4.00 -2.00
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00
1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759 N
il a
i R
espo n
P er
se n
Periode Bulan Ke - Beras
Jagung Kedele
guncangan tarif impor kedele Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume produksi kedele Indonesia.
Tabel 54. Hasil Analisis Respon Volume Produksi Komoditas Beras,
Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing- masing Tarif Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele
Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Periode Nilai Respon Komoditas
Beras Jagung
Kedele 1
0.57 2.60
2.75 3
13.81 1.91
1.88 6
8.42 1.62
2.86 9
2.50 1.15
2.38 12
0.22 0.86
1.96 18
-0.37 1.10
0.83 24
-0.32 1.63
-0.43 36
-0.29 2.01
-1.41 48
-0.25 1.90
-1.07 60
-0.21 1.70
-0.72 Nilai Rata-rata
0.99 1.68
-0.07 Nilai Median
-0.26 1.82
-0.81 Nilai Maksimum
13.81 2.60
2.98 Nilai Minimun
-0.38 0.83
-1.41 Nilai Standar deviasi
3.66 0.41
1.48 Nilai Maksimum Periode Ke-
3 1
5 Nilai Minimum Periode Ke-
17 13
36 Stabil Mulai Periode Ke-
25 41
47 Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Berdasarkan Tabel 54, dapat dilihat bahwa rata-rata respon volume produksi terhadap guncangan tarif impor adalah positif untuk beras dan jagung
dan negatif untuk kedele. Hal ini berarti bahwa sesuai teori ekonomi bahwa peningkatan tarif impor akan meningkatkan produksi dalam negeri terjadi pada
komoditas beras dan jagung. Pada komoditas kedele, peningkatan tarif memberikan pengaruh negatif karena peningkatan produksi beras dan jagung akan
menekan produksi kedele, karena adanya kompetisi penggunaan lahan dalam negeri.
6.3.15. Respon Harga Impor Terhadap Guncangan Harga Impor
Analisis impuls respon dengan melihat respon harga impor Indonesia akibat guncangan harga impor Indonesia itu sendiri, adalah analisis yang juga
perlu untuk dilakukan. Hal ini penting mengingat penyebab banjir impor timbul dari tekanan harga dunia terhadap harga produsen secara langsung, maupun
tekanan harga dunia terhadap harga produsen secara tidak langsung melalui harga impor. Artinya banjir impor juga dapat dibuktikan dengan adanya tekanan harga
impor terhadap harga produsen. Guncangan harga impor beras, harga impor jagung dan harga impor kedele Indonesia memiliki pola yang sama pada bulan
pertama. Dimana saat terjadi guncangan harga impor masing-masing komoditas Indonesia maka harga impor beras, harga impor jagung dan harga impor kedele
akan mengalami peningkatan. Hasil analisis respon harga impor beras, harga impor jagung dan harga impor kedele Indonesia terhadap guncangan harga impor
masing-masing komoditas Indonesia dalam jangka panjang atau selama enam puluh bulan ke depan ditunjukkan pada Gambar 34.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 34. Respon Harga Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 Nila
i Re
sp o
n Per
se n
Periode Bulan Ke - Beras
Jagung Kedele
Pada komoditas beras, guncangan harga impor beras Indonesia sebesar seratus persen pada bulan pertama akan menyebabkan peningkatan harga impor
beras Indonesia sebesar 18.09 persen, dan 19.28 persen pada bulan ketiga. Pada bulan-bulan selanjutnya pengaruh guncangan harga impor beras terhadap dirinya
sendiri tetap menunjukkan peningkatan dengan kencenderungan yang semakin menurun. Keseimbangan dicapai sekitar bulan keempat puluh satu yaitu dimana
guncangan harga impor beras terhadap dirinya sendiri relatif sudah tidak berpengaruh lagi.
Pada bulan pertama saat terjadinya guncangan harga impor jagung Indonesia sebesar seratus persen akan menyebabkan peningkatan harga impor
jagung Indonesia sebesar sebesar 48.31 persen dan 28.49 persen pada bulan ketiga. Pada bulan-bulan selanjutnya akan terjadi pengaruh guncangan harga
impor jagung yang menunjukkan peningkatan dengan kecenderungan yang semakin menurun. Keseimbangan terjadi pada bulan kedua puluh satu hingga
selanjutnya, dimana guncangan harga impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap harga impor jagung Indonesia itu sendiri.
Pada komoditas kedele, guncangan harga impor kedele Indonesia sebesar seratus persen akan meningkatkan harga impor kedele Indonesia sebesar 26.93
persen pada bulan pertama, dan 18.66 persen pada bulan ketiga. Kemudian pada bulan keempat hingga selanjutnya pengaruh harga impor kedele terhadap dirinya
sendiri menunjukkan peningkatan dengan kecenderungan yang menurun. Keseimbangan terjadi pada bulan kedua puluh tujuh hingga selanjutnya, dimana
guncangan harga impor kedele relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap harga impor kedele Indonesia itu sendiri.
Tabel 55. Hasil Analisis Respon Harga Impor Komoditas Beras, Jagung, dan
Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama
Enam Puluh Bulan ke Depan
Periode Nilai Respon Komoditas
Beras Jagung
Kedele 1
18.09 48.31
26.93 3
19.28 28.49
18.66 6
17.68 13.62
12.34 9
14.78 7.12
8.47 12
12.06 4.07
5.50 18
7.89 1.94
1.88 24
5.23 1.62
0.74 36
2.65 1.68
0.67 48
1.72 1.61
0.52 60
1.31 1.44
0.45 Nilai Rata-rata
6.30 4.86
3.41 Nilai Median
3.51 1.67
0.66 Nilai Maksimum
19.28 48.31
26.93 Nilai Minimun
1.31 1.44
0.45 Nilai Standar deviasi
5.87 10.10
6.34 Nilai Maksimum Periode Ke-
3 1
1 Nilai Minimum Periode Ke-
60 60
60 Stabil Mulai Periode Ke-
47 21
27 Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
6.3.16. Respon Volume Impor Terhadap Guncangan Harga Impor
Respon volume impor beras, volume impor jagung dan volume impor
kedele Indonesia sebagai akibat guncangan harga impor masing-masing komoditas Indonesia selama enam puluh bulan ditunjukkan oleh Gambar 35.
Guncangan harga impor beras Indonesia sebesar seratus persen pada bulan pertama akan menyebabkan penurunan volume impor beras Indonesia sebesar
11.15 persen, dan menyebabkan penurunan 12.36 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan dicapai sekitar bulan ketiga puluh empat yaitu dimana guncangan
relatif sudah tidak berpengaruh lagi. Pada komoditas jagung, pada bulan pertama saat terjadinya guncangan harga impor jagung Indonesia sebesar seratus persen
akan menyebabkan penurunan volume impor jagung Indonesia sebesar 2.21
persen dan peningkatan 2.44 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan keempat puluh hingga selanjutnya, dimana guncangan harga
impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume impor jagung Indonesia.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 35. Respon Volume Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Pada komoditas kedele, guncangan harga impor kedele Indonesia sebesar seratus persen akan menyebabkan peningkatan volume impor kedele sebesar 0.75
persen pada bulan pertama, dan peningkatan 1.49 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan terjadi pada bulan ketiga puluh tujuh hingga selanjutnya, dimana
guncangan harga impor kedele relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume impor kedele Indonesia. Berdasarkan Tabel 56, dapat dilihat bahwa
secara rata-rata peningkatan harga impor akan menurunkan volume impor untuk komoditas beras, dan hal ini sesuai dengan teori ekonomi. Namun demikian untuk
komoditas jagung dan kedele relatif tetap menunjukkan peningkatan. Hal ini terjadi karena pemenuhan kebutuhan industri pengolahan jagung dan kedele
-15.00 -10.00