Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Terjadinya Banjir Impor

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Terjadinya Banjir Impor

Peningkatan impor suatu komoditas pertanian sangat tergantung pada sumber-sumber perubahan yang menyebabkan peningkatan impor dan karakteristik pasar pada negara yang melakukan impor. Sebagai contohnya adalah volume impor berubah karena adanya perubahan harga impor, dan harga impor berubah karena hasil dari adanya beberapa jenis perubahan antara lain Pertama, peningkatan jumlah panen atau produksi yang lebih dari biasanya pada negara ekportir utama. Kedua, peningkatan subsidi di salah satu atau beberapa negara eksportir. Ketiga, revaluasi atau peningkatan nilai tukar mata uang dari negara importir terhadap negara eksportir atau sebaliknya. Keempat, penurunan tarif impor dan pelonggaran persyaratan administratif impor pada negara importir. Kelima, aspek lain misalnya penurunan produksi dan kegagalan panen atau adanya bencana di negara yang menghadapi masalah kelangkaan pangan, sehingga harus melakukan impor. Dalam upaya mengetahui hal tersebut, sangat diperlukan berbagai informasi yang mencakup data time series kuantitas atau jumlah produksi domestik, komsumsi dan impor, dan data time series harga produsen, harga konsumen, dan harga impor CIF dalam bentuk mata uang negara bersangkutan. Banjir impor dapat menyebabkan jatuhnya harga komoditas pada pasar domestik. Kondisi ini dapat diuji dengan mencari penyebab turunnya harga tersebut atau alasan-alasan lain dapat saja muncul sebagai sumber penyebab jatuhnya harga. Pengujian juga memerlukan data time series nilai tukar mata uang nasional terhadap US dan harga impor komoditas tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah signifikan terhadap perubahan tarif, perubahan kebijakan impor dan faktor lain yang menyebabkan menurunnya biaya impor. Banjir impor juga dapat terjadi karena perubahan kondisi peningkatan penawaran dan permintaan. Setidaknya terdapat tiga kondisi yang perlu mendapat perhatian untuk menentukan terjadi atau tidaknya banjir impor. Pertama, perbedaan kondisi sebelum terjadinya banjir impor yang dapat diwakili oleh perbedaan antara rata-rata harga impor dan rata-rata harga keseimbangan aktual domestik. Kedua, ukuran besaran sumber penyebab perubahan atau pergeseran fungsi penawaran dan atau permintaan domestik, atau perubahan harga impor. Ketiga, elastisitas harga penawaran dan permintaan pada pasar domestik. Dalam kenyataannya pasar domestik produk pertanian memiliki dimensi yang sangat luas, dimana dampak peningkatan impor adalah lebih komplek dan memberikan konsekuensi lebih sulit untuk dianalisis dan dirunut. Teori model penentuan harga spasial memberikan argumentasi bahwa jika dua pasar berhubungan dengan adanya perdagangan dalam kondisi perdagangan bebas, maka adanya gejolak berupa kelebihan permintaan dan kelebihan penawaran akan memberikan dampak yang sama dalam kedua pasar yang saling berhubungan tersebut. Pasar domestik dapat dikelompokkan karena adanya tiga jenis kondisi tertentu. Pertama, lemahnya kondisi infrastruktur, transportasi, kurangnya komunikasi, dan lain-lain menyebabkan peningkatan biaya sehingga marjin pemasaran cukup besar dan menghalangi transmisi harga, akibatnya perubahan harga pada pasar internasional tidak seluruhnya ditransmisikan pada pasar domestik. Kedua, pemberlakuan tarif impor ad valorem, secara umum akan menyebabkan perubahan harga internasional secara relatif dapat ditransmisikan pada pasar domestik, namun demikian apabila adanya tarif kuota dan hambatan perdagangan lain seperti Sanitary and Phytosanitary dan kebijakan lain yang menghambat aliran impor masuk ke pasar domestik secara bebas, maka perubahan harga internasional tidak seluruhnya ditransmisikan pada pasar domestik. Ketiga, perilaku dan kondisi pasar persaingan tidak sempurna seperti monopoli, oligopoli dan kolusi antara pedagang dan importir atau lembaga perantara lainnya, juga dapat menyebabkan terhalangnya transmisi perubahan harga pada pasar domestik. Ketiga hal di atas memberikan gambaran bahwa untuk membuktikan banjir impor melalui pendekatan transmisi harga internasional ke pasar domestik membutuhkan kejelian dalam analisis dan perunutan. Peningkatan keterbukaan pasar mungkin akan menghasilkan stabilitas harga domestik, jika output domestik yang fluktuatif diatasi dengan impor. Meskipun demikian, peningkatan integrasi pasar dan peningkatan sinyal tramsimisi harga dari pasar internasional memiliki dampak dan membawa pengaruh lebih besar dalam aliran perdagangan, misalnya terjadi peningkatan impor yang secara mendadak pada pasar domestik, tetapi dalam konteks demikian tidak ada banjir impor jika hal ini dihubungkan dengan situasi relatif produksi domestik yang membutuhkan pasokan impor untuk memenuhi konsumsi. Dalam waktu yang sama integrasi yang lebih besar dengan pasar dunia mungkin menghasilkan trend peningkatan impor yang pelan-pelan dan tidak meningkatkan impor yang secara mendadak, sehingga tidak ada banjir impor. Secara umum, integrasi dengan pasar impor yang besar dengan komoditas yang relatif homogen, akan membawa pengaruh perubahan harga dan peningkatan stabilitas harga pada pasar domestik jika produksi bersifat sangat tergantung musim dan curah hujan. Dalam waktu yang bersamaan, dapat ditekankan bahwa terjadi atau tidaknya banjir impor akan sangat tergantung dari stabilitas produksi dan pasar dalam negeri. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui terjadinya banjir impor diperlukan analisis yang dapat menjelaskan sumber penyebab banjir impor dari perubahan-perubahan yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal diperlukan tiga jenis data. Pertama, data deret waktu time series kuantitas atau jumlah atau volume produksi domestik, komsumsi dan impor. Kedua, data time series harga produsen, harga konsumen dan harga impor CIF dalam bentuk mata uang negara bersangkutan. Ketiga, data time series situasi permintaan dan penawaran dunia yang dapat diwakili dan diidentifikasi melalui perubahan harga internasional, dimana harga internasional ini juga diukur dalam bentuk mata uang negara bersangkutan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menganalisis terjadinya banjir impor dapat dilakukan dengan menggunakan kerangka analisis yang memasukkan unsur waktu dengan tiga urutan kejadian. Pertama, gejolak penawaran dan permintaan pada pasar dunia yang menyebabkan terjadinya banjir impor akan dapat diidentifikasi melalui perubahan penurunan harga internasional. Kedua, gejolak pasar internasional menyebabkan penurunan harga impor, peningkatan volume impor dan penurunan harga konsumen, pada pasar domestik negara importir. Ketiga, terjadinya penurunan harga konsumen akan mempengaruhi konsumsi dan produksi, dan selanjutnya akan menekan harga produsen.

3.2. Kerangka Pemikiran Teoritis