Keseimbangan dicapai sekitar bulan kedua puluh lima yaitu dimana guncangan relatif sudah tidak berpengaruh lagi. Pada bulan pertama saat terjadinya
guncangan harga impor jagung sebesar seratus persen akan menyebabkan penurunan volume konsumsi jagung Indonesia sebesar 0.34 persen dan
peningkatan volume konsumsi jagung pada kisaran 1.15 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan kedua puluh sembila hingga selanjutnya,
dimana guncangan harga impor jagung Indonesia relatif stabil pengaruhnya terhadap volume konsumsi jagung Indonesia
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 37. Respon Volume Konsumsi Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
. Pada komoditas kedele, guncangan harga impor kedele Indonesia sebesar seratus persen akan meningkat volume konsumsi kedele Indonesia sebesar
0.93 persen pada bulan pertama dan peningkatan 0.73 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan jangka panjang akan terjadi pada bulan keempat puluh hingga
selanjutnya, dimana guncangan harga impor kedele Indonesia relatif stabil pengaruhnya terhadap volume konsumsi kedele Indonesia.
Berdasarkan Tabel 58, dapat dilihat bahwa volume konsumsi meningkat apabila terjadi peningkatan harga impor. Hal ini disebabkan oleh kondisi dimana
-2.00 0.00
2.00 4.00
6.00 8.00
1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759 Nila
i Respo
n
Periode Bulan Ke - Beras
Jagung Kedele
beras merupakan kebutuhan pangan utama, dan selain untuk memenuhi kebutuhan pangan jagung dan kedele adalah diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan
baku industri. Sekalipun terjadi peningkatan harga impor, konsumsi akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhan industri
dan juga pertumbuhan ekonomi serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tabel 58. Hasil Analisis Respon Volume Konsumsi Komoditas Beras,
Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing- masing Harga Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele
Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Periode Nilai Respon Komoditas
Beras Jagung
Kedele 1
0.86 -0.34
0.93 3
6.27 1.15
0.73 6
4.41 1.86
0.70 9
3.01 2.11
0.82 12
2.16 2.31
0.96 18
1.36 2.60
1.17 24
1.20 2.65
1.23 36
1.49 2.38
1.13 48
1.68 2.04
1.03 60
1.62 1.74
0.95 Nilai Rata-rata
1.97 2.15
1.04 Nilai Median
1.64 2.24
1.06 Nilai Maksimum
6.27 2.66
1.23 Nilai Minimun
0.86 -0.34
0.68 Nilai Standar deviasi
1.28 0.59
0.15 Nilai Maksimum Periode Ke-
3 22
24 Nilai Minimum Periode Ke-
23 1
5 Stabil Mulai Periode Ke-
25 29
40
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
6.3.19. Respon Harga Produsen terhadap Guncangan Harga Impor
Respon harga produsen beras, harga produsen jagung dan harga produsen
kedele Indonesia sebagai akibat guncangan harga impor Indonesia pada masing- masing komoditas selama enam puluh bulan ditunjukkan oleh Gambar 38.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 38. Respon Harga Produsen Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Berdasarkan Gambar 38, guncangan harga impor beras Indonesia sebesar seratus persen pada bulan pertama akan menyebabkan peningkatan harga
produsen beras Indonesia sebesar 1.83 persen dan peningkatan 7.33 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan dicapai sekitar bulan keempat puluh sembilan,
dimana guncangan relatif sudah tidak berpengaruh lagi. Pada komoditas jagung, pada bulan pertama saat terjadinya guncangan harga impor jagung Indonesia
sebesar seratus persen akan menyebabkan peningkatan harga produsen jagung Indonesia sebesar 14.97 persen, dan 5.28 persen pada bulan ketiga. Pengaruh
peningkatan hanya akan terjadi hingga bulan kelima dan pada bulan-bulan selanjutnya akan terjadi pengaruh guncangan yang menunjukkan penurunan.
Keseimbangan akan terjadi pada bulan ketiga puluh lima hingga selanjutnya, dimana guncangan harga impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi
berpengaruh terhadap harga produsen jagung Indonesia.
-4.00 -2.00
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00
1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759 Nila
i Respo
n P
er sen
Periode Bulan Ke - Beras
Jagung Kedele
Pada komoditas kedele, guncangan harga impor kedele Indonesia sebesar seratus persen akan meningkatkan harga produsen kedele Indonesia sebesar 11.98
persen pada bulan pertama, dan 8.43 persen pada bulan ketiga. Kemudian pada bulan selanjutnya guncangan harga impor kedele tetap memberikan pengaruh
peningkatan dengan kecenderungan yang menurun. Keseimbangan akan terjadi pada bulan kedua puluh lima hingga selanjutnya, dimana guncangan harga impor
kedele Indonesia realtif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap harga produsen kedele Indonesia.
Tabel 59. Hasil Analisis Respon Harga Produsen Komoditas Beras, Jagung
dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Impor Komoditas Beras, Jagung dan Kedele Indonesia, Selama
Enam Puluh Bulan ke Depan
Periode Nilai Respon Komoditas
Beras Jagung
Kedele 1
1.83 14.97
11.98 3
7.33 5.28
8.43 6
9.74 -0.72
5.60 9
10.35 -2.50
3.80 12
10.12 -2.84
2.56 18
8.77 -2.28
1.41 24
7.14 -1.50
1.25 36
4.32 -0.64
1.11 48
2.54 -0.38
0.71 60
1.57 -0.29
0.48 Nilai Rata-rata
5.60 -0.50
2.03 Nilai Median
5.26 -0.66
1.24 Nilai Maksimum
10.35 14.97
11.98 Nilai Minimun
1.57 -2.84
0.48 Nilai Standar deviasi
3.03 3.30
2.63 Nilai Maksimum Periode Ke-
9 1
1 Nilai Minimum Periode Ke-
60 12
60 Stabil Mulai Periode Ke-
49 34
25 Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Berdasarkan Tabel 59, dapat dilihat bahwa peningkatan harga impor akan membawa pengaruh terhadap peningkatan harga produsen beras dan kedele, dan
hal ini sesuai dengan teori ekonomi. Namun demikian untuk komoditas jagung
peningkatan harga impor justru menyebabkan pengaruh penurunan harga produsen. Kondisi ini diduga disebabkan oleh adanya halangan transmisi harga
yang berasal perilaku pedagang importir dan industri pengolahan, keterpisahaan pasar atau faktor-faktor lain seperti kondfisi infrastruktur dan musim tanam dan
panen, yang menyebabkan pergerakan harga impor berlawanan arah dengan pola perkembangan harga jagung. Sebagai contohnya adalah jagung merupakan
komoditas yang diperdagangan pada bursa komoditi, transaksi perdagangan dan kesepakatan harga pada bursa komoditi, kemungkinan tidak memiliki pola yang
sama dengan transaksi pada tingkat produsen karena transaksi harga impor mengikuti harga yang terjadi pada pasar internasional. Faktor lain yang menjadi
penyebabnya adalah para pedagang mengambil marjin perdagangan antara importir dan konsume maupun antara konsumen dan produsen pada level tertentu
yang dapat menyebabkan pergerakan harga impor jagung berlawanan arah dengan pergerakan harga produsen.
6.3.20. Respon Volume Produksi Terhadap Guncangan Harga Impor
Respon volume produksi beras, volume produksi jagung dan volume
produksi kedele Indonesia sebagai akibat guncangan harga impor masing-masing komoditas Indonesia selama enam puluh bulan ditunjukkan oleh Gambar 39.
Berasarkan gambar tersebut, guncangan harga impor beras Indonesia sebesar seratus persen pada bulan pertama akan menyebabkan penurunan volume
produksi beras Indonesia sebesar 6.56 persen dan penurunan 0.07 persen pada bulan ketiga. Kemudian dalam bulan-bulan berikutnya pengaruh guncangan akan
menyebabkan peningkatan. Keseimbangan dicapai sekitar bulan ketiga puluh lima, dimana guncangan relatif sudah tidak berpengaruh lagi.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 39. Respon Volume Produksi Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Pada bulan pertama saat terjadinya guncangan harga impor jagung sebesar seratus persen akan menyebabkan penurunan volume produksi jagung Indonesia
sebesar 5.61 persen, dan penurunan 0.34 persen pada bulan ketiga. Pada bulan- bulan selanjutnya akan terjadi guncangan volume produksi jagung yang
menunjukkan kecenderungan meningkat. Keseimbangan jangka panjang akan terjadi pada bulan ketiga puluh lima hingga selanjutnya, dimana guncangan harga
impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume produksi jagung Indonesia. Pada komoditas kedele, guncangan harga impor
kedele Indonesia sebesar seratus persen akan meningkatkan volume produksi kedele Indonesia sebesar 0.20 persen persen pada bulan pertama, dan
menyebabkan peningkatan sebesar 1.24 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan ke empat puluh hingga selanjutnya, dimana guncangan
harga impor kedele Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume kedele Indonesia.
-8.00 -6.00
-4.00 -2.00
0.00 2.00
4.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59
Nila i
Respo n
P er
sen
Periode Bulan Ke - Beras
Jagung Kedele
Tabel 60. Hasil Analisis Respon Volume Produksi Komoditas Beras, Jagung,
dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Selama
Enam Puluh Bulan ke Depan
Periode Nilai Respon Komoditas
Beras Jagung
Kedele 1
-6.56 -5.61
0.20 3
-0.77 -0.34
1.24 6
1.34 -0.64
2.27 9
2.17 -1.80
2.18 12
2.15 -1.86
1.41 18
1.59 -0.54
0.00 24
1.18 0.35
-0.62 36
0.71 0.55
-0.66 48
0.45 0.43
-0.55 60
0.30 0.34
-0.47 Nilai Rata-rata
0.77 -0.14
0.00 Nilai Median
0.75 0.38
-0.52 Nilai Maksimum
2.22 0.58
2.38 Nilai Minimun
-6.56 -5.61
-0.73 Nilai Standar deviasi
1.51 1.26
1.00 Nilai Maksimum Periode Ke-
10 32
7 Nilai Minimum Periode Ke-
1 1
28 Stabil Mulai Periode Ke-
29 35
40 Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 60, diperoleh gambaran bahwa pada komoditas beras peningkatan harga impor akan berpengaruh pada peningkatan
produksi beras. Namun demikian hal ini tidak sam dengan kedele, karena peningkatan harga impor kedele relatif tidak berpengaruh terhadap peningkatan
produksi kedele. Bagi komoditas beras dan kedele, hal ini sesuai dengan teori ekonomi yang berlaku. Berbeda dengan komoditas beras dan kedele, untuk
komoditas jagung, peningkatan harga impor justru menimbulkan pengaruh negatif peningkatan volume produksi jagung. Kondisi ini diduga disebabkan oleh adanya
halangan transmisi harga yang berasal perilaku pedagang importir dan industri pengolahan, keterpisahaan pasar atau faktor-faktor lain seperti kondisi
infrastruktur dan musim tanam dan panen, yang menyebabkan pergerakan harga
impor berlawanan arah dengan pola produksi jagung. Dapat juga terjadi bahwa peningkatan harga impor terjadi karena dipicu oleh peningkatan volume impor
karena produksi dalam negeri menurun akibat faktor perubahan iklim.
6.3.21. Respon Volume Impor Terhadap Guncangan Volume Impor
Analisis impuls respon dengan melihat volume impor masing-masing komoditas Indonesia akibat guncangan volume impor masing-masing komoditas
Indonesia itu sendiri, adalah analisis yang juga perlu untuk dilakukan. Analisis ini perlu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh guncangan volume impor
terhadap variabel lainnya mengingat perlindungan terhadap produsen dari dampak negatif liberalisasi menggunakan instrumen batasan jumlah impor. Disamping
itu, pemerintah sering mengambil keputusan untuk melakukan impor dengan volume tertentu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, apabila
diduga terjadi penurunan produksi. Guncangan volume impor untuk masing- masing komoditas Indonesia terhadap volume impor masing-masing komoditas
itu sendiri memiliki pola yang sama untuk beras, jagung dan kedele pada bulan pertama. Dimana saat terjadi guncangan volume impor masing-masing komoditas
Indonesia maka volume impor beras, volume impor jagung dan volume impor kedele akan mengalami peningkatan. Hasil analisis respon volume impor masing-
masing komoditas Indonesia terhadap guncangan volume impor masing-masing komoditas yaitu beras, jagung dan kedele Indonesia dalam jangka panjang atau
selama enam puluh horizon waktu atau enam puluh bulan ke depan ditunjukkan pada Gambar 40. Berdasarkan Gambar 40, guncangan volume impor beras
Indonesia sebesar seratus persen pada bulan pertama akan menyebabkan peningkatan volume impor beras Indonesia sebesar 70.73 persen dan peningkatan
27.68 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan jangka panjang dicapai sekitar bulan kedua puluh empat, dimana guncangan volume impor beras relatif sudah
tidak berpengaruh lagi terhadap volume impor beras itu sendiri.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 40. Respon Volume Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Volume Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Pada komoditas jagung, pada bulan pertama saat terjadinya guncangan volume impor jagung Indonesia sebesar seratus persen akan menyebabkan
peningkatan volume impor jagung Indonesia sebesar 72.63 persen dan peningkatan 30.37 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada
bulan ketiga puluh delapan hingga selanjutnya, dimana guncangan volume impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume impor
jagung Indonesia. Pada komoditas kedele, guncangan volume impor kedele Indonesia sebesar seratus persen akan meningkatkan volume impor kedele
Indonesia sebesar 60.67 persen persen pada bulan pertama, dan 14.98 persen pada bulan ketiga. Keseimbangan akan terjadi pada bulan keempat puluh satu
-10.00 0.00
10.00 20.00
30.00 40.00
50.00 60.00
70.00 80.00
1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759
Nila i
Re sp
o n
Per se
n
Periode Bulan Ke -
Beras Jagung
Kedele
hingga selanjutnya, dimana guncangan volume impor kedele Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume impor kedele Indonesia.
Tabel 61. Hasil Analisis Respon Volume Impor Komoditas Beras, Jagung,
dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Volume Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia,
Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Periode Nilai Respon Komoditas
Beras Jagung
Kedele 1
70.73 72.63
67.60 3
27.68 30.37
14.98 6
7.29 9.52
6.30 9
2.04 3.73
3.52 12
0.77 1.76
1.78 18
0.63 0.44
0.22 24
0.78 -0.03
-0.32 36
0.83 -0.32
-0.63 48
0.73 -0.37
-0.52 60
0.60 -0.37
-0.35 Nilai Rata-rata
3.78 3.50
2.33 Nilai Median
0.78 -0.24
-0.41 Nilai Maksimum
70.73 72.63
67.60 Nilai Minimun
0.57 -0.37
-0.63 Nilai Standar deviasi
13.71 14.46
12.46 Nilai Maksimum Periode Ke-
1 1
1 Nilai Minimum Periode Ke-
15 53
37 Stabil Mulai Periode Ke-
24 38
41 Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
6.3.22. Respon Harga Impor Terhadap Guncangan Volume Impor
Respon harga impor beras, harga impor jagung dan harga impor kedele
Indonesia sebagai akibat guncangan volume impor masing-masing komoditas Indonesia selama enam puluh bulan ke depan ditunjukkan oleh Gambar 41. Pada
komoditas beras, guncangan volume impor beras Indonesia pada bulan pertama tidak akan memberikan pengaruh dan pengaruh mulai pada bulan kedua, berupa
penurunan harga impor beras. Pada bulan ketiga guncangan volume impor beras sebesar seratus persen akan menyebabkan penurunan sebesar 1.21 persen.
Keseimbangan akan terjadi sekitar bulan ketiga puluh sembilan, dimana
guncangan volume impor beras relatif sudah tidak berpengaruh lagi terhadap harga impor beras Indonesia.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 41. Respon Harga Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Volume Impor
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Pada bulan pertama saat terjadinya guncangan volume impor jagung sebesar seratus persen belum menimbulkan pengaruh dan pengaruh mulai terjadi
pada bulan kedua dan akan menyebabkan peningkatan harga impor jagung Indonesia. Pada bulan ketiga, guncangan volume impor jagung seratus persen
akan menyebabkan peningkatan harga impor jagung sebesar 5.34 persen. Keseimbangan terjadi pada bulan kedua puluh dua hingga selanjutnya, dimana
guncangan volume impor jagung Indonesia relatif sudah tidak lagi berpengaruh terhadap harga impor jagung Indonesia. Pada komoditas kedele, guncangan
volume impor kedele Indonesia sebesar seratus persen belum menimbulkan pengaruh.
Seperti pada beras dan jagung, pengaruh mulai terjadi pada bulan kedua dan akan menyebabkan penurunan harga impor kedele Indonesia. Pada bulan
-6.00 -4.00