guncangan harga dunia jagung akan memberikan pengaruh secara fluktuatif terhadap volume impor jagung. Keseimbangan terjadi pada bulan keempat puluh
enam hingga selanjutnya, dimana guncangan harga dunia jagung sudah relatif stabil pengaruhnya terhadap volume impor jagung Indonesia. Pada bulan tersebut
mulai terjadi kesimbangan baru.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 22. Respon Volume Impor Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Dunia
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Dunia Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
Guncangan harga kedele dunia sebesar seratus persen akan menyebabkan penurunan volume impor kedele sebesar 3.03 persen pada bulan pertama dan
menurun 2.88 persen. Kemudian pada bulan keempat dan selanjutnya perubahan harga dunia kedele memberikan pengaruh peningkatan pada kisaran 0.29 hingga
1.46 persen dengan kecenderungan menurun. Keseimbangan jangka panjang akan terjadi pada bulan ketiga puluh dua, dimana guncangan harga dunia kedele relatif
sudah tidak lagi berpengaruh terhadap volume impor kedele Indonesia. Pada bulan tersebut mulai terjadi kestabilan pengaruh dan kondisi keseimbangan baru.
-6.00 -4.00
-2.00 0.00
2.00 4.00
6.00 8.00
1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759 Nila
i Respo
n P
er sen
Periode Bulan Ke - Beras
Jagung Kedele
Tabel 43. Hasil Analisis Respon Volume Impor Komoditas Beras, Jagung,
dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Dunia Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Dunia, Selama Enam
Puluh Bulan ke Depan
Periode Nilai Respon Komoditas
Beras Jagung
Kedele 1
1.85 6.37
-3.03 3
-3.13 4.75
-2.88 6
-5.02 3.46
1.50 9
-3.61 2.50
1.70 12
-2.20 1.71
1.25 18
-0.91 0.65
0.93 24
-0.61 0.12
0.85 36
-0.56 -0.31
0.58 48
-0.55 -0.48
0.45 60
-0.50 -0.56
0.36 Nilai Rata-rata
-1.15 0.62
0.51 Nilai Median
-0.56 -0.17
0.61 Nilai Maksimum
1.85 6.37
1.81 Nilai Minimun
-5.05 -0.56
-4.97 Nilai Standar deviasi
1.43 1.77
1.25 Nilai Maksimum Periode Ke-
1 1
8 Nilai Minimum Periode Ke-
5 60
2 Stabil Mulai Periode Ke-
29 35
32
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Berdasarkan Tabel 43, dapat dilihat bahwa apabila terjadi kenaikan harga dunia maka secara rata-rata akan berpengaruh negatif terhadap volume impor
komoditas beras, hal ini sesuai dengan teori ekonomi bahwa adanya kenaikan harga dunia akan direspon negatif terhadap volume impornya. Berdasarkan hal ini
hipothesis pertama penelitian yaitu diduga efek perubahan harga internasional akan memberikan respon negatif terhadap volume impor diterima. Namun
demikian apabila diperhatikan, pada komoditas jagung, harga dunia jagung direspon negatif oleh volume impor pada periode setelah duapuluh empat bulan
pertama juga menunjukkan bahwa hiphitesis pertama penelitian masih dapat diterima karena setelah duapuluh empat bulan hingga enampuluh bulan
menunjukkan respon negatif. Akan tetapi pada kedele tetap direspon secara positif menunjukkan bahwa hiphotesis pertama penelitian tidak dapat diterima.
Fenomena ini diakibatkan oleh reaksi para pelaku ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri, terutama industri pakan dan industri
pengolahan kedele yang selalu mengandalkan impor untuk memenuhi kontinuitas pasokan bahan bakunya. Hal ini tidak sesuai teori ekonomi, namun demikian
dapat dijelaskan bahwa industri pengolahan jagung dan kedele mengandalkan kebutuhan pasokan bahan baku dari impor yang cukup besar dan oleh karenanya,
sekalipun terjadi peningkatan harga dunia, volume impor tetap meningkat.
6.3.4. Respon Harga Konsumen Terhadap Guncangan Harga Dunia
Analisis impuls respon harga konsumen beras, harga konsumen jagung
dan harga konsumen kedele terhadap guncangan harga dunia masing-masing komoditas tersebut selama enam puluh bulan waktu ditunjukkan oleh Gambar 23.
Sumber : Lampiran 22 hingga Lampiran 24
Gambar 23. Respon Harga Konsumen Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Indonesia Terhadap Guncangan Masing-masing Harga Dunia
Komoditas Beras, Jagung, dan Kedele Dunia, Selama Enam Puluh Bulan ke Depan
-5.00 0.00
5.00 10.00