Dimana: A = sikap terhadap KFC A
k
dan Mc. Donald’s A
m
b
i
= tingkat kepercayaan atribut ke-i e
i
= tingkat kepentingan atribut ke-i n = jumlah atribut
Penilaian dengan metode ini diambil dari perhitungan nilai rataan atribut seluruh responden, lalu diformulasikan ke dalam Metode Analisis Fishbein. Hasil
formulasi tersebut berupa nilai dari varibel-variabel Fishbein yang ditampilkan dalam suatu tabel. Variable-variabel Fishbein tersebut adalah:
1. Variabel e
i
menggambarkan tingkat kepentingan atribut restoran makanan siap saji yang diukur pada sebuah skala tingkat kepentingan lima angka
yang berjajar yaitu dari 5 = sangat penting hingga 1 = tidak penting. 2. Variabel b
i
menunjukkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa restoran makanan siap saji yang diteliti memiliki atribut yang diberikan. Skala
pengukuran bi yaitu lima angka yang berjajar dari 2 = sangat percaya hingga -2 = sangat tidak percaya.
3. Variabel A menunjukkan penilaian sikap responden terhadap atribut restoran makanan siap saji yang merupakan hasil perkalian setiap skor
kekuatan kepercayaan dengan skor evaluasi atributnya. Hasil analisis Fishbein ditampilkan dalam bentuk tabel yang memuat angka-angka
perhitungan setiap atribut dan produk yang diteliti.
4.4.5. Important Performance Analysis IPA
Analisis ini merupakan suatu teknik penerapan yang praktis untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan itu sendiri
yang berguna untuk pengembangan program pemasaran yang efektif. Dari berbagai persepsi tingkat kepentingan pelanggan dapat dirumuskan tingkat
kepentingan yang paling dominan. Diharapkan dengan memakai konsep tingkat kepentingan ini dapat ditangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya
dimensi tersebut di mata pelanggan. Skala Likert digunakan sebagai indikator skala ukuran secara kuantitatif untuk tingkat kepentingan menurut persepsi
pelanggan dan tingkat pelaksanaan atau kinerja secara nyata dari suatu produk dan jasa pelayanan. Dalam hal ini digunakan lima peringkat nilai yang diberi skor atau
bobot sebagai berikut: Untuk tingkat kepentingan diberi skor sebagai berikut:
a. Jawaban tidak penting diberi skor 1 b. Jawaban kurang penting diberi skor 2
c. Jawaban biasa diberi skor 3 d. Jawaban penting diberi skor 4
e. Jawaban sangat penting diberi skor 5 Sedangkan skor terhadap tingkat pelaksanaan produk KFC adalah sebagai
berikut: a. Jawaban tidak baik diberi skor 1
b. Jawaban kurang baik diberi skor 2 c. Jawaban cukup baik diberi skor 3
d. Jawaban baik diberi skor 4 e. Jawaban sangat baik diberi skor 5
Untuk penyederhanaan angka-angka dalam diagram kartesius, tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yang dimuat dalam diagram kartesius adalah
skor tingkat kepentingan dan skor tingkat pelaksanaan rata-rata responden. Rumus skor tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan adalah sebagai
berikut:
j
X =
n X
i
∑
j
Y =
n Y
i
∑
Dimana:
X
i
= skor tingkat pelaksanaan dari responden ke-i Y
i
= skor tingkat kepentingan dari responden ke-i
j
X = skor rata-rata tingkat pelaksanaan untuk atribut ke-j
j
Y = skor rata-rata tingkat kepentingan untuk atribut ke-j
n = jumlah responden Hasil dari perhitungan di atas kemudian dinyatakan dalam diagram
kartesius yang terbagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik
X ,
Y . Perhitungan tersebut dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
X = K
X
k j
j
∑
Y = K
Y
k j
j
∑
Dimana: X
= rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat pelaksanaan seluruh atribut untuk produk KFC
Y = rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan yang
mempengaruhi kepuasan konsumen K = banyaknya atribut KFC
Seluruh hasil perhitungan di atas dimasukkan ke dalam salah satu kuadran yang terdapat pada diagram kartesius Rangkuti, 2003 pada Gambar 9.
Berdasarkan diagram tersebut dapat ditentukan alternatif strategi sesuai posisi atribut pada tiap kuadran.
Gambar 9. Diagram Kartesius Important Performance Analysis IPA
Sumber: Rangkuti, 2003
Keterangan diagram kartesius Important Performance Analisys IPA: a. Kuadran I memuat atribut yang dianggap penting oleh konsumen tetapi
pada kenyataannya kinerja KFC belum terlaksana secara optimal. Pihak perusahaan harus memusatkan perhatian di kuadran ini karena memiliki
tingkat kepentingan tinggi tetapi kinerja perusahaan rendah di kuadran ini. Y
X
b. Kuadran II memuat atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dilaksanakan produsen sesuai dengan harapan konsumen.
c. Kuadran III memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataannya perusahaan juga tidak melaksanakannya dengan
baik. Tetapi atribut yang berada dalam kuadran ini harus diperhatikan dengan serius karena ketidakpuasan konsumen umumnya berawal dari
kuadran ini. d. Kuadran IV memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen
dan pelaksanaannya oleh perusahaan dianggap terlalu berlebihan. Atribut yang termasuk ke dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan
dapat menghemat biaya. Hasil dari analisis perilaku konsumen, analisis Biplot, analisis Fishbein,
dan Importance Performance Analysis kemudian dipadukan untuk mendapatkan suatu gambaran mengenai makanan siap saji yang dapat mewakili keinginan
konsumen dan menjadi dasar dalam upaya merumuskan bauran pemasaran makanan siap saji.
4.4.5. Bauran Pemasaran