3.1.5. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler 1997, jika suatu perusahaan sudah menetapkan strategi penentuan posisinya, berarti perusahaan sudah siap memulai merencanakan
rincian bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Definisi bauran pemasaran adalah himpunan atau
perangkat variabel pemasaran yang terkendali yang diramu perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkannya dalam pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan-kemungkinan
demikian dapat dikumpulkan menjadi empat kelompok yang dikenal sebagai “Empat P” yaitu produk product, harga price, tempat place dan promosi
promotion.
a. Bauran Produk
Dalam Umar 1997 produk didefinisikan sebagai suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan. Produk selain berbentuk fisik juga jasa atau layanan. Pengembangan suatu produk
mengharuskan perusahaan menentukan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk itu. Manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi
oleh atribut produk.
b. Bauran Harga
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh
pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli Umar, 1997.
Menurut Kotler 1997, aspek harga merupakan salah satu alat bauran pemasaran yang kritis. Terdapat enam langkah penetapan harga, yaitu 1
menetapkan tujuan harga, 2 menetapkan permintaan, 3 memperkirakan biaya- biaya, 4 menganalisis biaya-biaya, harga dan penawaran pesaing, 5 memilih
metode penetapan harga, dan 6 memilih harga akhir. Aspek harga terdiri dari beberapa komponen, yaitu daftar harga price list, diskon discounts,
penghargaan allowances, periode pembayaran payment period dan termin kredit credit terms.
c. Bauran Distribusi
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard 1994, pemilihan tempat membeli suatu produk merupakan fungsi dari karakteristik konsumen dan karakteristik
toko. Pilihan tempat juga merupakan fungsi dari empat variabel, yaitu kriteria evaluasi, karakteristik toko yang dirasakan, proses perbandingan dan toko-toko
yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Keputusan tentang tempat dimana konsumen akan membeli suatu produk
dipengaruhi atribut yang mencolok dari tempat tersebut, seperti harga, iklan dan promosi, personel penjualan, pelayanan yang diberikan, atribut fisik, pelanggan
toko, atmosfer toko dan pelayanan sesudah transaksi.
d. Bauran Promosi
Promosi adalah kunci dalam kampanye penjualan. Kotler 1997 mendefinisikan bahwa promosi terdiri dari kumpulan kiat intensif yang beragam,
kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu
produkjasa tertentu secara lebih cepat danatau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Keberhasilan suatu promosi yang dilakukan dinilai dari pengaruhnya
terhadap preferensi masyarakat terhadap produk yang ditawarkan. Pendekatan pemasaran “Empat P” tradisional sering berhasil untuk barang
tetapi berbagai elemen tambahan perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. Booms dan
Bitner menyarankan “Tiga P” tambahan dalam pemasaran jasa: orang people, bukti fisik physical evidence dan proses process.
Karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan dan motivasi, pegawai dapat memberikan perbedaan yang besar dalam kepuasan
pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperlihatkan kompetensi, sikap memperhatikan, responsive, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan niat
baik. Perusahaan-perusahaan juga mencoba mempertunjukkan jasa mereka melalui bukti fisik dan penyajian. Akhirnya, perusahaan jasa dapat memilih dari
berbagai proses yang berbeda-beda dalam memberikan pelayanan. Penulis dalam penelitiannya menggunakan 7P, karena sekarang ini banyak
konsumen yang lebih menginginkan kenyamanan tempat yang ingin dikunjungi juga menginginkan kepraktisankecepatan dalam memperoleh sesuatu. Walaupun
restorantempat makan menyajikan makanan dan minuman yang enak tetapi tidak diiringi dengan pelayanan yang ramah, maka konsumen akan merasa dikecewakan
sehingga konsumen tersebut tidak akan kembali lagi.
3.1.6. Metode Analisis Data
Pengolahan data diperlukan untuk menerjemahkan angka-angka yang didapat dari hasil penelitian untuk menjawab tujuan penelitian. Alat analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, analisis Biplot, analisis Fishbein dan analisis
model Important Performance Analysis. a.
Analisis Deskriptif Menurut Nazir 1988, metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.
b. Metode Analisis Biplot
Metode Analisis Biplot merupakan alat statistik dekriptif dimensi ganda yang menyajikan pengaruh baris obyek dan kolom peubah dari suatu matrik data
dalam suatu bidang datar Biplot dalam menggambarkan posisi relatif antara obyek dan peubah, serta hubungan antara obyek amatan dengan peubah
Gabriel, 1971. Analisis Biplot digunakan untuk mengetahui posisi relatif dari suatu merek
berdasarkan atribut-atributnya. Informasi lainnya yang dapat diperoleh dari Analisis Biplot adalah informasi mengenai korelasi di antara atribut merek
yang diteliti.
c. Metode Analisis Fishbein