1.27 KERJA SAMA NILAI TUKAR ASIAN CURRENCY UNIT ACU ASEAN+3
Berdasarkan Tabel 9, kembali hanya China yang dapat memenuhi kriteria Masstricht
secara keseluruhan. Selain Singapura, Jepang, dan Malaysia, pada periode pasca krisis ekomomi terdapat negara-negara seperti Thailand, Kamboja,
Vietnam, dan Korea yang sudah dapat memenuhi tiga kriteria konvergsi Maastricht
. Pada periode ini pun, Brunei dan Indonesia sudah mampu menambah perolehan kriteria menjadi dua kriteria dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Namun, Loas, Myanmar dan Filipina tidak mampu menambah Masstricht threshold
pada periode pasca krisis ini. Untuk melihat bagaimana pengelompokan negara-negara di Kawasan ASEAN+3 memenuhi kriteria konvergensi Maastricht
dari Tahun 1997-2007 dapat dilihat pada Tabel 10
Tabel 10. Konvergensi ASEAN+3, Kriteria Maastricht, Periode 1997-2007 Pemenuhan Kriteria
Periode 1 kriteria
2 kriteria 3 kriteria
4 kriteria
Brunei Thailand Malaysia
China Kamboja Vietnam
Jepang Indonesia Korea Singapura
Laos 1997-2002
Philipines Laos Brunei
Kamboja China
Myanmar Indonesia Malaysia
Philipines Singapura
Vietnam Korea
Jepang 2003-2007
Thailand Berdasarkan Tabel 10, hanya China yang konsisten memenuhi empat
kriteria konvergensi Maastricht. Sementara negara lainnya tidak dapat memenuhi keempat kriteria konvergensi tersebut. Sehingga secara garis besar dapat
dikatakan sebagian besar negara yang tidak memenuhi kriteria Maastricht ini mengimplikasikan bahwa kebijakan moneter dalam perspektif regional untuk
merespon shock di kawasan ASEAN+3 tidak efektif untuk diberlakukan. Dalam konteks penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kawasan ASEAN+3 saat ini
belum mampu memenuhi persyaratan untuk melakukan penyatuan moneter, berdasarkan kriteria konvergensi Maastricht.
71
Tidak dapat dipungkiri bahwa wacana-wacana mengenai penyatuan moneter regional ini belum mampu membawa negara-negara di kawasan
ASEAN+3 pada tahapan atau pra kondisi yang diperlukan dalam mewujudkan integrasi ekonomi menuju suatu sistem moneter tunggal secara penuh. Terkait
dengan pemenuhan konvergensi makroekonomi, meskipun saat ini tingkat konvergensi tersebut dapat dikatakan lemah, peluang kawasan ASEAN+3 untuk
dapat memenuhi konvergensi makroekonomi sangatlah terbuka, setidaknya dalam periode jangka panjang. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan masing-masing
negara di Kawasan ASEAN+3 memenuhi Maastricht Threshold dari periode krisis ekonomi hingga ke periode pasca krisis. Selain itu tidak diragukan bahwa
perkembangan yang terjadi di kawasan saat ini, dengan cakupan kerjasama yang semakin luas, orientasi ekspor yang kuat, human capital yang solid, serta
didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dalam beberapa dekade terakhir, mencerminkan optimisme untuk menjadikan Kawasan
ASEAN+3 sebagai suatu uni moneter regional yang merupakan konsekuesi terjadinya integrasi ekonomi secara menyeluruh.
Sebelum kawasan ASEAN+3 sampai pada tahapan integrasi ekonomi secara penuh, dalam perjalannya diperlukan nilai tukar regional sebagai bentuk
koordinasi kebijakan nilai tukar di kawasan ini. Analisis selanjutnya adalah penerapan nilai tukar regional ACU untuk ASEAN+3 sebelum terjadinya integrasi
ekonomi yang dimaksud.