Indonesia, Laos dan Filipina hanya memenuhi satu kriteria konvergensi Maastricht
. Melihat kondisi seperti pada periode krisis, ternyata hamper seluruh negara di Kawasan ASEAN+3 tidak dapat memenuhi seluruh kriteria konvergensi
Maastricht , kecuali China.
Hal ini menunjukkan bahwa pada periode krisis ekonomi mayoritas perekonomian di Kawasan ASEAN+3 belum konvergen satu dengan yang
lainnya. Menjadi sebuah pertanyaan bahwa apakah ketidaksiapan Kawasan ASEAN+3 membentuk uni moneter regional berdasarkan kriteria konvergensi
Maastricht disebabkan oleh kondisi krisis yang melanda kawasan tersebut. Untuk
melihat kriteria konvergensi Maastricht pasca terjadinya krisis ekonomi Tahun 1997-2002, akan dibahas lebih lanjut. Pada Tabel 9 akan dilihat kesiapan negara
ASEAN+3 membentuk suatu uni moneter regional pada periode pasca krisis ekonomi 2003-2007 sebagai berikut :
Tabel 9. Konvergensi ASEAN+3, Kriteria Maastricht, Periode 2003-2007 Negara Inflasi
Suku Bunga
Defisit Fiskal
of GDP Utang
Pemerintah of GDP
Reference Value
1.870 4.817
3 60
Brunei
0.56 1.06
16.29 n.a
Kamboja 4.27
1.89 -1.19
56.16
Indonesia 8.65 8.90
-1.15 45.50
Laos 8.93 5.84
-3.63 92.84
Malaysia 2.24 3.08
-3.95 37.66
Myanmar 21.60 10.80
n.a
55.71
Philipines 5.23 5.19
-2.41
61.62 Singapura
1.14 0.49
0.15
249.78 Thailand 3.20
2.31 0.10
29.89
Vietnam 0.60
7.01 -2.07
36.73
China
1.12 3.20
-1.25 12.30
Korea 2.93
4.30 1.27
26.87
Jepang
-0.05 0.38
-6.16
147.48
Keterangan : Memenuhi empat kriteria
Memenuhi tiga
kriteria Memenuhi
dua kriteria
Memenuhi satu
kriteria Sumber : ADB Key Indicator 2009, IFS-IMF2008, ASEAN Statistical Year Book 2008
70
Berdasarkan Tabel 9, kembali hanya China yang dapat memenuhi kriteria Masstricht
secara keseluruhan. Selain Singapura, Jepang, dan Malaysia, pada periode pasca krisis ekomomi terdapat negara-negara seperti Thailand, Kamboja,
Vietnam, dan Korea yang sudah dapat memenuhi tiga kriteria konvergsi Maastricht
. Pada periode ini pun, Brunei dan Indonesia sudah mampu menambah perolehan kriteria menjadi dua kriteria dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Namun, Loas, Myanmar dan Filipina tidak mampu menambah Masstricht threshold
pada periode pasca krisis ini. Untuk melihat bagaimana pengelompokan negara-negara di Kawasan ASEAN+3 memenuhi kriteria konvergensi Maastricht
dari Tahun 1997-2007 dapat dilihat pada Tabel 10
Tabel 10. Konvergensi ASEAN+3, Kriteria Maastricht, Periode 1997-2007 Pemenuhan Kriteria
Periode 1 kriteria
2 kriteria 3 kriteria
4 kriteria
Brunei Thailand Malaysia
China Kamboja Vietnam
Jepang Indonesia Korea Singapura
Laos 1997-2002
Philipines Laos Brunei
Kamboja China
Myanmar Indonesia Malaysia
Philipines Singapura
Vietnam Korea
Jepang 2003-2007
Thailand Berdasarkan Tabel 10, hanya China yang konsisten memenuhi empat
kriteria konvergensi Maastricht. Sementara negara lainnya tidak dapat memenuhi keempat kriteria konvergensi tersebut. Sehingga secara garis besar dapat
dikatakan sebagian besar negara yang tidak memenuhi kriteria Maastricht ini mengimplikasikan bahwa kebijakan moneter dalam perspektif regional untuk
merespon shock di kawasan ASEAN+3 tidak efektif untuk diberlakukan. Dalam konteks penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kawasan ASEAN+3 saat ini
belum mampu memenuhi persyaratan untuk melakukan penyatuan moneter, berdasarkan kriteria konvergensi Maastricht.
71