3. Secara umum pada periode 1997-2002 mata uang ACU mengalami
depresiasi terhadap nilai tukar US Dollar. Sementara pada periode 2003- 2007, mata uang ACU mengalami apresiasi terhadap nilai tukar dollar.
4. Di Eropa terdapat Exchange Rate Mechanism, yakni penentuan benchmark
rate untuk koridor fluktuasi mata uang setiap negara. Dalam penelitian ini
diperoleh bahwa pada periode 1997-2002 tidak dapat ditentukan benchmark rate
sebesar 2.25 persen, 6 persen, maupun 15 persen seperti yang dilakukan oleh Eropa karena pergerakan seluruh mata uang anggota
bergerak melebihi koridor fluktuasi tersebut. Sementara pada periode 2003-2007 kembali tidak ada negara yang benchmark rate-nya berada
pada koridor 2.25 persen. Namun, pada periode ini dapat diberlakukan koridor fluktuasi sebesar 25 persen.
5. Hasil estimasi dari penelitian ini pun menunjukkan bahwa ada tiga negara
yang tepat menggunakan mata uang ACU ASEAN+3 karena dapat meminimalisir fluktuasi inflasi jika terjadi shock pada nilai tukar ACU dan
mata uang domestiknya. Ketiga negara tersebut antara lain, China, Singapura, dan Brunei Darussalam. Sementara itu untuk negara-negara
seperti Jepang, Korea, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei, Myanmar, Kamboja dan Laos lebih tepat menggunakan mata uang
domestiknya daripada menggunakan nilai tukar ACU.
6.2. Implikasi Kebijakan
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dilakukan, beberapa arahan kebijakan yang disarankan antara lain :
1. Kondisi kerja sama kawasan ASEAN+3 baru memasuki tahapan Free
Trade Area . Untuk meningkatkan integrasi ekonomi yang lebih jauh,
kawasan ini diharapkan segera menghapus hambatan perdagangan bagi perdagangan intra-kawasan, baik untuk barang dan jasa, sekaligus
menciptakan timeline untuk mencapai sebuah pasar tunggal. 2.
Diperlukan keseriusan kawasan dalam menjaga stabilitas nilai tukar regional untuk meningkatkan integrasi ekonomi. Hal-hal yang perlu
ditindaklajuti adalah pemenuhan prakondisi yang diperlukan melalui
115
pendalaman upaya komitmen bersama, dengan menentukan roadmap kerja sama nilai tukar dalam sebuah kerangka waktu tertentu.
6.3. Saran Penelitian Lebih Lanjut
Adapun beberapa saran penelitian lebih lanjut untuk menambah informasi kesiapan negara-negara di ASEAN+3 menuju integrasi ekonomi secara penuh
maupun penerapan mata uang ACU antara lain : 1.
Kondisi integrasi yang terjadi di kawasan ASEAN+3 pada saat ini baru memasuki tahapan FTA Free Trade Area. Untuk mencapai suatu
integrasi ekonomi dan moneter secara penuh harus melalui beberapa tahapan antara lain : tahap custom union, common market, dan economic
union iteration . Oleh karena itu diharapkan ada penelitian-penelitian
mengenai tahapan integrasi ekonomi dan moneter yang dimaksud. 2.
Dalam pembentukan nilai tukar ACU, diharapkan adanya penelitian lanjutan yang memasukkan variabel-variabel bobot selain variabel bobot
yang ada dalam penelitian ini dalam pembentukan ACU. Akan lebih baik juga apabila penelitian selanjutnya memperbanyak observasi negara serta
menggunakan rentang data yang lebih panjang. 3.
Diperlukannya penelitian lanjutan yang menganalisis kegunaan ACU bagi indikatorvariabel ekonomi seluruh negara anggota ASEAN+3, tidak
seperti dalam penelitian ini yang hanya menganalisis keuntungan penggunaan mata uang ACU berdasarkan pergerakan inflasi.
116