Teori Integrasi Ekonomi Pentahapan Proses Integrasi

Teori-teori integrasi yang dikemukakan merupakan serangkaian teori yang mendukung tahapan integrasi ekonomi di seluruh dunia. Integrasi ekonomi yang telah dilakukan oleh Eropa menjadi sebuah momentum baru kebangkitan ego regional dalam membuat suatu komunitas ekonomi. Merujuk pada berbagai teori integrasi ekonomi, menjadi sebuah pertanyaan yakni seperti apa dan bagaimana negara-negara di Eropa berhasil menjadi sebuah komunitas ekonomi baru? Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas secara singkat bagaimana proses yang telah dilalui oleh Uni Eropa, dan bagaimana kesiapan kawasan ASEAN+3 mempersiapkan diri dalam menyongsong sebuah komunitas ekonomi baru di kawasan tersebut.

2.2. Cerita Sukses Eropa

Keberhasilan Eropa menuju kesatuan Ekonomi dan Moneter dimulai dengan penandatanganan Treaty of Paris pada tahun 1951 yang mengawali pembentukan the European Coal and Steel Community ECSC oleh enam negara yaitu Belgia, Belanda, Luksemburg, Jerman Barat, Italia, dan Perancis dan Treaties of Rome 1957 sebagai dasar pembentukan the European Anatomic Energy Community EUROATOM dan the European Economic Community EEC. Tiga Komunitas tersebut pada akhirnya dilebur menjadi Masyarakat Eropa European Community. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi di The Haque, Belanda tahun 1969, disepakati bahwa Masyarakat Eropa akan secara progresif menuju pembentukan European Monetary Union EMU dalam waktu sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1979. Untuk mencapai sasaran tersebut, dibentuk sebuah komite pakar yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Lukemburg, Pierre Werner, untuk mengkaji berbagai elemen yang diperlukan bagi pembentukan kesatuan ekonomi dan moneter tersebut. Namun demikian, seiring dengan terjadinya gejolak ekonomi dikawasan tersebut pada tahun 1970-an, maka rencana pembentukan EMU ini pun sempat terabaikan mengingat masing-masing negara mefokuskan dirinya pada pencapaian kepentingan domestik mereka. Adanya kepentingan bersama yaitu mengendalikan fluktuasi nilai tukar di antara anggota Masyarakat Eropa menyebabkan kerja sama di bidang moneter 22 tetap tumbuh meskipun dalam bentuk yang berbeda. Pada saat itu masyarakat di Eropa berinisiatif membentuk sebuah mekanisme untuk mengelola batas fluktuasi antara mata uang anggota Masyarakat Eropa secara lebih tegas dalam sistem snake in the tunnel . Sistem snake ini mengatur tingkat margin fluktuasi di antara mata uang negara anggota terhadap mata uang anggota Masyarakat Eropa lainnya dan juga terhadap dollar AS. Margin fluktuasi terhadap dollar AS ini turut dijaga ketat mengingat dollar AS masih merupakan referensi utama bagi mata uang negara Masyarakat Eropa. Namun demikian, sistem snake ini tidak mencapai sasaran yang dikehendaki terutama karena adanya kebijakan ekonomi yang beragam di Eropa pasca krisis minyak bumi tahun 1973. Kegagalan sistem snake ini pada akhirnya menumbuhkan semangat untuk kembali mewujudkan EMU. Akhirnya pada tahun 1979 dibentuklah European Monetary System EMS bagi pembentukan sebuah bank sentral bersama di Eropa. Ada tiga proses transisi utama yang ditempuh oleh Eropa untuk menuju EMU. Pada tahap pertama, yaitu Juli 1990-Desember 1993, arus transaksi neraca modal capital account dan jasa keuangan dibebaskan secara substansial dalam kawasan negara Masyarakat Eropa. Pada tahap kedua, yaitu Januari 1994- Desember 1998, the European Monetary Institute EMI dibentuk sebagai embrio bagi pembentukan sebuah bank sentral bersama di Eropa. EMI berfungsi untuk memperkuat kerja sama antar negara dan bank sentral, melakukan koordinasi kebijakan moneter dan mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan untuk membentuk suatu European Central Bank System ECBS. Pada saat yang sama, berdasarkan Maasttricht Treaty 1993, beberapa indikator divergen konvergensi nominal mulai diberlakukan, yaitu laju inflasi, suku bunga jangka pendek, defisit anggaran, dan pinjaman pemerintah. Pada tahap ketiga, yaitu mulai Januari 1999, 11 negara anggota Masyarakat Eropa bergerak menuju penggunaan mata uang tunggal, euro, dan penggunaan sebuah bank sentral bersama, yaitu the European Central Bank ECB. 2.2.1. Pengalaman Uni Eropa untuk ASEAN+3 Pembentukan European Union EU merupakan prestasi keberhasilan yang selalu menjadi tolak ukur integrasi ekonomi kawasan. Beberapa inisiatif 23