77
konvensional. Oleh karena itu, peneliti kembali melakukan revisi terhadap media pembelajaran konvensional sesuia pada komentar dan saran perbaikan dari
validator S.H dalam tabel tersebut
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir yang diperoleh berdasarkan perbaikan dari komentar dan saran yang diberikan oleh dua pakar media pembelajaran
konvensional dan dua guru kelas II SD. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan sesuai dengan komentar dan saran yang
diberikan oleh validator. Revisi ini bertujuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran konvensional yang lebih baik dari produk awal dan
layak digunakan sebagai pegangan guru dalam pembelajaran. Produk akhir dikemas dalam jilid satu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian beserta penilaian dan media pembelajaran konvensional berupa 1 Kartu bergamabra, 2 Album aktivitas bermain, 3 Wayang cerita, 4
gamabar seri, 5 kartu bergambar, 6 Kartu kata untuk siswa kelas II SD.
1. Kajian Produk Akhir
Kajian produk akhir media pembelajaran konvensional mengacu kurikulum SD 2013 akan dipaparkan oleh peneliti
sebagai berikut.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
RPPTH
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH yang telah divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran
78
konvensional dan dua guru SD kelas II bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran tematik harian RPPTH disesuaikan dengan produk
awal. Adapun beberapa komponen dalam RPPTH yaitu 1 Satuan pendidikan identitas sekolah, 2 Kelas semester, 3 Tema
subtema, 4 Pembelajaran, 5 Alokasi waktu, 6 Kompetensi inti, 7 Kompetensi dasar, 8 Indikator, 9 Tujuan pembelajaran, 10
Materi pembelajaran, 11 Pendekatan dan metode pembelajaran, 12 Media, alat, dan sumber pembelajaran, 13 Langkah-langkah
pembelajaran, 14 Penilaian, 15 Lampiran-lampiran. b.
Media pembelajaran konvensional
Produk akhir media pembelajaran konvensional setelah direvisi sesuai komentar dan saran secara perbaikan dari pakar
media pembelajaran konvensional dan guru kelas II Sekolah Dasar terdapat beberapa perubahan di dalamnya. Perubahan dilakukan
terhadap beberapa macam media, yakni media kartu kata. Berkaitan dengan media kartu kata bahwa peneliti harus
menggantikan ukuran huruf menjadi ukuran yang kecil agar peserta didik dapat di mengerti dan mudah di pahami tentang teks
rumpang. 2.
Pembahasan
Pengembangan media pembelajaran konvensional telah melalui tahap validasi oleh dua orang pakar media pembelajaran
konvensional dan dua orang guru kelas II Sekolah Dasar. Penilaian
79
yang dilakukan oleh validator berpedoman pada 16 belas aspek dalam instrumen validasi yang dapat dilihat pada bab III.
Keenambelas belas aspek tersebut antara lain: media pembelajaran konvensional; 1 media pembelajaran konvensional potensial
untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, 2 media pembelajaran
konvensional memuat
petunjuk cara
menggunakannya, 3 media pembelajaran konvensional tidak mengandung unsur salah konsep, 4 media pembelajaran
konvensional sesuai dengan karakteristik siswa kelas II, 5 media pembelajaran konvensional memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif
dalam pemebalajaran, 6 media pembelajaran konvensional dapat memudahkan peserta didik memahami materi pelajaran, 7 warna
yang digunakan pada media pembelajaran konvensional terlihat begitu jelas, 8 pemilihan warna yang digunakan pada media
pembelajaran konvensional indah dan menarik bagi peserta didik, 9 media pembelajaran konvensional yang digunakan tidak
membahayakan keselamatan bagi peserta didik, 10 media pembelajaran konvensional mudah digunakan oleh guru dan pesera
didik, 11 media pembelajaran konvensional kuat, tahan lama dan dapat digunakan berulang-ulang, 12 bahan pembuatan media
pembelajaran konvensional mudah diperoleh dan biayanya murah, 13 ukuran pembuatan media pembelajaran konvensional
proporsional, 14 media pembelajaran konvensional mudah
80
dibawah kemana-mana, 15 penggunaan bahasa yang digunakan pada
petunjuk penggunaan
media media
pembelajaran konvensional sederhana dan mudah dipahami oleh peserta didik,
16 bahasa yang digunakan media pembelajaran konvensional sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Berdasarkan hasil validasi dari pakar media pembelajaran konvensional dan guru kelas II Sekolah Dasar, diketahui bahwa
media pembelajaran konvensional yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Baik” dengan rata-rata 4,01 dan layak digunakan
sesuai dengan revisi. Berikut tabel uraian hasil validasi dari keempat validator.
81
Tabel 4.5 Perolehan Skor Hasil Validasi Produk No Validator
Media pembelajaran konvensiona
Skor Kategori
1 Pakar media pembelajaran konvensional
G.K 3,69
Baik
2 Pakar media pembelajaran konvensional
M.M.I 3,75
Baik
3 Guru kelas II Sekolah Dasar A.R.N
4,12 Baik
4 Guru kelas II Sekolah Dasar S.H
4,5 Sangat Baik
Jumlah 16,06
Rata-rata 4,01
Kriteria Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada validasi media pembelajaran konvensional, pakar media pembelajaran konvensional A
memberikan skor 3,69 dengan kategori “baik”. Pakar media pembelajaran konvensional B memberikan skor 3,75 dengan kategori “baik”. Guru kelas II SD
A memberikan skor 4,12 dengan kategori “baik”. Guru kelas II SD B
memberikan skor 4,5 dengan kategori “Sangat Baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperoleh rerata skor rata-
rata 4,01 dengan kategori”baik”. Media pembelajaran dikategorikan “baik” karena sudah memenuhi semua aspek
media pembelajaran konvensional.
82
Berdasarkan hasil
validasi tersebut
maka media
pembelajaran konvensional berupa kartu bergambar, album aktivitas bermain, wayang cerita,
gambar seri, kartu bergambar dan kartu kata yang mengacu kurikulum 2013 dinyatakan baik dan layak untuk digunakan.
Berdasarkan spesifikasi produk media pembelajaran konvensional yang telah dibuat, maka produk akhir media pembelajaran konvensional yang
dikembangkan akan dipaparkan sebagai berikut. a.
Kartu bergamabar Kartu bergambar ini berisi gambar-gambar kegiatan
bermain di lingkungan rumah dengan anggota keluaraga serta dapat digunakan oleh siswa dalam kelompok kecil. Kegiatan yang
di lakukan dalam media kartu bergamar ini yaitu Edo mengundang teman-teman untuk mengikuti acara ulang tahunnya
dan mereka bermain tarik tampang dengan keluarga di rumahnya Edo ketika acara ulang tahun berlangsung. Media kartu
bergambar ini digunakan untuk mengenal berbagai aktivitas bermain di lingkungan rumah dengan anggota keluarga.
Gambar 4.1 Media Kartu Bergambar
83
b. Album Aktivitas Bermain
Media album aktivitas bermain ini berisi gambar-gambar yang bermain di lingkungan rumah yakni 1 menolong ibu
berbelanja, 2 bermain membuat cincau, 3 bermain rumah kartu, 4 ulang tahun Edo, 5 bermain benteng-bentengan. Pada
media album aktivitas bermain ini juga bisa bermain secara berkelompok kecil dan dapat digunakan untuk mengaktifkan
siswa dalam proses belajar sesuai sub tema yaitu bermain di lingkungan
rumah.
Gambar 4.2 Media Album Aktivitas Bermain
c. Wayang cerita
Media wayang cerita ini berisikan gamabar yang menceritakan Edo dan Sinta pergi berkunjung kerumahnya Sarti.
Ketika mereka sampai di rumahnya Sarti mereka akan membantu Ibunya Sarti untuk pergi berbelanja di pasar bersama Sarti, setelah
mereka pulang berbelanja mereka langsung pergi menonton bermain bola volly di lingkungan rumah. Media ini juga bisa
84
diaplikasikan pada kelompok kecil dan semua siswa bisa ikut terlibat dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Gambar 4.3 Media Wayang Cerita
d. Gambar seri
Media gambar seri ini berisikan gambar yang berurutan yaitu cara membuat cincau. Cara bermain pada media gambar seri ini
yaitu siswa mengurutkan topik cara membuat cincau setelah itu menceritakan topik tersebut dalam bentuk teks cerita narasi. Media
gambar seri bisa membuat secara berkelompok kecil dan bisa mengaktifkan pikiran siswa dalam proses belajar di dalam kelas
sesuai subtema yakni bermain di lingkungan rumah
85
Gambar 4.4 Media Gambar Seri
e. Kartu Bergambar
Media kartu bergambar ini berisikan gambar yang menceritakan bahwa anak-anak bermain salah satu permainan yaitu
bermain harta karun di lingkungan rumah. Media kartu bergambar ini bisa membuat secara berkelompok kecil dan bisa mengaktifkan
pikiran siswa dalam proses belajar di dalam kelas sesuai subtema yakni bermain di lingkungan rumah.
86
Tabel 4.5 Media Kartu Bergambar
f. Kartu kata
Media kartu kata ini berisi teks rumpang yang menceritakan bermain di lingkungan rumah. Media kartu kata ini bisa membuat
secara berkelompok kecil dan dapat mengaktifkan pikiran siswa dalam proses belajar di dalam kelas sesuai subtema yakni bermain
di lingkungan rumah
87
Tabel 4.6 Media Kartu Kata
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan
pembahasan mengenai
pengembangan media
pembelajaran konvensional,
maka dapat
disimpulkan sebagai berikut. 1.
Pengembangan media pembelajaran konvensional menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan oleh Borg Gall yang
dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Dalam penelitian ini dibatasi pada
lima langkah pengembangan dari 10 langkah diantaranya; 1 analisis masalah, 2 pengumpulan data, 3 pengembangan produk, 4
validasi produk, dan 5 revisi produk, sampai dengan menghasilkan desain produk akhir yang berupa media pembelajaran konvensional
pada subtema Bermain di Lingkungan Rumah untuk siswa kelas II SD 2.
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan dengan melalui tahap-tahap pengembangan, seperti validasi produk
pakar media pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil validasi dua orang pakar, kualitas produk berupa media pembelajaran
konvensional mendapatkan skor 3,75 dan 3,69. Sedangkan, kualitas produk media pembelajaran konvensional berdasarkan hasil validasi
dua orang guru kelas II SD mendapatkan skor 4,12 4,5. Dari