Validasi desain Revisi Desain

46

3. Desain produk

Desain produk LKS berbasis pendekatan saintifik dilakukan berdasarkan potensi dan masalah. Dalam penelitian ini, desain produk dimulai dengan mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Silabus dan RPP. Setelah itu, peneliti melanjutkan dengan mengembangkan media LKS berbasis pendekatan saintifik.

4. Validasi desain

Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Siswa yang dibuat. Produk yang telah dibuat, selanjutnya divalidasi oleh para ahli. Peneliti menggunakan validasi pakar untuk mengevaluasi desain produk lembar kerja siswa berbasis pendekatan saintifik. Validasi dilakukan oleh empat orang pakar, yaitu dua orang dosen dan dua orang guru kelas II SD. Kegiatan validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan desain produk yang telah dikembangkan, dekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan produk akhir.

5. Revisi Desain

Revisi dilakukan setelah produk divalidasi atau dievaluasi oleh para pakar. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelemahan produk berdasarkan hasil penilaian keempat validator. Hasil revisi ini akan menjadi produk akhir berupa lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda pada Subtema Hidup Rukun di Sekolah untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1 Tahapan pertama dalam model ini adalah penelitian dan pengumpulan data yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, dan penelitian dalam skala kecil. Setelah mengumpulkan berbagai data, langkah selanjutnya adalah perencanaan pengembangan produk. Perencanaan ini meliputi kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, tujuan yang hendak dicapai, desain atau langkah penelitian, serta kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas yang 47 kemudian menjadi dasar untuk mengembangkan produk awal pada tahap selanjutnya. Setelah mengembangkan produk awal, uji coba dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah, dengan 6 sampai 12 subjek uji coba ini diadakan pengamatan, wawancara, dan pengadaran angket. Produk yang telah diuji cobakan pada lapangan awal kemudian direvisi sesuai dengan hasil yang diuji coba lapangan awal. Produk yang telah disempurkan ini kemudian diuji coba kembali secara lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba. Setalah uji coba dilaksanakan, maka produk akhir dapat disempurnakan untuk dapat melanjutkan tahap berikutnya, yakni diseminasi dan implementasi sebagai pelaporan hasil dari penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dalam pertemuan profesional dan jurnal Borg Gall dalam Sukmadinata, 2005: 169. Sugiyono 2014: 409 memaparkan 10 langkah dalam penelitian dan pengembangan yang meliputi 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 uji coba pemakaian, 6 revisi produk, 7 uji coba produk, 8 revisi desain, 9 revisi produk, 10 produksi masal. Adapun model pengembangan menurut Sugiyono 2014:409 adalah sebagai berikut. 48 1. Potensi dan Masalah Pengumpulan data penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 10.20 WIB di ruang kelas II, SDN Kalasan 1 dengan Ibu E.C. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan, mengenai sejauh mana pemahaman guru mengenai kurikulum 2013, pendekatan saintifik dan Lembar Kerja Siswa, sehingga diharapkan pengembangan Lembar Kerja Siswa menggunakan Pendekatan Saintifik yang akan dikembangkan disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II sekolah dasar. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dengan guru kelas II SDN Kalasan 1. Data dari hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik untuk siswa kelas II Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik dilakukan dengan melakukan studi pustaka, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. 3. Pengembangan Produk 49 Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal ditentukan dengan memilih tema kemudian peneliti memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti memilih subtema berdasarkan pemetaan KI dan KD tersebut. Berdasarkan KI dan KD tersebut, kemudian dilakukan pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema, kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian dibuat berdasarkan Kurikulum 2013 yang di dalamnya terdapat langkah-langakah pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan RPPTH, maka dapat dibuat kerangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPPTH. Peneliti kemudian menentukan sumber belajar yang akan digunakan. Setelah itu, peneliti menentukan evaluasi yang berupa instrumen penilaian untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapkan dalam perangkat pembelajaran. Setelah menyusun RPPTH dengan kelengkapannya, maka peneliti membuat Lembar kerja Siswa LKS. Di dalam lembar kerja siswa ini terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa baik secara individu 50 maupun perkelompok, hal ini dilakukan melihat sejauh mana keaktifan dan partisipasi siswa dalam memecahkan masalah. 4. Validasi produk Peneliti menggunakan validasi pakar expert judgment sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh empat validator ahli yang kompeten. Validator ahli tersebut terdiri dari 2 Pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS dan 2 guru SD kelas II. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap produk ini. 5. Revisi Desain Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran. Peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final LKS menggunakan pendekatan saintifik mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II SD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

C. Jadwal Penelitian