60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. LKS menggunakan pendektan saintifik dikembangkan dengan mengikuti langkah penelitian dan pengembangan hasil modifikasi
antara model menurut Borg dan Gall serta Sugiyono. Dalam penelitian ini dibatasi pada lima langkah pembagian yaitu 1 anlisis masalah, 2
pengumpulan data, 3 pengembangan produk, 4 validasi produk, 5 revisi produk, sampai dihasilkan desai produk akhir yang berupa LKS
menggunakan pendekatan saintifik pada subtema Hidup Rukun di Sekolah untuk siswa kelas II.
2. Validasi produk yang dinilai oleh pakar kurikulum SD 2013 dan media LKS serta dua guru kelas II SD ditinjau dari aspek 1 kelengkapan
unsur-unsur LKS, 2 rumusan petunjuk instruksi LKS, 3 rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS, 4 ketercapaian indikator tujuan
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, 5 bahasa yang digunakan pada LKS, 6 tampilan LKS, 7 penggunaan kata tanya
mengapa dan bagaimana dalam LKS, 8 menanya, 9 mengamati, 10 mencoba, 11 menganalisis, 12 menalar, 13 mengomunikasikan, 14
keterpaduan antar mata pelajaran, 15 suasana pembelajaran, dan 16 refleksi. Berdasarkan hasil validasi dari keenambelas aspek tersebut,
61
penelitian pengembangan ini memperoleh skor rerata produk 3,72. Skor tersebut menunjukan bahwa LKS menggunakan Pendekatan
Saintifik pada subtema “Hidup Rukun di Sekolah” untuk siswa kelas II
SD Negeri Kalasan 1 termasuk dalam kategori “baik”
B. Keterbatasan Penelitian
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Waktu penelitian yang singkat sehingga peneliti hanya mewawancara satu orang Guru kelas II SD, sehingga data yang
diperoleh belum mewakili permasalahan yang dialami oleh semua guru kelas II SD.
b. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada pengembangan LKS yang dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu.
C. Saran