13
LKS yang dibuat diusahakan untuk menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan
demikian, dalam bentuk LKS ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi content dari LKS.
Berdasarkan uraian jenis-jenis LKS di atas, maka LKS yang akan peneliti kembangkan terdapat pada poin 1 dan 2, yaitu LKS
yang membantu siswa dalam menemukan sebuah konsep dan LKS
yang mampu
membantu siswa
menerapkan dan
mengintegrasikan berbagai konsep yang ditemukan.
d. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa LKS
Lembar kerja siswa yang dibuat diusahakan lebih inovatif dan kreatif agar dapat menciptakan kegiatan pembelajaran secara
efektif. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah penyusunan lembar kerja siswa Diknas dalam Prastowo, 2015:212-215.
1 Melakukan Analisis Kurikulum Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam
penyusunan lembar kerja siswa. Tujuannya adalah untuk menentukan materi-materi yang memerlukan bahan ajar
lembar kerja siswa. Caranya yaitu melihat materi pokok, pengalaman belajar, materi yang akan diajarkan, dan
mencermati kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.
2 Menyusun Peta Kebutuhan LKS Peta kebutuhan lembar kerja siswa diperlukan untuk
mengetahui jumlah lembar kerja siswa yang harus ditulis serta melihata sekuensi atau urutan lembar kerja siswa.
Sekuensi berguna untuk menentukan prioritas penulisan. 3 Menentukan Judul-judul LKS
Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang
terdapat dalam kurikulum. Sebuah kompetensi dasar dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi dasar tersebut tidak terlalu besar. Adapun besarnya kompetensi
dasar dapat dilihat dengan cara diuraikan ke dalam materi pokok dan mendapatkan maksimal empat materi pokok,
maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah judul lembar kerja siswa.
4 Penulisan LKS Langkah-langkah penulisan lembar kerja siswa adalah
sebagai berikut. Pertama, merumuskan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kedua, menentukan
alat penilaian. Penilaian dilakukan atas dasar proses dan hasil kerja peserta didik. Apabila pendekatan pembelajaran yang
digunakan adalah kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah pendekatan Penilaian Acuan Patokan
PAP atau Criterion Referenced Assessment. Ketiga, menyusun materi. Materi lembar kerja siswa sangat
tergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapainya. Materi lembar kerja siswa dapat berupa informasi
pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diperoleh dari
berbagai sumber, seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan sebagainya. Tujuannya adalah agar peserta
didik dapat memahami materi secara luas dan dapat membaca lebih jauh tentang materi tersebut. Selain itu, tugas-tugas
harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari peserta didik. Keempat, memperhatikan struktur lembar kerja
siswa. Struktur lembar kerja siswa terdiri atas enam komponen yaitu judul, petunjuk belajar petunjuk siswa,
kompetensi yang akan dicapai, informasi pendudkung, tugas- tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. Semua
15
komponen-komponen tersebut harus ada dalam lembar kerja
siswa. e.
Keunggulan dan kelemahan Lembar Kerja Siswa LKS
Suatu produk yang dibuat biasanya memiliki berbagai keunggulan dan kelemahannya. Lembar kerja siswa LKS
memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan Lismawati, 2010:40. Berikut ini akan diuraikan keunggulan dan kelemahan
dari LKS.
1 Keunggulan Lembar Kerja Siswa LKS a Dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus
menggunakan alat khusus. b Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar
tentang fakta dan mampu menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi
yang realistis. c Dapat memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi
musik, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.
d Secara ekonomis lebih hemat dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainnya.
2 Kelemahan Lembar Kerja Siswa LKS a Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang
mengalami kesulitan memahami bagian-bagian tertentu. b Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang
diajukan. c Memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan
yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.
d Memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan. Peserta didik
16
yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami.
2. Kurikulum SD 2013