Saran Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial KelasSemester : VIII-4 1 Satu Standar Kompetensi :1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit 2 x Pertemuan

A. Indikator

1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup

2. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkunganunsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya 3. Menjelaskan arti peting lingkungan bagi kehidupan 4. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup 2. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkunganunsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya 3. Menjelaskan arti peting lingkungan bagi kehidupan 4. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya.  Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin Disipline Kreatif Rasa hormat dan perhatian respect Tekun diligence Tanggung jawab responsibility Ketelitian carefulness Rasa ingin tahu Mandiri

C. Materi Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup

2. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkunganunsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya 3. Menjelaskan arti peting lingkungan bagi kehidupan 4. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya.

D. Model Pembelajaran

Media pembelajaran yang dipergunakan dengan model Snowball Throwing, dengan metode ceramah, bermain, diskusi dan penugasan.

E. Strategi Pembelajaran

Pertemuan 1 Materi :

1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup

Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya.Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. 2. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkunganunsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Unsur Abiotik Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup benda-benda mati. Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut.Beberapa contoh komponen abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah, topografi ,dan iklim, Awan Termasuk Unsur Abiotik 2. Unsur Biotik Biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolngkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia merupakan faktor biotik yang mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusnahkan dan melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik organisme autotrof. Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau. b. Konsumer adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik yang bersifat heterotrof maupun yang autotrof. Konsumer biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung herbivora dinamakan konsumer primer. Hewan yang memakan konsumer primer dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan. Konsumer terakhir disebut konsumer puncak. Contoh konsumer puncak adalah manusia. c. Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur Setiap makhluk hidup hanya dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang cocok,yang disebut habitat.Didalam ekosistem,setiap organisme mempunya fungsi dan tugas tertentu .Hal ini dikenal dengan nisia.Oleh karena itu, komponen biotik ekosistem dapat dikelompokkan berdasarkan nisia tadi.Secara garis besar ada empat nisia, Hutan termasuk unsur biotik 3. Unsur Sosial Budaya Unsur sosial budaya adalah lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia dan merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam berperilaku sebagai makhluk sosial. Unsur ini berperan dalam perubahan lingkungan demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Karakter

1. PENDAHULUAN

1 Guru mengucapkan salam 5 Menit 1. Rasa hormat dan perhatian 2 Guru dan seluruh siswa membaca do’a sebelum pembelajaran di mulai 3 Guru memeriksa kehadiran siswa, kerapihan serta kebersihan. 4 Apersepsi 5 Pre-test memberikan soal pretest kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi Lingkungan hidup. 6 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Religius 3. Disiplin

2. KEGIATAN INTI

a. Eksplorasi

1 Guru menjelaskan materi secara singkat sebagai pengantar 2 Guru meminta salah satu siswa membentuk kelompok menjadi 7 kelompok dan masing-masing ketua kelompok dipanggil untuk memberikan informasi tentang materi 3 Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 4 Kemudian masing-masing siswa diberi satu lembar kertas kerja yang untuk menuliskan satu pertanyaan yang mendeskripsikan tentang lingkungan hidup. 5 Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari siswa ke siswa 35 Menit 1. Kreatif 2. Pengetahuan 3. Mandiri. 4. Rasa ingin tahu. 5. Berani bertanya. lainnya selama 15 menit, dan kegiatan dilakukan dengan melempar bola pada setiap siswa antar kelompok sambil bernyanyi “Halo-halo bandung” apabila guru memberikan instruksi berhenti bernyanyi maka siswa yang mendapat bola pada waktu itu mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 6 Kelompok lain memberi tanggapan sekaligus memberi penilaian. 7 Guru memberi penguatan.

3. KEGIATAN PENUTUP

a. Kesimpulan

1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari

b. Evaluasi

1 Guru meminta salah satu siswa untuk menyampaikan perasaan dan pengalaman belajar yang dialami dan sekaligus harapan untuk pembelajaran berikutnya. 2 Guru memberikan evaluasi kepada siswa dengan cara memberikan soal yang dikerjakan secara individu. 3 Guru pun dapat menyimpulkan seberapa jauh pemahaman dari seluruh siswa terhadap pembelajaran yang telah di sampaikan.

c. Refleksi

1 Guru menjelaskan kembali seluruh materi terkait yang di pelajari pada saat itu, agar lebih menguatkan ingatan siswa tentang 5 Menit 1. Kreatif 2. Melatih kemampuan. 3. Mengingatka disiplin. pemahamannya terhadap materi pelajaran yang dipelajari. 2 Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan 2 Materi :

3. Menjelaskan arti penting lingkungan bagi kehidupan

Alam menyediakan segala bagi kebutuhan hidup manusia, tetapi alam juga mempunyai keterbatasan. Pada saat manusia belum berkembang sebanyak sekarang, keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keterbatasan boleh dikatakan tidak ada masalah. Namun, pada saat terjadi ledakan penduduk, masalah bentuk kebutuhan manusia. Beberapa jenis kebutuhan manusia memeng mengalami pembaharuan melalui proses daur ulangnya. Namun, akibat pengaruh manusia proses tersebut mengalami gangguan keseimbangan. Manusia dalam hidup selalu berhubungan dengan lingkungan alam. Lingkungan alan terdiri atas lingkungan fisik, seperti air, tanah, udara dan fauna. Lingkungan nonfisik teridiri atas lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya. Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis. Artinya, jika salah satu komponen rusak maka akan mengganggu yang lain karena dalam suatu lingkungan hidup ada yang disebut dengan kaidah satu untuk yang lain. Pada dasarnya, tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat dikatakan satu untuk yang lain. Jiak satu unsur mengalami kepunahan, akan terjadi ketidakseimbangan lingkungan bencana. Lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut. a. Hubungan antara interaksi antarunsur dalam lingkungan hidup. Interaksi bukan hanya menyangkut komponen biofisik, melainkan menyangkut pula hubungan sosial dalam hal unsur-unsur lingkungan yang terdiri atas benda hidup dan dinamis. b. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. c. Faktor-faktor nonmaterial, misalnya kondisi suhu, cahanya, dan kebisingan. d. Jenis dan jumlah unsur lingkungan hidup. Lingkungan hidup memiliki arti penting bagi kehidupan menusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan hidup dapat dimanfaatkan sebagai berikut. a. Taman nasional bagi kelangsungan makhluk hidup yang saling memengaruhi dengan lingkungan. b. Sumber tenaga untuk prasarana transportasi. c. Media ekosistem bagi kelangsungan makhluk hidup yang saling memengaruhi dengan lingkungan. d. Sumber barang tambang dan mineral. e. Penghasil bahan baku atau bahan mentah. f. Areal permukiman atau tempat tinggal yang berfungsi untuk interaksi antarmanusia. g. Pengahasil bahan pangan bagi makhluk hidup. Lingkungan hidup yang benar-benar dapat memberikan kemudahan hidup pada hakikatnya sangat terbatas luasnya. Keterbatasan itu menjadi lebih terbatas lagi dengan adanya kerusakan-kerusakan lingkungan oleh manusia sendiri. Dengan makin bertambahnya penduduk maka kerusakan lingkungan akan semakin cepat. Bertambahnya jumlah menusia berarti bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti tempat tinggal,makanan dan pekerjaan. Dengan adanya keterkaitan yang erat antara kebutuhan manusia dan ketersediaan alam, masalah kelestarian alam merupakan masalah pokok yang harus dijaga dan dipelihara oleh manusia. 4. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya . Faktor-faktor kerusakan lingkungan hidup. 1. Kerusakan akibat peristiwa alam a. Kerusakan akibat letusan gunung berapi. Letusan gunung berapi merupakan salah satu aktivitas vulkanisme. Letusan gunung berapi merupakan gejala alam. Manusia tidak mampu membendung atau mencegahnya. Akibat dari letusan gunung berapi dapat merusak lingkungan hidup. .b. Kerusakan akibat gempa bumi. Gempa bumi merupakan hentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di sebelah dalam merambat ke permukaan bumi. Kerusakan akibat gempa bumi menimbulkan gejala langsung maupun tidak langsung : 1. Banjir atau tanggul rusak. 2. Gempa di dasar laut menyebabkan tsunami. 3. Tanah di permukaan menjadi merekah. 4. Tanah longsor. 5. Bangunan roboh. 6. Kebakaran yang terjadi akibat dampak lanjutan gempa. c. Kerusakan akibat Cyclon angin topan. Siklon adalah tekanan udara rendah berupa angin-angin topan atau badai. Kerusakan yang ditimbulkannya tergantung dengan kuat arusnya. d. Kerusakan yang disebabkan oleh angin topan adalah sebagai berikut: 1. Rumah-rumah yang kurang kuat terbawa sampai beberapa kilometer. 2. Bangunan rumah tembok dan gedung –gedung rusak atapnya bahkan ada yang roboh. 3. Merusak areal hutan, perkebunan, dan pertanian. d. Musim Kemarau Beberapa kerusakan akibat musim kemarau,adalah sebagai berikut : 1. Tumbuh-tumbuhan banyak yang mati sehingga dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainya. 2. Sungai-sungai, danau-danau dan air tanah menjadi kering sehingga dapat merugikan daerah pertanian. 3. Sumur-sumur dan sumber air kering. 2. Kerusakan akibat ulah manusia. a. Pertanian Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air. b. Perikanan Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati. c. Teknologi dan Industri Penggunaan traktor dalam membajak sawah sebagai alat bantu, traktor memang mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun, kadang ada hal lain yang terbawa seperti, sisa bahan bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal tersebut bisa merusak lingkungan. Pencemaran Pencemaran polusi adalah peristiwa berubahnya keadaan alam udara, air, dan tanah karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut : 1. Pencemaran Udara Hasil limbah industri, limbah pertambangan, dan asap kendaraan bermotor dapat mencemari udara. Asap-asap hasil pembuangan tersebut terdiri atas karbon monoksida, karbon dioksida, dan belerang dioksida. Karbon dioksida mengakibatkan hawa pengap dan naiknya suhu permukaan bumi. Karbon monoksida dapat meracuni dan mematikan makhluk hidup sedangkan belerang dioksida menyebabkan udara bersifat korosif yang menimbulkan proses perkaratan pada logam. 2. Pencemaran suara Pencemaran suara dapat timbul dari bising-bising suara mobil, kereta api, pesawat udara, dan jet. Di pusat-pusat hiburan dapat pula terjadi pencemaran suara yang bersumber dari tape recorder yang diputar keras-keras. Adanya pencemaran suara dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit dan gangguan pada manusia dan hewan ternak, seperti gangguan jantung, pernafasan dan gangguan saraf. 3. Pencemaran air Pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut. Jika sungai dan laut tercemar, akibatnya banyak ikan dan mikrobiologi yang hidup di dalamnya tak mampu hidup lagi. Selain itu air sungai dan laut yang tercemar itu juga mengakibatkan sumber air tercemar sehingga manusia sulit mendapat air minum yang sehat dan bersih. 4. Pencemaran tanah Pada dasarnya tanah pun dapat mengalami pencemaran, penyebabnya antara lain : a. Bangunan barang-barang atau zat-zat yang tidak larut dalam air yang berasal dari pabrik-pabrik. b. Pembuangan ampas kimia dan kertas plastik bekas pembungkus botol bekas. Banjir Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir, antara lain : a. Penggundulan hutan secara tak terencana b. Pembuangan sampah di sembarang tempat c. Sulit meresapnya air hujan di tanah perkotaan karena tanah perkotaan banyak tertutup semen beton dan aspal. d. Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai yang dangkal dengan sungai yang berkelok-kelok. Faktor Alami Banjir Bandang adalah banjir pada daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus -menerus dan muncul tiba-tiba. Banjir bandang terjadi akibat penjenuhan air terhadap tanah atau wilayah tersebut berlangsung dengan cepat hingga tidak dapat diserap lagi.Air yang tergenang lalu terkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah Tanah longsor terjadi pada lahan dengan tingkat kemiringan lereng yang curam. kondisi tanah yang labil dengan vegetasi yang sedikit menyebabakan tanah menjadi mudah longsor.Curah hujan yang tinggi memicu terjadinnya tanah longsor. Gunung meletus adalah gunung yang mengeluarkan letusan lahar panas ,awan panas,debu panas dan material panas lainnya di sekitar wilayah itu. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Karakter

1. PENDAHULUAN

1 Guru mengucapkan salam 2 Guru dan seluruh siswa membaca do’a sebelum pembelajaran di mulai 3 Guru memeriksa kehadiran siswa, kerapihan serta kebersihan. 5 Menit 1. Rasa hormat dan perhatian 2. Religius 3. Disiplin 4 Apersepsi 5 Motivasi - Siwa diminta untuk mengumpulkan tugas rumah - Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dibahas. 6 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. KEGIATAN INTI

1 Siswa diminta kembali dalam formasi kelompok. 2 Guru menjelaskan materi secara singkat sebagai pengantar 3 masing-masing ketua kelompok dipanggil untuk memberikan informasi tentang materi yang dibahas dan ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 4 Kemudian masing-masing kelompok diberi satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan yang mendeskripsikan tentang arti peting lingkungan bagi kehidupan serta kerusakan lingkungan hidup. 5 Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari kelompok lain ke kelompok lainnya selama 15 menit, dan kegiatan dilakukan dengan melempar bola 35 Menit 1. Kreatif 2. Pengetahuan 3. Mandiri. 4. Rasa ingin tahu. 5. Berani bertanya. pada setiap siswa antar kelompok sambil mendengarkan musik atau lagu apabila guru memberikan instruksi musik berhenti maka siswa yang mendapat bola pada waktu itu mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 6 Kelompok lain memberi tanggapan sekaligus memberi penilaian. 7 Guru memberi penguatan dan memberikan hadiah untuk siswa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. 8 Setelah itu Post Test memberikan soal post test kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa tentang materi Arti penting Lingkungan hidup.

3. KEGIATAN PENUTUP

a. Kesimpulan

1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari b. Evaluasi 1 Guru meminta salah satu siswa untuk menyampaikan perasaan dan pengalaman belajar yang dialami dan sekaligus harapan untuk pembelajaran berikutnya. 2 Guru memberikan evaluasi kepada siswa dengan cara memberikan soal yang dikerjakan secara individu. 3 Guru pun dapat menyimpulkan seberapa jauh pemahaman dari seluruh siswa terhadap pembelajaran yang telah di 5 Menit 1. Kreatif 2. Melatih kemampuan. 3. Mengingatka disiplin.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Penerapan strategi pembelajaran aktif physical self-assessment terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (penelitian tindakan kelas di kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat)

5 38 299

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pai Mupaya Meningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Materi Kisah Nabi Adam As Dan Nabi Muhammad Saw Melalui Metode Snowball Throwing Di Kelas Iv Sdn Jatiwaringin Iv Bekasi

1 7 106

Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Termodifikasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas VII.4 Di SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

0 3 6

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 050688 SAWIT SEBERANG T.A 2013/2014.

0 2 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

Penerapan Model Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari Di Kelas VIII SMPN 49 Bandung.

1 5 37

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YEHKUNING

0 0 5

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8