Profil Sekolah SMP PGRI 1 Ciputat

C. Informasi Partisipan

Dalam penelitian ini jumlah partisipan sebanyak 7 orang yang terdiri dari: 1 guru IPS kelas VIII, dan 6 siswa kelas VIII-4. Keenam siswa tersebut terdiri dari 4 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki. Informasi partisipan penelitian dijabarkan pada bab ini agar pembaca dan penguji dapat memahami situasi dan hasil penelitian. Pada penelitian kualitatif kesimpulan penelitian tidak bisa disamakan, oleh karena itu siapa yang diwawancarai dan kapan diwawancarai itu sangat penting karena kesimpulan dari penelitian ini akan berbeda dari setiap orang yang diwawancarai maupun jika dilakukan dengan waktu yang berbeda dan mewawancarai orang yang berbeda. Informasi partisipan yang telah peneliti wawancarai adalah sebagai berikut: Partisipan SR adalah seorang guru IPS yang lahir di Jakarta pada 19 April 1975, selain menjadi guru IPS guru SR juga menjabat sebagai koordinator perpustakaan di SMP PGRI 1 Ciputat, beliau kurang lebih sudah 15 tahun mengajar mata pelajaran IPS di sekolah ini. Sebelum menjadi guru beliau sudah menyelesaikan pendidikan S1 di STKIP PGRI Jakarta pada tahun 2003 dengan mengambil jurusan Sejarah. Setelah itu beliau juga melanjutkan pendidikan S2 di Unindra Jakarta pada tahun 2012. Guru SR ini hobinya itu menyanyikan lagu-lagu pop maupun dangdut. Beliau mempunyai tiga orang anak dan dua orang cucu. Guru SR ini mengajar lima kelas yaitu kelas VIII-1 sampai dengan kelas VIII-5. Selain mengajar IPS di SMP PGRI 1 Ciputat guru SR ini juga mengajar di sekolah lain yaitu di Madrasah Aliyah Ciputat. Partisipan DK adalah siswi yang lahir di Pemalang, pada tanggal 22 Oktober 1999. Partisipan DK ini merupakan anak satu-satunya, dia tidak mempunyai kakak maupun adik. Partisipan DK ini mempunyai hobi bernyanyi dan juga baca novel. Partisipan DK adalah siswa yang pintar dan aktif, hal tersebut terlihat dari cara DK berbicara dan menjawab pertanyaan pada saat peneliti mewawancarainya. Dari keaktifan yang terlihat pada saat wawancara dia pun memiliki motivasi belajar yang tinggi pada saat belajar di dalam kelas itu terbukti dari hasil belajarnya yang tinggi dan dia pun mendapatkan ranking di kelasnya. Tetapi DK ini tidak mengikuti kegiatan apapun di sekolah maupun kegiatan di luar sekolah. Partisipan NH adalah siswi yang lahir di Pekanbaru pada tanggal 11 Desember 2001. Partisipan NH adalah anak kedua dari dua bersaudara. Partisipan NH ini tidak pernah telat ke sekolah, ia selalu datang ke sekolah tepat waktu. Partisipan NH mempunyai hobi berenang, selain kegiatan di sekolah NH juga mempunyai kegiatan di luar sekolah yaitu les Matematika setiap sabtu dan minggu. Partisipan NH adalah siswi yang sopan dan malu, saat dia menyapa peneliti sebelum diwawancara dengan mengucapkan salam, tetapi motivasi belajar dia tidak tinggi namun dia memiliki minat belajar yang bagus. Partisipan NH ini juga termasuk siswi yang mudah beradaptasi kepada orang yang baru dikenal, hal ini terlihat dari sikap partisipan yang tidak canggung saat wawancara berlangsung, hasil belajar IPSnya kurang baik dan nilainya masih di bawah KKM. Partisipan PR adalah siswi yang lahir di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2001. Partisipan PR ini adalah anak pertama dari dua bersaudara. Partisipan PR ini asalnya dari Padang dan Sulawesi. PR ini mempunyai hobi menyanyi. Dia biasanya suka menyanyikan lagu sedih. Partisipan PR mengaku sering di hukum karena telat datang ke sekolah. Partisipan PR ini siswi yang aktif dan memiliki motivasi belajar yang baik, hal ini dilihat dari cara berbicaranya saat diwawancara. Partisipan PR ini hasil belajarnya bagus terlihat dari nilai ulangan harian yang mencapai KKM dan dia pun selalu mendapatkan ranking di kelasnya. Selain itu dia juga memiliki kemampuan berorganisasi yang bagus dan di sekolah PR terlibat dalam OSIS jabatannya sebagai wakil bendahara OSIS. Partisipan OA adalah siswi yang lahir di Lampung pada tanggal 14 Oktober 2002. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Partisipan OA ini hobinya bermain basket. Partisipan OA adalah siswa yang pintar, aktif dan ceria, hal tersebut terlihat dari cara dia bertemu peneliti dengan tersenyum dan pada saat menjawab pertanyaan wawancara dia mengeluarkan candaannya. OA adalah siswa yang aktif dalam berorganisasi. Jabatan OA di OSIS sebagai anggota Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti: rohis dan kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan. Partisipan OA ini memiliki motivasi belajar yang tinggi dilihat dari hasil belajarnya yang mencapai KKM dan dia juga mendapatkan juara umum di kelasnya. Partisipan MR adalah siswa yang lahir di Pekalongan pada tanggal 19 Januari 2002. Partisipan MR adalah anak kedua dari dua bersaudara. Partisipan MR hobinya bermain futsal. Partisipan MR adalah siswa yang sopan, ramah, yang suka cari perhatian namun kurang percaya diri, hal tersebut terlihat pada saat dia menjawab pertanyaan dengan ragu-ragu. Partisipan MR adalah termasuk siswa yang kurang memiliki motivasi belajar yang tinggi, hal tersebut terlihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung, dimana partisipan MR hanya diam saja saat guru mengajukan pertanyaan kepada partisipan. Namun MR memiliki aktivitas di luar sekolah yaitu bermain Hadroh. Dengan ini hadroh adalah alat kesenian yang berasal dari Arab yang bernuansa Islami. Partisipan MR sering tampil dengan teman-temannya ketika ada perlombaan dan acara apapun di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Partisipan FR adalah siswa lahir di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2002, dia berasal dari Magelang. FR mempunyai hobi bermain futsal. Partisipan FR ini anak terakhir dari tiga bersaudara, dan FR ini ke sekolah selalu mengendarai motor. Partisipan FR adalah siswa yang malu dan sopan, hal ini terlihat pada saat FR bertemu dengan peneliti dengan memberikan salam. Partisipan FR adalah siswa yang memiliki motivasi belajar yang kurang baik hal itu dibuktikannya pada hasil belajar yang di bawah KKM. Dari data partisipan diatas, diketahui bahwa setiap partisipan itu memiliki karakter, tempat tanggal lahir, umur, asal, hobi, motivasi, dan hasil belajar yang berbeda. Adapun partisipan yang diwawancarai yaitu: 1 guru IPS kelas VIII yang diwawancarai yaitu guru SR, beliau mengajar 5 kelas yang berbeda. Selain itu siswa yang diwawancarai sebanyak 6 siswa yang masing-masing memiliki motivasi belajar dan hasil belajar yang berbeda. Keenam siswa ini terdiri dari 3 siswa yang hasil belajarnya tinggi dan 3 siswa yang hasil belajarnya rendah. Maka alasan peneliti memilih siswa tersebut karena peneliti beranggapan bahwa siswa yang memiliki nilai tertinggi juga memiliki motivasi yang tinggi, dan siswa yang memiliki nilai rendah memiliki motivasi yang rendah.

D. Paparan Data Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu mendeskripsikan bagaimana penggunaan model Snowball Throwing sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas VIII-4 di SMP PGRI 1 Ciputat. Disini peneliti akan memaparkan bagaimana partisipan menjawab pertanyaan pada saat diwawancara. Pada wawancara dengan guru terdapat lima belas pertanyaan, dan pada wawancara dengan siswa terdapat lima belas pertanyaan. Hasil wawancara lalu peneliti buatkan transkrip kemudian transkip tersebut peneliti analisa dengan cara mereduksi data, menyajikan data atau menyimpulkan data. Data yang di reduksi adalah informasi yang tidak berhubungan dengan penelitian. Setelah itu peneliti baru bisa menyimpulkannya secara deskriptif dan juga penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian, dan bagaimana data tersebut menjawab penelitian. Untuk membuat paparan hasil lebih mudah dibaca dan dimengerti, maka peneliti membagi pembahasan menjadi tiga bagian, yaitu: pertama pendapat guru mengenai bagaimana model Snowball Throwing mempengaruhi motivasi belajar siswa, kemudian pendapat siswa mengenai hal yang sama, dan terakhir adalah data tambahan yang menunjukkan bagaimana pengaruh model pembelajaran ini pada hasil belajar siswa.

1. Pendapat Guru Mengenai Bagaimana Model

Snowball Throwing Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Guru SR menjelaskan bagaimana model Snowball Throwing mempengaruhi motivasi belajar siswa. Beliau memulainya dengan menjelaskan bagaimana persiapan materi dan RPP pembelajaran membuat siswa belajar lebih mudah. Kemudian dia menjelaskan pengalamannya menggunakan model pembelajaran selama ini. Beliau memaparkan bahwa terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi ketika menggunakan model pembelajaran yang lama. Terakhir dia mendeskripsikan bagaimana pembelajaran menggunakan Snowball Throwing dapat membuat siswa menjadi lebih aktif di kelas dan membuat pengajaran dan pembelajaran menjadi lebih efektif.

a. Persiapan RPP dan Materi Membuat Siswa Belajar Lebih

Mudah Guru SR mengatakan bahwa dia mempersiapkan RPP dan materi pengajaran dan pembelajaran sebelum masuk ke kelas. Beliau menjelaskan agar proses pengajaran dan pembelajaran di kelas berjalan dengan baik, maka dia membuat persiapan terlebih dahulu. Materi dan RPP diharapkan dapat membantu berjalannya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang sudah dibuat. Selain itu, guru juga mempersiapkan buku paket, LKS dan gambar-gambar. Semua ini dilakukan agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan dan siswa menjadi lebih semangat untuk belajar. Berikut adalah kutipan mengenai bagaimana dia mempersiapkan kelasnya: Sebelum pembelajaran berlangsung di kelas saya terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan saya ajarkan kepada murid-murid, perangkat pembelajaran seperti RPP dan tidak lupa beberapa sumber tambahan materi mengajar selain dari buku paket dan LKS tersebut. Nah kalau sekiranya perlu gambar-gambar untuk contoh, saya juga akan mempersiapkan gambar-gambar tersebut. Setelah semua sudah dipersiapkan barulah saya terlebih dahulu absen anak-anak, tidak lupa sebelum pembelajaran di mulai saya berikan apersepsi kepada siswa

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Penerapan strategi pembelajaran aktif physical self-assessment terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (penelitian tindakan kelas di kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat)

5 38 299

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pai Mupaya Meningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Materi Kisah Nabi Adam As Dan Nabi Muhammad Saw Melalui Metode Snowball Throwing Di Kelas Iv Sdn Jatiwaringin Iv Bekasi

1 7 106

Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Termodifikasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas VII.4 Di SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

0 3 6

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 050688 SAWIT SEBERANG T.A 2013/2014.

0 2 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

Penerapan Model Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari Di Kelas VIII SMPN 49 Bandung.

1 5 37

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YEHKUNING

0 0 5

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8