1. Pendapat Guru Mengenai Bagaimana Model
Snowball Throwing Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa
Guru SR menjelaskan bagaimana model Snowball Throwing mempengaruhi motivasi belajar siswa. Beliau memulainya dengan
menjelaskan bagaimana persiapan materi dan RPP pembelajaran membuat siswa belajar lebih mudah. Kemudian dia menjelaskan pengalamannya
menggunakan model pembelajaran selama ini. Beliau memaparkan bahwa terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi ketika menggunakan model
pembelajaran yang lama. Terakhir dia mendeskripsikan bagaimana pembelajaran menggunakan Snowball Throwing dapat membuat siswa
menjadi lebih aktif di kelas dan membuat pengajaran dan pembelajaran menjadi lebih efektif.
a. Persiapan RPP dan Materi Membuat Siswa Belajar Lebih
Mudah
Guru SR mengatakan bahwa dia mempersiapkan RPP dan materi pengajaran dan pembelajaran sebelum masuk ke kelas. Beliau
menjelaskan agar proses pengajaran dan pembelajaran di kelas berjalan dengan baik, maka dia membuat persiapan terlebih dahulu.
Materi dan RPP diharapkan dapat membantu berjalannya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang sudah dibuat. Selain itu,
guru juga mempersiapkan buku paket, LKS dan gambar-gambar. Semua ini dilakukan agar siswa mudah memahami materi yang
disampaikan dan siswa menjadi lebih semangat untuk belajar. Berikut adalah kutipan mengenai bagaimana dia mempersiapkan kelasnya:
Sebelum pembelajaran berlangsung di kelas saya terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan saya ajarkan kepada murid-murid,
perangkat pembelajaran seperti RPP dan tidak lupa beberapa sumber tambahan materi mengajar selain dari buku paket dan LKS tersebut. Nah
kalau sekiranya perlu gambar-gambar untuk contoh, saya juga akan mempersiapkan
gambar-gambar tersebut.
Setelah semua
sudah dipersiapkan barulah saya terlebih dahulu absen anak-anak, tidak lupa
sebelum pembelajaran di mulai saya berikan apersepsi kepada siswa
tentang materi yang akan dibahas dengan mengkaitkan dalam kehidupan sehari-hari, agar siswa merasa termotivasi untuk belajar.
5
Pada pembelajaran menggunakan model Snowball Throwing, peneliti yang bertindak sebagai guru juga mempersiapkan materi dan
RPP, adapun cara yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
Mempersiapkan RPP dan menentukkan materi yang akan dibahas.
Mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk penerapan
model Snowball Throwing.
Menjelaskan langkah-langkah
dari model
pembelajaran Snowball Throwing kepada seluruh siswa.
Merencanakan pembagian siswa dalam kelompok serta
menentukkan setiap ketua kelompoknya.
Perencanaan ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan agar siswa tidak merasa bingung dan kesulitan belajar dengan
menggunakan model Snowball Throwing pada saat pembelajaran berlangsung. Sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan
baik dan seseuai dengan tujuannya.
b. Perubahan Model Pembelajaran Untuk Mempermudah
Siswa Belajar
Agar memperoleh gambaran yang mendalam mengenai model pembelajaran di kelas sebelumnya, sehingga bisa dibandingkan
dengan penggunaan model Snowball Throwing, maka peneliti meminta guru SR untuk menceritakan bagaimana model pembelajaran
yang biasanya digunakan pada saat pembelajaran IPS di kelas. Beliau menceritakan bahwa model pembelajaran konvesional yang biasanya
digunakan guru ketika mengajar IPS di kelas yaitu seperti ceramah
5
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
dengan menjelaskan materi di depan. Guru juga terkadang menggunakan media dengan memutar film-film sejarah, hal ini
dilakukan agar siswa dapat mengetahui kejadian yang terjadi dimasa lampau, dan membuat siswa mengenal dan mengingat para pahlawan-
pahlawan yang sangat berjasa, sehingga siswa menjadi lebih memahami dan mengerti materi yang sudah dijelaskan. Berikut adalah
kutipan mengenai model pembelajaran yang biasa guru SR gunakan:
Model pembelajaran yang sering saya terapkan di kelas ketika mengajar saya menggunakan model pembelajaran seperti guru-guru lainnya, yaitu
presentasi, ceramah, kadang ya nonton film dengan menyesuaikan saja dengan materi pembahasan. Heemmm… menurut saya dengan metode
tersebut cukup sederhana akan tetapi dalam pencapaian hasil belajar lebih baik, dan juga ketika menggunakan model tersebut saya lebih bisa tau
mengenai perkembangan belajar murid saya dan juga tau bagaimanakah murid-murid saya termotivasi belajarnya dengan model tersebut.
6
Guru SR
menjelaskan mengenai
efektivitas proses
pembelajaran IPS di kelas dengan model pembelajaran yang biasa digunakan. Beliau berkata bahwa model pembelajaran yang biasa guru
SR gunakan di kelas masih belum begitu efektif, karena masih ada saja siswa yang sibuk mengobrol sendiri, siswa yang mengantuk, dan
masih ada siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi. Hal ini membuktikan bahwa guru SR ini perlu adanya model-
model pembelajaran yang lebih menarik dan lebih kreatif lagi sehingga tidak membuat siswa merasa mengantuk dan bosan ketika
pembelajaran IPS berlangsung. Hal ini berdasarkan hasil wawancara
dengan guru SR, berikut kutipan hasil wawancara:
Menurut saya proses pembelajaran di kelas masih kurang begitu maksimal berpikir sambil memegang kertas. Karna pada saat
pembelajaran di kelas masih saja terkadang ada anak yang sibuk ngobrol sendiri, ada yang tidak mendengarkan, ada juga yang tidur di kelas.
Model pembelajaran yang saya gunakan pun belum terlalu efektif. Maka dari itu saya perlu adanya model-model pembelajaran lain yang bisa
6
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
membuat murid-murid
tidak cepat
merasa bosan
dan lebih
memperhatikan saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.
7
Guru SR menjelaskan tentang kesulitan yang dialami guru selama proses pembelajaran IPS di kelas. Kesulitan-kesulitannya
antara lain yaitu masih ada siswa yang kurang aktif, siswa yang suka mengobrol dan minimnya minat siswa untuk belajar membaca buku.
Selain itu kesulitan lainnya yaitu masih saja ada siswa yang tidak fokus dan bercanda dengan teman sebangkunya. Hal seperti ini yang
terkadang membuat guru marah, karena ketika guru sedang menjelaskan materi masih saja ada siswa yang tidak memperhatikan
dan masih ada siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan. Disinilah kesulitan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah
pernyataan mengenai kesulitan yang dialami guru SR di kelas:
Kesulitan yang saya alami sepertinya sama dengan yang guru-guru lain alami. Kesulitannya sih ketika mengajar di kelas seperti murid yang
kurang aktif, lalu sukanya mengobrol dan kurangnya niat siswa dalam membaca sebelum belajar seperti malamnya membaca dahulu materi
pelajaran besok paginya, kesulitan lain dalam teknis mengajar yaitu murid yang suka bercanda dengan temannya. Terkadang saya sudah
menjelaskan capek-capek bahkan sampai berulang-ulang tapi pada saat ditanya murid masih saja tidak bisa menjawab. Disitu terkadang rasanya
saya ingin marah, tapi anak-anak jaman sekarang sama sekali tidak bisa dimarahi, dihukum pun mereka tidak akan merasa jera ekspresi wajah
heran.
8
Guru SR berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi ketika proses pengajaran dan pembelajaran berlangsung.
Maka untuk mengatasi masalah siswa yang kurang aktif pada saat pembelajaran IPS berlangsung di kelas yaitu biasanya setelah guru
menjelaskan materi di depan dia langsung memberikan pertanyaan ke siswa untuk melihat apakah siswa sudah memahami dan mengerti
materi yang sudah disampaikan guru. Selain itu untuk mengatasi kesulitan lain seperti siswa yang suka mengobrol, dan siswa yang suka
bercanda biasanya dengan memindahkan posisi tempat duduknya agar
7
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
8
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015