IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

44 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

aa. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan lanjutan aa. Change in accounting policies and disclosures continued Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: lanjutan The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: continued • PSAK No. 5 Penyesuaian 2015: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. - Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. • SFAS No. 5 2015 Improvement: Operating Segments. The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of SFAS 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. - Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities. • PSAK No. 7 Penyesuaian 2015: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. • SFAS No. 7 2015 Improvement: Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity an entity that provides key management personnel services is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services. • PSAK No. 16 Penyesuaian 2015: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. • SFAS No. 16 2015 Improvement: Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts. • PSAK No. 25 Penyesuaian 2015: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. • SFAS No. 25 2015 Improvement: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for SFAS No. 25 paragraph 27. 45 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report • • • • • • • • Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

aa. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan lanjutan aa. Change in accounting policies and disclosures continued Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: lanjutan The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: continued • PSAK No. 68 Penyesuaian 2015: Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. • SFAS No. 68 2015 Improvement: Fair value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS No. 55. Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan. The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards do not have significant impact to the financial statements.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING

JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Pertimbangan yang signifikan Significant judgments Penyusunan laporan keuangan Bank mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Bank’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of the asset and liability affected in future periods. Usaha yang berkelanjutan Going concern Manajamen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memilki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt to the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continues to be prepared on the going concern basis. 46 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING

JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued Pertimbangan yang signifikan lanjutan Significant judgments continued Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 Revisi 2014 dipenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank seperti diungkapkan pada Catatan 2. The Bank determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by making judgements if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 Revised 2014. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Bank’s accounting policies disclosed in Note 2. Penilaian instrumen keuangan Valuation of financial instruments Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 36. The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 36. Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 36. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. In determining the fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price, the Bank should use the valuation techniques as described in Note 36. For financial instruments that are trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainly of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan input untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible. But when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long-term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.