BEBAN BUNGA INTEREST EXPENSE

90 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated 34. INFORMASI LAINNYA lanjutan 34. OTHER INFORMATION continued b. Rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN aset keuangan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar 0,98 dan 0,10. b. Allowance of impairment losses CKPN ratio of financial assets to total earning assets as of December 31, 2016 and 2015 amounting to 0.98 and 0.10, respectively. c. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 1,93 dan 0,16. c. The non performing earning assets ratio to total earning assets as of December 31, 2016 and 2015 are 1.93 and 0.16, respectively. d. Rasio kredit terhadap jumlah pendanaan Loan to funding ratio - LFR pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing- masing sebesar 76,30 dan 82,83. d. Loan to funding ratio LFR as of December 31, 2016 and 2015 are 76.30 and 82.83, respectively. e. Bank menerima surat dari PT Perusahaan Pengelolaan Aset Persero “PPA” No. S.073PAK-PAKP1007 tanggal 24 Oktober 2007 tentang Pelunasan Kewajiban Debitur dengan jumlah USD172.599,73. Tagihan PPA kepada Bank tersebut terkait dengan fasilitas LC jatuh tempo yang berasal dari pengalihan tagihan PT Bank Umum Nasional “BUN” Bank Beku Kegiatan Operasi yang dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional “BPPN”. Bank telah menanggapi hal tersebut melalui surat No. BIPDIR065X07 tanggal 29 Oktober 2007 yang menjelaskan bahwa tagihan tersebut tidak tercatat dalam pembukuan Bank dan Bank tidak memiliki tunggakan kewajiban kepada BUN. Sebagai tanda itikad baik, Bank telah melakukan setoran kepada PPA sebesar Rp250 pada tanggal 9 September 2008. Pada tanggal 23 Januari 2013, Panitia Urusan Piutang Negara PUPN Cabang DKI melalui suratnya No. PJPN- 005PUPNC.10.032013 telah mengirimkan penetapan jumlah piutang negara kepada Bank dimana jumlah piutang Negara yang wajib dilunasi Bank adalah sebesar USD189.859,70. Bank melalui Kantor Hukum Musa Sinambela Partners, telah mengirimkan surat No. 010PLO-MSPIII2013 tanggal 6 Maret 2013 kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL Jakarta untuk meninjau kembali Surat Keputusan PUPN tersebut. e. The Bank received a letter from the PT Perusahaan Pengelolaan Aset Persero PPA No. S.073PAK-PAKP1007 dated October 24, 2007 regarding the repayment obligation of debtor amounting to USD172,599.73. PPA bill to the Bank related to maturity LC facility derived from the transfer of claims PT Bank Umum Nasional BUN Suspension Bank Operations were transferred to the Indonesian Bank Restructuring Agency IBRA. The Bank has responded through letter No. BIPDIR065X07 dated October 29, 2007 explaining that the bill was not recorded in the books of the Bank and they have no outstanding obligations to BUN. As good intention from the Bank, on September 9, 2008, the Bank has deposited to PPA the amount of Rp250. On January 23, 2013, State Receivables Committee PUPN, DKI Branch, through it’s letter No. PJPN-005PUPNC.10.03 2013 has sent stipulation of state receivables from the Bank in which the amount of state receivables that should be paid by the Bank amounted to USD189,859.70. The Bank through the Law Office Musa Sinambela Partners, has sent a letter No. 010PLO- MSPIII2013 dated March 6, 2013 to State Assets and Auction Service Office KPKNL Jakarta to review the decree of PUPN. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, belum ada kesepakatan ataupun jawaban dari KPKNL atas penyelesaian tagihan tersebut. As of the completion of these financial statements, there is no deal or answer from KPKNL on the settlement of receivables. 91 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated 35. MANAJEMEN RISIKO 35. RISK MANAGEMENT Dalam melaksanakan kegiatannya, Bank menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat Good Corporate Governance. Sebagai tanggapan Bank terhadap kondisi tersebut, Bank telah menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko- risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Bank. In conducting its activities, the Bank realized that the situation of the external and internal environment has been growth which accompanied by increasing complexity of risk banking activities and demand for Good Corporate Governance. As the Banks response to these conditions, the Bank has implemented a risk management policy to ensure that the risks that arise in their business activities can be identified, measured, managed and reported, which will ultimately provide benefits in improved trust of shareholders and public, gives a more accuracy of the performance in the future, including the possibility of its loss, and improve methods, decision processes and risk assessments by the availability of the latest information, which will improve the performance and competitiveness of the Bank. Pelaksanaan penerapan manajemen risiko Bank mengacu kepada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia PBI No. 582003 yang telah diubah dengan PBI No. 1125PBI2009, dan Surat Edaran SE Bank Indonesia BI No. 521DPNP yang telah diubah dengan SE BI No. 1323DPNP, dimana pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis Bank. Penerapan manajemen risiko yang mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian internal yang menyeluruh, telah dituangkan dalam pedoman pelaksanan internal. Lingkup penerapan manajemen risiko Bank meliputi 8 delapan jenis risiko yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategik dan Risiko Reputasi dimana proses identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap Unit Kerja Operasional maupun Unit Kerja Audit Intern. Sedangkan tiap-tiap Unit Kerja bertanggung jawab atas pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya. The Bank’s risk management implementation is refer to Bank Indonesia Regulation PBI No. 582003 as amended by PBI No. 1125PBI2009 and Circular Letter Bank Indonesia No. 521DPNP as amended by Circular Letter No. 1323DPNP, where the implementation has been adapted to the Bank’s complexity of operations and business. The Implementation of risk management includes active supervision by the Board of Commissioners and Directors, the adequacy of policies, procedures and limits, the adequacy process of the risk identification, measurement, monitoring and control and overall risk management information and internal control system which set forth in the internal implementation guidelines. The scope of Bank’s risk implementation includes 8 eight types of risk which consist of Credit Risk, Market Risk, Operational Risk, Liquidity Risk, Legal Risk, Compliance Risk, Strategic Risk and Reputation Risk, where the process of risk identification, measurement and monitoring are conducted by the Risk Management Unit which independent to Operational Unit nor Internal Audit Unit. While each unit is responsible to manage inherent risk in its activities. Gambaran mengenai tingkat risiko yang dihadapi Bank diperoleh dari proses Penilaian Profil Risiko, yang mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada tiap-tiap jenis risiko, dimana pelaksanaan penilaian telah mengikuti standar yang berlaku. The level of risk faced by the Bank is obtained from the risk profile assessment process, which includes an assessment of the inherent risks and assessment of the quality of risk management in each type of risk, which the implementation assessment has been following the applicable standard.