Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefits Liability

49 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated 49

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING

JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued Estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan lanjutan Significant accounting estimates and assumptions continued Pengakuan aset pajak tangguhan lanjutan Recognition of deferred tax assets continued Pengakuan aset pajak tangguhan diungkapkan dalam Catatan 17. The recognized deferred tax assets is disclosed in Note 17. Nilai kini liabilitas imbalan kerja Present value of employee benefit liabilities Liabilitas imbalan kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan. The employee benefit liabilities is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and future pension increases. Due to the long term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty. Detail dari asumsi yang digunakan dalam perhitungan dan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja diungkapkan dalam Catatan 18. The details of the assumptions used in the calculation and present value of employee benefit liabilites is disclosed in Note 18. 4. GIRO PADA BANK INDONESIA 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo Giro pada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah masing-masing sebesar Rp129.101 dan Rp125.021. As of December 31, 2016 and 2015, the balance of current accounts with Bank Indonesia denominated in Rupiah are Rp129,101 and Rp125,021, respectively. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1814PBI2016 pada tanggal 18 Agustus 2016 perihal Perubahan Keempat Atas Peraturan Bank Indonesia No.1515PBI2013 efektif per tanggal 24 Agustus 2016, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum GWM utama dalam Rupiah sebesar 6,5 dari simpanan nasabah Rupiah, GWM utama dalam valuta asing sebesar 8 dari simpanan nasabah dalam valuta asing dan GWM sekunder dalam Rupiah sebesar 4 dari simpanan nasabah Rupiah. Bank juga wajib memenuhi batas bawah dan atas LFR Target sebesar 80 dan 92 dengan KPMM Insentif ditetapkan sebesar 14. Based on the Bank Indonesia’s regulation PBI No. 1814PBI2016 dated August 18, 2016 regarding “The Fourth Amendment of Bank Indonesia Regulation No.1515PBI2013, starting on August 24, 2016, Bank is required to comply with minimum primary reserves in Rupiah of 6.5 from customer’s deposit, minimum primary reserves in foreign currencies of 8 from customer’s deposits and secondary reserves in Rupiah of 4 from customer’s deposits. Bank also required to meet the lower and upper limit of LFR Target by 80 and 92 with incentive CAR of 14. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No.1721PBI2015 pada tanggal 26 November 2015 perihal Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia No.1515PBI2013 efektif per tanggal 1 Desember 2015, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum GWM utama dalam Rupiah sebesar 7,5 dari simpanan nasabah Rupiah, GWM utama dalam valuta asing sebesar 8 dari simpanan nasabah dalam valuta asing dan GWM sekunder dalam Rupiah sebesar 4 dari simpanan nasabah Rupiah. Based on the Bank Indonesia’s regulation PBI No.1721PBI2015 dated November 26, 2015 regarding “The Secondary Amendment of Bank Indonesia Regulation No.1515PBI2013, starting on December 1, 2015, Bank is required to comply with minimum primary reserves in Rupiah of 7.5 from customer’s deposit, minimum primary reserves in foreign currencies of 8 from customer’s deposits and secondary reserves in Rupiah of 4 from customer’s deposits. 50 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated 50 4. GIRO PADA BANK INDONESIA lanjutan 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA continued Persentase Giro Wajib Minimum GWM Bank dalam mata uang Rupiah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The percentage of the Bank’s minimum statutory reserves in Rupiah as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember 31 Desember December 31, December 31, 2016 2015 GWM utama 7,41 7,56 Primary statutory reserves GWM sekunder 5,61 7,68 Secondary statutory reserves GWM LFR 0,37 0,00 LFR statutory reserves Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank tidak memenuhi Loan to Funding Ratio LFR dalam kisaran yang telah ditetapkan sehingga mendapatkan disinsentif sebesar Rp6.443 atau 0,37. Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank telah memenuhi LFR dalam kisaran yang telah ditetapkan sehingga tidak mendapatkan disinsentif. As of December 31, 2016, Bank has not fulfilled Loan to Funding Ratio LFR within the required range therefore the Bank obtained disincentive amounting Rp6,443 or 0.37. As of December 31, 2015, the Bank has fulfilled LFR within the required range therefore the Bank did not obtain disincentive. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has complied with Bank Indonesia regulations concerning the minimum reserve requirements. Informasi mengenai sisa jangka waktu atas giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 35. Information regarding maturities of current accounts with Bank Indonesia is disclosed in Note 35. 5. GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS 31 Desember 31 Desember December 31, December 31, 2016 2015 Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri Persero Tbk 141 140 PT Bank Mandiri Persero Tbk PT Bank Central Asia Tbk 18 6 PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain masing-masing dibawah Rp10 6 7 Others below Rp10 each Total 165 153 Total Bank melakukan penelaahan atas penurunan nilai giro pada bank lain secara individual berdasarkan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai. The Bank assesses impairment in current accounts with other banks individually based on whether any objective evidence of impairment exists. Seluruh giro pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diklasifikasikan lancar. All current accounts with other banks as of December 31, 2016 and 2015 were classified as current. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan untuk giro pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Management believes that no allowance for impairment losses for current accounts with other banks as of December 31, 2016 and 2015 is needed. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. As of December 31, 2016 and 2015, there were no current accounts with other banks which were pledged as collateral by the Bank.